Chapter 23

5.3K 314 22
                                    

Chapter 23

Di lapangan mereka semua istirahat minum sembari mendengar instruksi dan strategi untuk babak ke dua. Mereka serius mendengar strategi dan arahan dari pelatih dan beberapa pemain memberi pendapat. Tapi tidak untuk Sehun yang tidak bisa fokus. Dia duduk sendirian di kursi pemain. Dadanya sedari naik turun tidak beraturan terkadang nyeri kepala sudah menyerang sedikit demi sedikit. Dahinya sedari mengernyit kepala menunduk menghindari pandangan orang di sekitarnya. Pelipisnya juga ia pijat sedari tadi.

Di saat pelatih sudah selesai memberi instruksi dan arahan Jisoo datang dari tribun penonton menghampiri Sehun.

"Hun-ah mian aku tidak bisa menonton pertandinganmu sampai habis. Eomma menghubungiku dan aku harus pergi ke Daegu karena nenekku sedang sakit di sana. Dan aku harus menginap untuk beberapa hari di sana. Sebenarnya aku tak enak meninggalkanmu di hari penting pertandinganmu tapi ini...." Belum selesai berbicara Sehun memotong bicara Jisoo.

"Tak apa kau pergi saja. Mengunjungi nenekmu jauh penting. Dan lagi pula kau juga melihat dari awal babak pertama juga. Itu sudah cukup buatku" ucap Sehun memotong pembicaraan Jisoo.

"Itu lebih baik. Aku takut nanti kau melihatku akan terjadi apa-apa selesai pertandingan nanti. Karena tubuhku sekarang sebenarnya sudah tidak kuat untuk melanjutkan pertandingan. Tapi demi ini pertandingan terakhirku. Aku harus kuat menahannya" lanjut Sehun dalam hati sambil dia menahan pusing yang dari tadi mendera.

"Gwenchana , Sehun-ah?" Sehun mengangguk yakin dan tersenyum. Jisoo melihat Sehun dengan keadaan yang tidak baik setelah babak pertama tadi.
Jisoo menatap Sehun ragu tapi Jisoo harus percaya kepada Sehun.

"Na gwenchana, pergi lah jis, aku akan melakukan hari ini dengan baik" Sehun lebih menyakinkan Jisoo.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi. Semoga kau dan tim memenangkan pertandingan ini" Jisoo mengepalkan kedua tangannya memberi semangat. Sehun mengangguk dan tersenyum.

Jisoo hendak pergi tapi tangan ditarik oleh Sehun "yak , kau melupakan sesuatu" Jisoo kembali berbalik ke arah Sehun.

"Wae, apa yang aku lupakan ? " tanyanya bingung.

Sehun menunjuk ke arah pipinya sendiri. Sembari tersenyum simpul. Jisoo terlihat malu.

" Yak , banyak orang di sini, Hun-ah" Jisoo mencubit lengan Sehun dan malu.

"Sebentar saja. Sebagai tanda semangat darimu dan memberi dukungan . Lagian orang-orang sibuk juga, tidak ada yang memperhatikan kita " Sehun memperlihatkan sekelilingnya kepada Jisoo.

Jisoo celingak-celinguk melihat sekeliling, sedangkan Sehun menaikkan alisnya. Dan akhirnya "Cup" Jisoo mengecup pipi Sehun dengan cepat.

Jisoo langsung menutupi wajahnya yang sudah merah dengan kedua telapak tangannya. Untuk Sehun dia tersenyum melihat Jisoo tersipu malu.

"Aku pergi. Jangan lupa memberiku kabar " Sehun mengangguk

"Hati-hati" Jisoo melambaikan tangan kearah Sehun.


Selepas kepergian Jisoo, Sehun kembali menundukkan kepalanya. Terpaksa dia merogoh ranselnya dan mencari botol obatnya lalu meminumnya. Setelah meminum obat tersebut Sehun menghela napas panjang. Berharap sakitnya akan berkurang sebentar lagi.

Tak lama pertandingan babak ke dua di mulai. Semua pemain berkumpul begitu juga dengan Sehun. Mereka berkumpul membentuk lingkaran.

"Hanshin, FIGHTING" teriak mereka bersemangat.

Peluit tanda mulainya pertandingan dibunyikan. Para pemain bertanding lagi untuk mengejar point untuk mencari kemenangan. Di pertandingan babak kedua tim Hanshin sedikit kewalahan dikarena tim Myungsei memiliki strategi yang bagus kali ini.

I'm Here (Sehun Fanfic) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang