HIDDEN 2.0 || 6. 단단한 - Hard

Start from the beginning
                                        

Suasana haru di ruangan seketika memudar, ketika Gwen menghela napas panjang lalu memutar bola matanya.

"Kau juga jangan membuatku emosi terus. Aku kan tidak akan mengomel jika kau tidak cari gara-gara."

Oke. Mereka mulai lagi.

Anehnya, yang malu justru Sona, karena ia melihat perubahan wajah dokter wanita itu mendadak seperti kaget.

Sona bingung harus berbuat apa, sebelum perdebatan makin panjang. Sona berdehem dan menyingkut Ceye untuk memberi kode. Ceye untungnya langsung sadar bahwa ini adalah tempat yang tidak baik untuk berdebat.

Sontak Ceye menarik senyum, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala Gwen. "Baiklah, sayangku. Aku akan lebih menjagamu. Serius. Janji." Ceye memasang senyum termanisnya sampai lesung pipitnya terlihat.

"Ah, kalian pasangan yang manis sekali," komentar dokter itu membuat semuanya sontak terdiam.

Sebelum akhirnya mereka semua terkekeh dan hanya mengangguk, pura-pura sepakat.

Dokter itu belum tahu saja, kalau Gwen dan Ceye itu adalah pasangan yang bikin orang naik darah jika diikuti kisahnya.

*****

Ruangan Jungkook lebih luas dari sebelumnya, sejak keadaan Jungkook membaik, pria itu dipindahkan di ruangan yang lebih nyaman untuk ditempati. Jungkook sudah tidak membutuhkan alat-alat penyokong kehidupan lagi sejak ia bisa bernapas dengan normal.

Itu sebuah berkah.

Hanya saja, tulang-tulangnya terasa remuk.

Tapi, tidak seremuk hatinya.

Tepatnya setelah Raymon datang dan membawa berita yang sebenarnya sudah bisa ia prediksikan, tapi sangat takut untuk ia dengar.

Bangtans akan melakukan comeback tanpa dirinya.

Itu benar-benar membayangi pikiran Jungkook, membuat Jungkook sulit untuk tidur nyenyak. Perasaannya benar-benar hancur, apalagi saat mengingat betapa Jungkook sudah menyiapkan banyak hal untuk comeback ini.

Seluruh konsep yang juga ikut ia rancang, seluruh lagu yang juga sudah ia hafalkan, seluruh gerakkan yang juga sudah ia ciptakan. Seluruh janji dan harapan terbaik yang ia ucapkan pada penggemar, kini hanya ada dalam kepalanya saja.

Jungkook duduk di bangkar dengan punggung yang sedikit menyandar pada bantalan empuk yang ditinggikan. Jungkook masih harus berhati-hati menggerakkan tubuhnya, karena punggung dan kakinya masih terasa nyeri, begitupun dengan bagian belakang kepalanya yang terkandang masih menyendutkan kesakitan.

Dokter bilang, Jungkook sebenarnya tidak boleh banyak berpikir terlebih dahulu. Keputusan untuk mengabarkan tentang berita comeback tanpa dirinya juga seungguhnya terlalu cepat, tapi, mereka tak punya pilihan lain. Hal itu sudah harus disampaikan sesegera mungkin ke publik, karena mereka bermain dengan waktu. Dan, jika Jungkook mengetahuinya dari media, itu malah akan lebih menyakitkan lagi.

Jungkook masih terus melamun, tenggelam dalam pikirannya, jika saja suara pintu terbuka tidak mengagetkannya. Jungkook melebarkan matanya ketika yang ia lihat pertama kali adalah sosok Gwen.

Bukan apanya, Jungkook itu terkadang masih agak merasa canggung. Bukan canggung karena takut ditonjok lagi, tapi canggung itu muncul karena biar bagaimana pun, kehadiran Gwen seolah justru selalu bisa membuatnya merasa bersalah karena mengingat alasan Gwen menonjoknya dulu. Meski mereka tidak bermusuhan, tapi kecanggungan itu tetap saja ada. Sedikit.

"Kau sudah membaik?"

Jungkook bernapas lega ketika Ceye menyusul muncul dengan membawa sekeranjang buah di tangannya.

HIDDENWhere stories live. Discover now