Untuk Seseorang

6 0 0
                                    

Entah sejak kapan rasa itu datang.
Setahuku aku memang sering bergonta-ganti pacar, tapi yang aku tahu aku hanya sekali jatuh cinta yang benar-benar jatuh cinta.
Tapi aku melepasnya dan membuat kesalahan terbesar dalam hidupku.
Aku menyesalinya.
Aku mulai menyusuri masa laluku, berharap dia masih ada di sana dan bisa menetap.
Tapi aku salah.
Aku berhasil menemukannya, tapi dia sudah bukan seperti yang ku kenal dulu.
Aku terus membujuknya agar mau seperti dulu, tapi dia terus menjauhiku dan membuatnya semakin susah.
Aku terus berharap dan terus berharap hingga tak ku dapati apa-apa.
Sadar apa yang aku lakukan, aku jadi seperti orang bodoh.
Aku kehilangan cintaku.
Aku tak lagi mengerti apa itu rasanya jatuh cinta.
Aku mulai mematikannya, meski aku memiliki orang lain di sisiku.
Aku tahu itu tak adil bagi mereka.
Tapi itulah diriku saat itu.

Lalu...
Entah kapan aku mulai menyadari kehadiranmu.
Aku tidak begitu menyukaimu, awalnya.
Bagiku kau sama seperti yang lain.
Omong besar, playboy, dan belagu'.
Tapi, begitu aku mengenalmu lebih jauh, aku salah.
Kau punya sisi lain yang mampu membuatku begitu mengagumimu.
Kau tak seperti yang lain.
Kau punya ambisi, cita - cita, dan juga punya sisi religi.
Saat pertama kali melihat dan mendengarmu melantunkan ayat-ayat suci itu, sejak saat itu kau mulai memenuhi pikiranku.
Entah perasaan apa itu tapi aku mulai merindukan kehadiranmu.
Kau tampak sempurna di mataku.
Seolah kesan pertama saat kita bertemu hilang begitu saja.
Aku mulai khawatir dengan perasaanku.
Aku mulai tertarik denganmu.
Tapi aku juga takut mulai mencintaimu.
Meski ragu, aku mulai menjalaninya.
Aku mencoba menghidupkan apa yang telah aku matikan.

Tapi,
Sekali lagi aku salah.
Ternyata aku salah tempat.
Aku salah waktu.
Kau tak sendiri.
Sudah ada wanita lain yang siap mengisi kekosongan hatimu.
Dia sudah ada sejak dulu, jauh sebelum aku mengenalmu lebih jauh.
Dia selalu ada untukmu.
Dan dia lah yang kau pilih.
Aku bukan siapa - siapa.
Aku hanya orang asing yang baru mengenalmu dan mencoba merengkuh hatimu.
Tapi sekarang aku sadar.
Di sinilah tempatku.
Jauh dari sisimu.
Dan berharap kau bahagia bersama pilihanmu.
Perasaanku mati sekali lagi.
Bahkan kali ini mati sebelum aku berhasil menghidupkannya.
Tapi aku takkan lupa, justru aku berterima kasih.
Karna dirimu lah aku mulai melepas masa laluku.
Dan mulai mencari jalan untuk ke masa depan.

Coretan KuWhere stories live. Discover now