Chapter 22

4.6K 277 40
                                    

Chapter 22

JongIn masih terdiam menggenggam ponsel. Tertunduk menyesal setelah menerima pesan yang begitu membuatnya menjadi seorang kakak yang tidak berguna. Airmatanya juga dari tadi sudah mengalir dari kelopak matanya.

Sehun memasuki ruang ganti dan menemukan Hyungnya JongIn yang sedang tertunduk. Melihat dari punggungnya, ternyata Hyungnya sedang menangis bisa dilihat dari gerakan pundaknya yang naik turun itu.

Sehun menghampiri Hyungnya "Hyung kau kenapa? Kenapa kau terlihat sedih?" tanya Sehun menepuk bahu namja berkulit tan itu.

"Hyung tidak apa-apa, Sehun-ah " jawab JongIn menyeka airmatanya

"Kenapa kau kemari bukannya latihan masih berlangsung" lanjut JongIn bertanya kembali kepada Sehun

"Pelatih menyuruh kita menyudahi latihan. Karena pelatih ada rapat dengan para guru mengenai pertandingan 2 Minggu lagi" jawab Sehun yang ikut duduk bersama JongIn

"Lalu yang lain kemana ?"

"Mereka masih ada di lapangan melepas penat di sana"

"Hyung, aku tau kau habis menangis. Kau kenapa, Hyung. Ceritakan padaku. Mungkin saja aku bisa bantu,Hyung" Sehun mengusap pundak Hyungnya.

JongIn diam sambil menatap Sehun dalam. Sehun yang ditatap pun merasa bingung dengan Hyungnya. "Waeyo Hyung?

JongIn menunduk kembali "mianhae, Sehun-ah" airmatanya kembali menetes lagi

"Mianhae, hiks hiks hiks. Hasil test kecocokan sumsum tulang belakang kita tidak cocok" Sehun tercekat dengan pernyataan JongIn.

Dalam hati Sehun dia suka kalau test nya tidak cocok tapi dia juga sedih kesempatannya untuk sembuh sangatlah tipis sekarang dan bahkan hampir tidak ada. Mengingat kemoterapi tidak bisa dilakukan dan dia tidak mendapatkan sumsum tulang belakang yang cocok.

"Gwenchanayo Hyung. Kau tak perlu minta maaf" Sehun mengusap pundak JongIn lagi

JongIn duduk bersimpuh di depan Sehun "Mianhae Sehun aku belum bisa menjadi yang baik untukmu. Aku tidak bisa menembus kesalahanku dulu. Aku tidak berguna untukmu. Aku tidak bisa mendonorkan sesuatu yang sangat berharga untukmu. Aku tidak bisa membuatmu sembuh. Ku harap aku menembus kesalahanku dengan mendonorkan sumsum tulang belakangku tapi nyatanya. Hiks hiks hiks sekali lagi Mianhae, Sehun-ah" JongIn menangis di depan Sehun. Tangannya menggenggam tangan Sehun dan kepala JongIn menunduk di antara tangannya dan Sehun.

Sehun pun tak enak melihat Hyungnya duduk bersimpuh di depannya berusaha membangunkan tubuh JongIn dan mendudukkan JongIn lagi disampingnya " Hyung kumohon jangan salahkan dirimu. Kumohon Hyung. Ini semua takdir dari Tuhan. Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk umatnya. Tuhan sudah merencanakan semuanya untuk umatnya" Sehun menggenggam tangan JongIn erat guna menyakinkan JongIn.

"Hyung berhentilah menangis. Aku tak suka melihat kau ataupun siapapun menangis. Aku lebih suka melihat senyum dan tawa semua orang. Aku benci tangisan dan kesedihan, aku suka kebahagiaan" ujar Sehun.

JongIn mengangkat kepala dan menatap Sehun. "Tapi kau masih belum merasakan kebahagiaan itu Hun-ah"

Sehun kembali dan tersenyum "Hyung kebahagiaan bukan hanya untuk diri kita sendiri. Bagiku melihat orang lain bahagia itu membuatku bahagia juga Hyung" jawab Sehun

JongIn menatap Sehun takjub bagaimana bisa dia berkata seperti padahal dia tidak dapat merasakan kebahagiaan dari keluarganya. Benar yang dikatakan Dr. Park tempo hari Sehun selalu memikirkan orang lain dan jarang memikirkan diri sendiri.

I'm Here (Sehun Fanfic) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang