#8

8K 302 0
                                    

Arin pov

Hari ini adalah hari kedua gue di jakarta dan hari ini juga gue bakalan resmi jadi CEO di perusahaan opa atau bisa di bilang peruaahaan gue sih karena emang dari dulu kepemmilikan perusahaan atas nama gue dan opa cuma sebagai CEO sementara menunggu gue siap buat gantiin dia, sesuai kesepakatan gue sama opa jikalau pindah kesini.

Hari ini gue bakalan ke kantor dan menjadi bu bos disana..cailaa bu bos berasa tua gue padahal kan gue masih muda .ok fix author mulai ngelantur.
Back to topic

Karena hari ini gue bakalan ke kantor dan di rumah ini belum ada pembantu jadi gue bangun pagi pagi buat bikin sarapan gue sama opa.

Yap opa, karena semalam opa pulang kesini. Kalian pasti bingung kenapa gue bilang kesini kan ini memang rumahnya yakan? Jadi gini sebenarnya opa punya rumah di jakarta, rumahnya bersama istri dan anaknya dulu sebelum istrinya meninggal dan Erina - momy arin menikah dengan Sadewa Prasetio- Dady nya.

Setelah istrinya meninggal ia membuka cabang perusahaan di bandung dan bolak balik jakarta. Jadilah ia punya rumah di bandung juga jakarta.

Dan mengenai mengapa william membeli rumah baru dan kenapa arin tidak tinggal di rumah lama william itu karena rumah itu di ketahui oleh mereka dan seperti syarat yg diajukan arin ia belum siap untuk bertemu apalagi kembali.

Meskipun kecil kemungkinan untuk tidak bertemu karena mereka tinggal di kota yang sama.

Jadi rumah yang di beli opa ini khusus di tujukan untuk gue bahkan sertifikat rumah atas nama gue, tapi gue menolak dan menganggap opa berlebihan membeli rumah sebesar itu atas nama gue.

Karena sifat gue yang keras kepala opa mengiakan perkataan gue, tetapi diam diam opa tetap mengatas namakan arin di sertifikat kepemilikan rumah. Gue tau hal itu tapi yah udah lah capek kalau berdebat sama opa terus. Meskipun terkadang gue tetap keras kepala sih.

Saat ini gue lagi berkutat dengan alat alat dapur dan membuat sarapan seadanya karena kemarin belum sempat membeli bahan makanan dan untungnya gue tadi bangun pagi jadi sempet beli sayur mayur dan beberapa bumbu lainnya.jadi ya seadanya aja dulu yg penting sarapan .

Bisa aja sih gue delivery makanan tapi klo masih bisa masak sendiri kenapa harus beli. Lagian gue udah biasa bantuin mba mirna masak kalau lagi libur di bandung jadi ya gue bisalah masak dikit dikit.

Tak berselang lama opa keluar dari kamarnya dan duduk di meja makan dengan setelan formal sama seperti biasa saat akan ke kantor.

Kamar opa emang di lantai satu karena capek bolak balik tangga katanya kalau di lantai dua. Lagian opa cuma sesekali bakal nginap disini karena ia punya rumah sendiri.

"Pagi opa" sapaku menaruh dua porsi omelet di meja makan dan mengecup pipinya seperti biasa.

"Pagi rin" balas opa.

Kami makan dalam keheningan hanya suara sendok dan piring yg bersentuhan yang terdengar sampai opa bertanya.

"Kamu kekantor bareng opa atau gimana?"

"Ngak opa, max bakalan jemput sekalian nanti pulang dari kantor dia mau kenalin aku sama pacarnya" balas arin

William hanya mengangguk mendengar jawaban arin. Ia juga tau kalau arin sudah menganggap max adiknya dan begitupun max menganggap arin sebagai kakaknya.

Yap max lebih muda dari pada arin, meskipun mereka lahir di tahun yang sama tetapi max lebih muda beberapa bulan dibawahnya.
Kalian pasti nanya kok bisa masih muda udah kerja dan jadi sekretaris opanya.

Itu karena arin tidak mempermasalah kan masalah umur dalam memilih karyawan yang terpenting dia kompeten dan setia.

Flashbac on

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang