"Halo..ada yang bisa bantu" suara di telepon menyadarkan Shena.

"Ha..Halo..Dit..ini gue "Ucap Shena,suaranya bergetar,ia menangis menumpahkan segalanya.

Sementara Dita yang mendengar suara Shena sempat syok tapi tak lama ia mampu mengendalikan dirinya.

"Shena...ini lo ?beneran ini lo Na..??" pekik Dita,Shena langsung menganggukan kepalanya mengiyakan,bodohnya Dita tak mungkin melihat itu bukan.

"Shena lo masih di situkan ?" ucap Dita ketika ia tidak mendengar suara temannya dan hanya mendengar suara isak tangis.
"Na..lo gak apa-apa kan..?lo di mana sekarang ? Sama siapa ? Kenapa gak ngasih kabar ?lo tau gue khawatir banget gitu dengar lo hilang dan yang pulang malah hand phone lo doang " ucap Dita dengan segudang pertanyaan.Shena hanya tersenyum ia menyeka air matanya kasar ia meridukan kecerewatan temannya itu.

"gue baik-baik aja Dit,lo gak usah khawatir..gue sekarang di Amerika dan ceritanya panjang.oia gue pengen balik lagi ke Indonesia Dit tapi gue sekarang lagi gak punya duit.lo bisa pinjemin gue duit gak Dit "

"Maksudnya lo di Amerika ?bukannya lo jalan-jalannya ke Singapore Na,kenapa jadi di Amerika lo lagi gak becandakan ?"

"ya ampun Dit,gue serius gue di Amerika ngikut orang yang nyelamatin gue" jelas Shena.

"maksud lo "

"Dita gue gak bisa cerita sekarang soalnya ke buru pulsa ni orang abis gue pinjem handphone orang.sekarang lo sebutin nomor handphone lo tar gue sms deh "

"o ya udah iya .tapi ini beneran lo kan Na,lo bener-bener gak kenapa-kenapa ?

"iya Dita sayang,tar gue cerita ke lo tar gue sms lo ya "

" Na..terima kasih karena lo baik-baik aja"tembah Dita dengan isak tangisnya.

Shena semakin bergetar menahan tangisnya mendengar uacapan sahabatnya,ia tak bisa berkata-kata lagi Shena hanya mengangguk-anggukkan kepala sembari menahan tangisnya.

"terima kasih juga,karena sudah khawatir sama gue Dit,tar gue hubungi lagi ya"ucap Shena dan ia menutup teleponnya setelah ia meminta no telepon Dita.

Shena menghapus sisa air mata yang ada di pipinya,Ia pun menyerahkan handphone yang tengah ia genggam ke Lisa.

"Bu..maaf pasti pulsanya abis banyak ya.nanti aku ganti ya..tapi sekarang boleh aku pinjem lagi buat chating sama teman aku.aku ingin meminjam duitnya bu,untuk pulang ke Indonesia"cicit Shena.

Lisa mengelus kepala Shena sayang,ia tersenyum dan menyerahkan Handphonnya.

"pakailah.."ujar Lisa.

Shena mengangguk senang,dan mengambil kembali Handphone Lisa yang telah ia kembalikan tadi.

"oia..apa tuan Dave tau nona,apa tidak sebaiknya anda hubungi tuan dulu "ucap Lisa sebelum meninggalkannya.

"o..tentang tuan bule..nanti aku akan memberitahunya." jawab Shena.

Lisa mengangguk mengerti dan meninggalkan Shena sendiri.
Sepeninggal Lisa,Shena pun pergi menuju kamarnya.

🍁🍁🌸🌸

Jam sudah menunjukan pukul 4 sore,Dave dan Barry sudah di parkiran Basment hendak pulang,di dalam mobil Dave mengeluarkan handphonenya memandang photo Shena yang tengah tertidur di mobilnya.Foto yang ia ambil saat mereka pulang dari rumah kedua orang tuanya.Saat itu Ia yang sedang memperhatikan Shena yang sedang tertidur pulas tanpa terganggu dengan suara bising dari luar Ia mengabadikan photonya dengan kamera handphonenya dan menjadikan photo tersebut walpaper di layar handphonya ia memandangnya lama dan sesekali  ia pun tersenyum.

ShenaWhere stories live. Discover now