Day 5

64 9 38
                                    

Kissing

Nijimura Shuuzou x Yousuka Ainawa

© Tadatoshi Fujimaki

*

Hei, jangan lupa. Di tempat biasa jam 4 sore ya.

Shuuzou-senpai

Berulang kali ia membaca ulang pesan yang masuk tak kurang dari 5 menit lalu itu. Tentu saja. Ia masih tidak percaya bahwa lelaki itu akan mengiriminya pesan yang mampu membuatnya bingung tak karuan.

Diliriknya jam di dinding kamar. Baru pukul 12 siang. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk beristirahat setelah membongkar lemari pakaiannya  untuk pertemuan itu.

***

Jam 4 kurang 5 menit, ia sudah ada di tempat yang dijanjikan. Dimana ia menemukan sesosok lelaki bertubuh tinggi yang sedang memainkan ponselnya.

"Oh, akhirnya kau datang juga, Ainawa," sapa lelaki itu ramah. Sementara yang disapanya hanya tersenyum canggung.

"A-apa kau menunggu lama, Shuuzou-senpai?" tanya Ainawa setelah berada di depannya.

Shuuzou tersenyum kecil. Ditepuknya puncak kepala Ainawa seraya menggeleng pelan, " tidak sama sekali. Lagipula kesepakatannya kan jam empat. Dan kau datang sebelum itu."

"Uhm ... Oke. Arigatou," balas Ainawa.

"Untuk apa kau berterima kasih, hm?"

"Nandemonai ne. J-jadi, kau mengajakku bertemu untuk apa?" Ainawa mencoba mengalihkan pembicaraan. Demi apapun, sekarang ia benar-benar gugup.

"Kudengar ada toko buku baru yang buka di kompleks perbelanjaan di dekat sekolah. Dan kupikir, sebaiknya kau yang menemaniku ke sana. Kau mau kan?"

"Wah! Mengapa kau tidak bilang dari tadi? Tentu saja aku mau pergi bersamamu— maksudku, pergi ke sana."

Ainawa memalingkan muka seraya merutuk kesal. Dirinya yang mudah gugup acapkali membuatnya salah ucap. Terlebih mendengar sulung dari tiga bersaudara keluarga Nijimura itu terkekeh kecil karena dirinya.

"Ya sudah. Ayo kita jalan."

Sekali lagi, Ainawa semakin dibuat salah tingkah karena Shuuzou yang menggandeng tangannya dengan erat. Akhirnya ia terpaksa menundukkan pandangan demi menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba saja menghangat.

***

Apa yang dikatakan oleh mantan ketua tim Basket SMP Teiko itu ternyata benar. Begitu mereka masuk ke kompleks perbelanjaan terdekat di sana, sudah ada banner dari toko buku yang dimaksud terpasang dengan meriah. Ternyata, mereka memberikan diskon besar-besaran sebagai promo di hari pertama mereka membuka usaha tersebut.

Keduanya segera masuk. Shuuzou yang tahu bahwa Ainawa sangat tidak menyukai keramaian tidak melepaskan genggaman tangannya pada gadis berkacamata itu. Terlebih ketika mereka sudah masuk ke dalam toko, wajah anak bungsu dari marga Yousuka itu terlihat pias di antara kerumunan yang ada.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Shuuzou. Ainawa pun menggeleng perlahan.

"Sebaiknya kita mencari tempat yang agak lapang." Berkata demikian, ia dengan susah payah menuntun Ainawa di antara lautan manusia itu. Hingga mereka mendapatkan tempat yang lumayan sepi di pojok komik.

[Completed] 30 Days OTP ChallengeWhere stories live. Discover now