Untuk seluruh penggemarku,
Aku mencapai semua ini tidak semudah kelihatannya.
Tiga tahun di dalam asrama, dengan seredet aktivitas dan waktu tidur yang sedikit.
Lebih buruk lagi, kami tidak boleh menggunakan ponsel.
Hanya beberapa jam sekali, di hari-hari tertentu.
Aku melakukan banyak pengorbanan karena ini adalah hal yang ku impikan. Aku senang berada di panggung, bersama tujuh member lainnya. Aku mendapatkan keluarga baru, saudara yang selalu meminjam kaosku tanpa mengembalikannya.
Sudah 4 tahun semenjak debut pertama Exit, aku tidak menyangka reaksi dunia sungguh luar biasa. Aku merasakan pengalaman super sibuk, super melelahkan, dan super membahagiakan selama 4 tahun terakhir.
Puluhan negara, ratusan panggung, jutaan tiket terjual.
Nyaris gila karena 3 show dalam sehari, belum termasuk waktu latihan dan perawatan penampilan.
Tapi, taukah kalian? Apa yang paling berkesan dari 4 tahun terakhir?
Adalah,
Kalian.
Kalian yang tetap tinggal dan memberi dukungan, tanpa kalian, aku dan juga Exit takkan bisa sampai seperti sekarang ini.
Tanpa kalian,
Exit mungkin takkan pernah masuk dalam ratusan nominasi, memenangkan puluhan penghargaan dan juga menjadi sorotan dunia.
Untuk itu, aku mengucapkan terima kasih!
Hari ini, aku hanya merasa lelah.
Aku merasa kehilangan beberapa puzzle tepat setelah aku melihat jadwal terbaru yang dirilis untuk kegiatan Exit selama delapan bulan ke depan.
Aku berdiri di depan kaca, menatap pantulan diriku,
ada yang berbeda.
Tak ada wajah antusias seperti biasanya, senyumku tak mengembang selebar biasanya.
Yang ada hanyalah beban yang berat di punggung dan juga di kepala.
Lalu muncul pertanyaan.
"Bisakah aku melakukan semua ini, lagi?"
Detik itu pun, aku sadar.
Aku sudah sangat lelah.
Aku bukan menyerah.
Aku hanya merasa ini tidak masuk akal, aku ingin waktu di mana aku biasa bersantai tanpa memikirkan show dan gimmick untuk promosi.
Aku ingin waktu di mana aku bisa melakukan apa pun yang aku mau, aku lelah menuruti beberapa skenario yang dirancang sedemekian rapi hanya untuk memuaskan animo publik, bahkan aku harus rela diam saat beberapa orang meragukan 'kelelakianku' hanya karena warna kulit dan warna pakaianku.
Kadang-kadang, aku dipaksa untuk terus tersenyum dan terlihat cute, mengedipkan sebelah mata, mencium kamera hanya untuk menciptakan jeritan penggemar juga memancing agar mereka menulis artikel postitif tentangku.
YOU ARE READING
HIDDEN
FanfictionPERHATIAN : masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan hal-hal yang berbau Korea. Jangan membandingkan dengan RL, ini hanya cerita. Blurb : Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun keduanya sepakat u...
