8. Annoyed

1.8K 452 50
                                    

"Kau benar-benar aneh. Setengah jam yang lalu kau menangis tersedu-sedu, sekarang kau sudah tersenyum lebar hanya karena es krim."

Jeno menggelengkan kepalanya takjub melihat Lisa yang kini sudah terlihat ceria dengan sebuah cone di tangan kanannya. Ia benar-benar heran dengan perubahan mood yang begitu drastis pada gadis itu.

"Biarkan aku bahagia. Kau tidak tahu semenyebalkan apa sepupumu itu." Lisa memberengut mengingat perlakuan Sehun padanya.

"Kukira kau tidak ingin membahasnya?"

Lisa mendengus. "Kau benar." Ia kemudian segera menghabiskan es krimnya yang tinggal sedikit. "Kita harus pergi. Tugas Miss Jessi tidak akan selesai hanya dengan menangis dan makan es krim."

Ia kemudian berdiri, lalu tanpa menunggu Jeno ia melangkah terlebih dahulu. Meninggalkan Jeno yang tersenyum penuh rasa takjub.

"Hey, kau salah jalan!"

***

Sehun sebenarnya ragu untuk mengikuti sarapan di kediaman Park pasca insiden kemarin. Sudah dapat dipastikan Lisa masih sangat marah padanya. Gadis itu pasti marah besar atas kalimat menyakitkan yang ia lontarkan kemarin.

Menyesal tentu saja, Sehun rasanya ingin memutar waktu untuk mencegah mulutnya mengatakan hal demikian. Ia sendiri tidak tahu apa yang mendorongnya untuk mengatakan hal menyakitkan itu. Semua terjadi begitu saja tanpa bisa ia kontrol. Dan Sehun sekarang menyesal.

Sayangnya, ia sendiri tidak berani menghampiri Lisa dan memohon maaf pada gadis itu. Selain itu, dia tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf pada Lisa. Mungkin nanti, saat ia mengantarkan gadis itu ke sekolah, ia pasti memiliki kesempatan untuk meminta maaf.

"Pagi, Sehun."

"Selamat pagi, Nyonya Park."

Sehun melempar senyum pada Nyonya Park yang sedang sibuk mengatur hidangan di meja makan. Tuan Park ikut bergabung di meja makan tak lama kemudian. Disusul dengan Nana yang terlihat masih mengantuk. Sehun melirik tangga, merasa aneh saat tidak mendapati Lisa turun dari sana seperti biasanya.

Arloji yang melingkar di pergelangan tangan Sehun menunjukkan bahwa saat ini sudah jam setengah tujuh pagi. Biasanya, Lisa sudah duduk di meja makan saat ini. Tapi gadis itu bahkan tidak terlihat sama sekali.

Seolah menyadari pertanyaan yang disimpan Sehun dalam kepalanya, Nyonya Park berujar, "Lisa sudah berangkat lima belas menit yang lalu. Benar-benar mengejutkan. Tidak biasanya dia berangkat sepagi itu."

"Benarkah? Dia berangkat sendiri?"

Pertanyaan yang dilontarkan Tuan Park tersebut kemudian mengundang atensi Sehun. Diam-diam, sembari menyendok nasinya, telinganya menunggu jawaban dari Nyonya Park.

"Dia bilang dia akan naik bus bersama temannya." Nyonya Park kemudian duduk sebelum melanjutkan, "kalau tidak salah ingat, namanya Jeno."

"Ck, baru berapa minggu pindah tapi dia sudah mendapat pacar baru." Nana berdecak.

Mendengar ucapan Nana barusan, Sehun terdiam. Perasaan tidak nyaman kembali menyeruak dalam dadanya. Benar-benar aneh. Hingga saat ini Sehun tidak tahu kenapa ia bisa merasakan hal seperti itu. Apalagi menyangkut Lisa dan Jeno.

Tuan Park tertawa, "biarkan saja adikmu bersenang-senang. Dia masih sangat muda."

"Ayah terlalu memanjakannya." Nana kembali menggerutu.

Kekehan lembut terdengar dari Nyonya Park, "saat kau seusia Lisa kau bahkan sudah berkali-kali berganti pacar. Sementara adikmu hingga saat ini bahkan belum pernah pacaran sama sekali."

PUPPY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang