11. Perhatian Sang Pangeran Kegelapan

Start from the beginning
                                    

"Bukankah itu yang kau mau, mati dengan cepat?"

"Kalau mereka memperkosaku dulu bagaimana?" tanya Hamerra dengan polos. 

"Meskipun kau sangat cantik,  mereka tidak akan sudi menukar nyawa hanya demi kenikmatan sesaat."

Hamerra terdiam dengan matanya tidak terlepas dari wajah datar dan dingin Christoff. 

Christoff baru saja memujinya cantik meskipun secara tidak langsung, dan dengan nada biasa bukan selayaknya sebuah pujian, tapi hal tersebut membuat Hamerra mengulum senyumnya dengan gugup.

Hamerra berdehem kecil untuk menetralisir kegugupannya. 

"Selain Meredith, aku juga memerintahkan Igor untuk mengawalmu selama aku pergi. Jadi kau tidak perlu khawatir akan ada yang mengganggumu di Astaroth." seru Christoff selanjutnya, 

"Igor?"

"Kenapa?"

"Aku tidak menyukainya,"

"Kau tidak perlu menyukainya,  karena aku yakin Igor ataupun penghuni Astaroth yang lainnya juga tidak menyukai kehadiranmu disini."

"Kalau begitu kenapa kau memerintahkan Abdi mu itu untuk mengawalku?" tanya Hamerra dengan menggertakan giginya dengan gemas. 

"Tidak ada yang berani membantahku di Astaroth."

"Kecuali Raja?"

"Ya,  kecuali ia memilih mati di tanganku."

Timpal Christoff dengan nada enteng,  Hamerra menatap tidak percaya pada iblis kejam, biadap,  dan sadis yang ada di sampingnya.  Ya Tuhan, jadi iblis itu tidak akan segan membunuh ayahnya sendiri?!

Ternyata seekor anak ikan pun lebih mempunyai hati ketimbang Iblis yang berada disampingnya.

Dan bodohnya Hamerra sempat terpesona oleh iblis itu. Sial!

Christoff menoleh pada Hamerra yang masih menatap ngeri padanya dengan mulut setengah terbuka. 

"Bercanda."

Kekeh Christoff sambil menyentuh dagu Hamerra untuk mengatupkan bibirnya yang terbuka. 

"Menyebalkan! Lawakan iblis memang tidak cocok untukku!"

Gerutu Hamerra kesal di sambut tawa renyah oleh Christoff. 

Dan Hamerra mulai sedikit terbiasa dengan tawa ataupun senyum dari bibir Christoff meskipun ia masih merasakan hal aneh ketika melihat sisi Christoff yang lembut.

Untuk beberapa lama mereka berdua menghabiskan waktu dengan kegiatannya masing-masing.  Hamerra yang memainkan kakinya di dalam air,  sedangkan Christoff merebahkan dirinya di atas batu dengan mata terpejam seolah ia sedang tertidur, padahal iblis tidak memerlukan istirahat. Akting yang bagus.

Tak berselang lama Christoff bangkit dari tidur-nya. 

"Sebentar lagi gelap, kita kembali."

Hamerra mengangguk dan mengangkat kakinya dari dalam air untuk berdiri. 

Hamerra mengeluarkan sayap tak kasat matanya dan merentangkannya untuk bersiap terbang. Kemudian ia dan Christoff terbang bersama-sama untuk menuju ke atas,  kembali ke padang Dandelion. 

Hamerra dan Christoff berjalan beriringan menuju Kastil. Ia dan Christoff menjadi pusat perhatian para penjaga Astaroth ketika berjalan menyusuri kastil. Tidak seperti saat bersama Igor, Hamerra merasa lebih percaya diri berjalan didalam kastil karena ia merasa lebih aman ketika bersama Christoff.

Dewi HamerraWhere stories live. Discover now