Bagian satu : Prolog

11.2K 741 22
                                    


"Apa yang bisa kau harapkan jika hidupmu sudah mati dua puluh tahun lalu?"

Kenangan.

Satu kata yang ingin aku musnahkan.  Bisakah tidak ada kenangan yang tersimpan rapi diotakku?  Bisakah masa lalu,  dan waktu,  itu punya batas yang bisa dihapuskan? Bisakah... kenanganku menghilang?

Dua puluh tahun. Aku berjalan sendirian melalui jalan yang sama. Disaat pohon maple mulai gugur,  aku menginjak daunnya hingga hancur berantakan.  Seperti itu,  yang aku inginkan. Seperti itu,  hidupku dalam dua puluh tahun.

Adakah cara lain agar aku melupakan getaran perih saat aku menyebut namamu?  Adakah?

Jika memang ada,  aku ingin tahu.  Aku ingin sehari,  tidak,  sedetik saja,  namamu hilang sejenak dari otakku. Bahkan saat ragamu telah menyatu dengan tanah di dataran lain,  dan ragaku masih berjalan-jalan sendirian di kota sepi dan dingin di benua ini,  aku masih bisa mendengar suaramu,  tertawamu, semuanya. Bahkan saat situasi ini terasa salah,  aku tidak bisa melakukan apapun selain mengingatnya. Semuanya masih terngiang jelas.

Detik ke satu saat hari ulang tahunku, dan tawamu menggelegak  disertai ucapan selamat,  aku masih ingat.

Aroma cemara bercampur mint dari nafasmu saat kau menciumku dipagi hari setelah mandi,  aku masih ingat.

Bisikanmu yang menenangkan saat kau bilang kau mencintaiku,  aku masih ingat.

Gengaman tanganmu saat kau melindungiku karena ibu dan ayah yang marah pada kita,  aku masih ingat.

Kesalahanku,  mencintaimu dalam ketidakdewasaan,  aku masih ingat.

Aku masih ingat, kesalahanku.

Berjalan diatas tali yang membuatmu harus mendekap tubuhku erat. Bahkan saat aku belum sepenuhnya mengerti apa itu cinta,  dan dimana salahnya kita.

Dan aku,  sangat ingat bagaimana tubuhmu melayang dengan senyum tak berarti yang terpampang jelas dimataku, lalu detik berikutnya yang aku tahu hanya,

Aku akan sendirian.

Kau meninggalkanku.

Sendirian.

Membuatku memundak beban kenangan itu sendirian.

Sakit. Hatiku sakit. Kenyataan bahwa kau memilih mengalah dan mengakhiri kesalahan yang dimulai terlalu dini. Kau memilih bersembunyi dibawah tanah yang dingin tanpa kenangan, sedang aku berjuang mati-matian untuk hidup dan menemukan diriku dalam bayangan kesendirian di negara orang. Bergelut dengan kenangan kalimat "aku mencintaimu" atau "kau harus tumbuh menjadi laki-laki yang manis" dan kalimat lain yang membuatku terbang seperti "bahkan jika aku mati lebih dulu,  aku akan lahir dan menemukanmu kembali ".

Kau memang mati mendahuluiku. Kau memang mencintaiku sampai mati.

Tapi,

Hyung,  benarkah kau akan terlahir kembali dan menemukanku?

🐾

Satu hal yang aku sukai dari musim salju.

Samar.

Semua terlihat samar, dengan mudahnya dikalahkan oleh tumpukan putih yang membeku. Tolong,  bekukan ingatanku,  bisa?

Kakiku kembali melangkah,  menembus tebalnya tumpukan salju di sisi jalan dengan cokelat panas di tangan kiriku,  dan koper terseret di tangan kananku. Aku mengejar waktu,  berkali-kali melirik arloji mahal peninggalan ibu. Meski mereka menyiapkan deretan mobil untuk kepergianku,  sepertinya taxi lebih memahamiku.

Aku ingin ketenangan.

Aku ingin menyiapkan diri,  sekali lagi. Menyingkirkan beberapa ketakutan untuk menghadapi ketakutan terbesarku. Kembali ke negaraku, negara kita. Kembali ke tempat dimana kita terlahir dengan darah yang terikat,  dan hati yang terikat. Kembali menginjakkan tanah dimana kau bersembunyi selama dua puluh tahun.

Hyung,  apa kau suka?  Pada akhirnya aku datang.

Ini waktunya, bagiku. Cukup dua puluh tahun merintih sendirian dengan kenangan dan ketakutan yang bisa orang lain pahami. Berencana mendatangi kekasihku yang terbaring di alam lain berbatas gundukan tanah yang bertabur bunga. Tanganku gemetar,  menggenggam liontin hati bergambar kita. Aku mengenakan seragam SMA baruku,  dan kau berjas hitam, dengan gagahnya memamerkan gigi kelinci kebanggaanmu. Senyum tulus terakhirmu.

Jaraknya jauh. Sangat jauh. Jarak antara kita. Atau jarak antara satu tempat ketempat lain.  Tempat dimana aku memendam ketakutanku,  dan tempat dimana aku akan menemuimu.

"Dua puluh tahun...

....bukankah itu sudah sangat lama,  hyung...

..... Park Jungkook hyung? "

tbc

abal-abal wkwkwk

Hi :*

Hey you !  ↭ Kookmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang