#27

6.4K 222 71
                                    

'Brakk'

Suara gebrakan meja membuat seseorang yang berada di sekitarnya menunduk takut.

"Gagal..gagal ..dan gagal lagi, tidak bisakah kalian mengerjakan sesuatu dengan becus, mencelakai satu remaja lemah saja kalian tdk bisa hah? Dan lagi kenapa bisa si ja**ng itu di bawa polisi?"

"A-anu bos ada yang menyelamatkan gadis itu"

"Siapa yang berani bermain main denganku?"tanyanya dingin.

"Di-dia orang yang sama yang menolong viko bos" jawab bawahannya takut takut.

"Gadis itu lagi.. bagaimana kalian sudah menemukan data gadis itu"

"Iya bos gadis itu adalah pewaris Thomas'group milik williamThomas, gadis itu adalah cucu angkat william yang diangkat dari panti asuhan bos"
Jelasnya.

Orang yang di panggil bos menaikkan satu alisnya.

"Cucu angkat william?"tanyanya penuh minat

"Iya bos"

"Jadi ini semua ulah william, dia yang mengutus cucu angkatnya untuk melindungi cucu kandungnya. Hmm....menarik" gumamnya.

"Lanjutkan tugas kalian aku akan mengatur ulang rencana selanjutnya,tapi tetap lakukan langkah selanjutnya.

Sebisa mungkin buat ja**ng itu tutup mulut kalau perlu habisi dia tanpa sepengatahuan siapapun, menyusuplah ke kantor polisi dan jangan sampai gagal lagi" jelasnya panjang.

"Baik bos"

" kau boleh keluar"titahnya.

Sang bawahan menunduk dan langsung keluar sesuai intruksi si bos.

Sementara itu.

"Hmm Thomas'group menggiurkan, profit nya jauh diatas perusahaan prasetyo akan lebis menguntungkan kalau aku bisa menguasai keduanya. Hahaha" monolog orang yang di panggil bos tadi sambil memainkan pulpen diatas meja, seringaian licik tergambar di wajahnya seolah dia sangat optimis akan apa yang barusan ia rencanakan.

###

Sementara itu di dalam suatu ruangan yang bernuansa putih dan bau khas obat obatan menyeruak ke dalam indra penciuman, seseorang tengah berbaring dia atas ranjang dengan selang infus di tangannya serta alat penunjang lainnya.

Di samping nya seseorang tengah menggenggam tangannya erat sesekali menciumnya dan berharap orang yang berbaring itu lekas membuka mata dan memandang wajah khawatirnya.

Nyatanya itu hanya keinginannya karena orang itu tetap setia menutup matanya.

"Sayang kamu kapan bangunnya aku udah kangen banget liat mata kamu terbuka dan liat ke dalam mata aku" lirihnya sambil terus menciumi punggung tangan orang itu.

"Hah kamu gak kasian sama aku, sahabat kamu, opa dan yang lain khawatir sama kamu.

Kamu sadar dong rin" reza kembali mengajak arin berbicara seakan arin akan membalasnya.

Yup orang yang berbaring itu arin, dan reza yang selalu setia di sampingnya membisikkan kata kata penyemangat untuk ia cepat sadar.

'Ceklek

Suara pintu terbuka tidak mengalihkan perhatian reza dari arin ia berharap saat arin sadar ia menjadi orang pertama yang dilihat arin.

"Gima keadaan arin za?"tanya william

Yup yang membuka pintu adalah opa arin .

"Masih seperti kemarin opa"balas reza pelan.

"Arin pasti sadar, mungkin ini cara tuhan memberikan ia waktu untuk istirahat, kamu.kan tau dia kalo sehat gak pernah mau istirahat dan yang ia fikirkan cuma kerja dan belajar.

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang