"Gomawo Hyung" Jinyoung duduk di tempat yang JongIn duduki tadi.

"Jaemin-ah, Hyung mau pergi keluar sebentar. Apa ada yang kau inginkan ?" ucap JongIn sambil memasang jaketnya.

"Belikan aku peach juice, Hyung"JongIn mengangguk mengerti.

"Baiklah Hyung berangkat. Tolong jaga Sehun" JongIn pergi keluar ruang Sehun, meninggalkan dua anak yang menginjak umur 14tahun ini.


Jinyoung duduk di samping ranjang Sehun dan memandang tubuh Sehun dari kepala sampai kaki. Tubuh Sehun terdapat berbagai alat medis untuk bisa menyelamatkan jiwanya. Jaemin duduk di sofa memberi waktu berdua untuk Sehun dan Jinyoung.

"Hyung, ini aku Bae Jinyoung" Jinyoung memulai pembicaraannya.

"Hyung seminggu yang lalu aku sudah menjalani operasi transplantasi ginjal. Sayang sekali saat aku menjalani operasi kau malah terbaring seperti ini. Kau tahu Hyung aku sangat senang mendapatkan donor ginjal itu. Donor ginjal itu berasal dari seorang remaja yang mengalami kecelakaan dan dia meninggal waktu kecelakaan itu. Dan ternyata remaja itu tercatat sebagai pendonor ginjal. Di sisi lain aku sangat senang mendapat ginjal tersebut tapi di sisi lain juga aku merasa sedih dan berduka. Setelah aku menjalani operasi, keluargaku menghampiri orangtua remaja itu. Appa dan Eomma ku sangat berterima kasih. Orang tua remaja itu memberi pesan agar aku selalu menjaga ginjal ini" Jinyoung bercerita panjang kepada Sehun walaupun Sehun tidak merespon tapi dia tahu Sehun pasti mendengarnya dan Sehun pasti merasakan senang juga.

Jinyoung menghela napas panjang sebelum melanjutkan bicaranya.
"Hyung di saat aku dinyatakan sembuh oleh dokter. Aku sangat senang sekali karena aku sudah bisa beraktivitas seperti anak-anak lain. Aku akan bisa bersekolah umum lagi"

Jinyoung menundukkan kepalanya.
"Tapi aku juga sedih Hyung. Aku sedih melihatmu dalam keadaan seperti ini. Kau dulu berbohong padaku kalau kau hanya sakit Typus saja. Nyatanya penyakitmu lebih parah dari penyakitku"

Jinyoung mengenggam tangan Sehun
"Hyung kau sudah ku anggap hyung kandungku sendiri. Kau orang yang baik. Kau orang peduli kepadaku. Kau memberi teman-teman yang baik seperti Jaemin dan sahabat-sahabatnya. Dengan adanya kau, aku merasa lebih menghargai hidupku. Aku merasa tidak kesepian lagi berkat kau"

Tak terasa Jinyoung meneteskan airmatanya yang keluar dari netranya.
"Hyung ,sekarang aku sudah sembuh. Dan aku harap Hyung juga sembuh juga. Hyung orang yang kuat aku percaya itu. Hyung bisa melewati ini semua. Aku sangat menyayangimu layaknya hyungku sendiri" Jinyoung mengeratkan genggamannya tanda dia memberi semangat kepada Sehun.

Jinyoung melepas genggamannya di tangan Sehun. Dia berbalik dan melihat Jaemin yang menunduk. Jinyoung pergi menghampiri Jaemin yang ternyata Jaemin menangis.

Jinyoung merangkul bahu Jaemin yang sesegukan. Entah apa yang membuat Jaemin menangis.
"Kenapa kau menangis, Jaemin-ah?" Tanya Jinyoung.

"Aku takut Jinyoung-ah. Aku takut Sehun Hyung tidak bisa bangun dari komanya. Aku takut dia tidak bisa sembuh. Aku takut dia pergi meninggalkanku" ucap Jaemin sambil menundukkan kepalanya.

"Yak Jaemin-ah. Kau tidak boleh berkata seperti itu. Selama ini Sehun Hyung sangat kuat. Kau harus lebih kuat dari Sehun Hyung. Kau harus memberi dia dukungan. Jangan tunjukan kesedihanmu dan ketakutanmu di depannya. Sehun Hyung tidak suka itu kan. Sehun tidak suka orang di sekitarnya sedih kan" Jinyoung berusaha menghibur Jaemin dengan cara menepuk pundak Jaemin.

Jaemin berbalik menatap Jinyoung
"Kau benar Jinyoung-ah. Selama ini Sehun Hyung menjalani ini sendirian. Dia kuat, aku yakin dia bisa bertahan. Aku percaya Sehun Hyung bisa bertahan. Sehun hyung kuat kita juga harus lebih kuat lagi memberi dukungan kepada Sehun Hyung"

I'm Here (Sehun Fanfic) END Место, где живут истории. Откройте их для себя