Sehun Martadinata : Bisa kita bertemu?

Sehun Martadinata : Aku ingin menjelaskan sesuatu

Setelah mendapatkan pesan tersebut Krystal bangkit dari tempat tidurnya sambil mengetikkan balasan di ponselnya.

To :
Sehun Martadinata : Baiklah

Pria yang kini sedang mengaduk-aduk minumannya tampak gelisah menanti seseorang. Sedari tadi ia terus menatap kearah layar ponselnya, mengecek setiap notifikasi yang masuk ke ponselnya. Selang beberapa menit akhirnya seorang gadis yang ditunggunya menampakan diri di depan pintu masuk yang terbuat dari kaca itu. Sehun pun melambaikan tangannya guna memberitahu keberadaannya pada Krystal.

Dua orang duduk saling berhadapan dengan dua cup moccalatte tersaji didepannya.

"Jadi apa yang ingin dibicarakan?" Ucap Krystal pertama memecah keheningan antara keduanya.

"Im so sorry Krys"

"Untuk?"

"Segalanya"

"Ada apa denganmu? Kau mengira aku marah atas kejadian malam itu?"

Seketika Sehun menatap manik Krystal dengan seksama. Apakah dia tidak marah?

"Aku tidak marah kau dengan siapapun, justru aku yang merasa tidak enak dengan pacarmu itu"

"Dan jika kau masih merasa bersalah aku memaafkan mu"

Sehun kemudian mengerti arah pembicaraan Krystal yang ternyata membahas tentang malam di karnaval itu. Ia kemudian menghela nafas lega karna Krystal tidak ingat dengan kejadian di club beberapa waktu lalu.

Senyum cerah seketika ditampilkan seorang Sehun Martadinata. Krystal yang melihat perubahan ekspresi Sehun yang drastis itu langsung mengeryit.

"Sebegitu bahagianya kah kata maaf ku?"

"Sangat. Sangat membahagiakan" ucapnya tak sekalipun melunturkan senyumnya.

Sepulang dari cafe Sehun pun mengajak Krystal untuk sekadar berjalan-jalan.

"Kamu ga bekerja?"

"Ada sedikit masalah dan bolos untuk sementara adalah pilihan terbaik untuk menenangkan diri" tidak ingin mencampuri masalah Krystal, Sehun memilih untuk bungkam.

"Hari aku akan menraktirmu es krim sepuasnya, hitung-hitung atas permintaan maafku sekaligus untuk membuat moodmu kembali lagi. Setuju?" Mendengar kata 'es krim' Krystal tanpa basa-basi langsung mengiyakan dan menarik lengan Sehun menuju kedai es krim favoritnya.

***

Sebuah mobil hitam terparkir dipinggir jalan tak jauh dari sebuah kedai es krim. Mata elangnya masih fokus melihat objek yang sedang didalam kedai es krim bersama dengan orang lain. Terlihat kilatan kemarahan yang terpancar jelas dimatanya ketika melihat objeknya sedang asik bercanda dengan lelaki didepannya. Tangannya mengeras dan amarahnya sampai diubun-ubun. Tak lama kedua orang itu keluar dari kedai dan berjalan menuju keparkiran kearah mobil berwarna silver milik Sehun. Kai kemudian mengemudikan mobilnya menuju kearah Sehun dan Krystal berada.

Mobil Kai menghadang tepat didepan mobil Sehun sebelum mobil Sehun melaju meninggalkan tempat tersebut. Sehun yang heran dengan mobil tersebut kemudian keluar untuk menemui pengemudinya.

Kai terlebih dulu keluar dari mobilnya dengan angkuh dan penuh amarah ia pun mendekat kearah Sehun yang sekarang terkejut dengan kehadirannya.

"Oh jadi ga masuk kerja karna mau pacaran ya? Hmm bagus"

"Pacar lebih penting dari kerja" Kai mendengus sambil melihat kearah Krystal didalam mobil.

"Krystal keluar!"

"Hak lo apasih nyuruh-nyuruh gitu?" Ucap Sehun emosi

"Hak gue? DIA SEKRETARIS GUE SEKARANG"

Krystal akhirnya keluar dari mobil untuk menengahi perdebatan antar Sehun dan Kai. Kondisi justru semakin memburuk ketika tangan Kai dengan sigap meraih lengan tangan Krystal dan membawanya kesampingnya.

"Lepasin Krystal sekarang!" Sehun lalu melayangkan sebuah tonjokan tapi hal itu bisa ditepis Kai dengan mudahnya. Dan dengan satu pukulan Kai berhasil meninju perut Sehun. Dan membuat Sehun lengah dan Kai berhasil membawa Krystal bersamanya.

"Lo bukan temen gue lagi Kai" teriak Sehun

"Oke memang gue udah ga nganggep lo temen, semenjak kejadian di club waktu itu"

"Asal lo tau, sebenernya lo yang ga ada hak buat dia" lanjut Kai. Krystal memberontak disaat ia akan dibawa Kai menuju mobilnya. Dengan mengerahkan semua tenaganya ia berusaha melepaskan cekalan ditangannya. Dan itu membuat Kai berhenti sejenak dan menatap Krystal yang sekarang diliputi amarah.

"LEPASIN GUE!"

"LO GA ADA HAK ATAS GUE LAGI. GUE BERHENTI JADI SEKRETARIS LO!" 


TBC

Konflik mulai bermunculan guys. See you on next chap :)

Dáisy Where stories live. Discover now