5. Lee Jeno

2.1K 438 40
                                    

Matahari bersinar dengan teriknya siang ini. Langit terlihat biru cerah dengan sedikit awan putih bersih menghiasi. Daun-daun berderai pelan tertiup angina yang tak seberapa. Hari ini adalah hari yang cerah dan sangat menyenangkan jika dihabiskan dengan bermain di luar. Seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi yang kini terlihat berpencar di sekeliling sekolah.

Beberapa anak laki-laki terlihat bermain bola di lapangan dengan beberapa anak perempuan yang duduk di pinggir lapangan untuk sekedar menonton dan memberi teriakan semangat. Sebagian lagi berada di taman, duduk atau berjalan-jalan. Hari seindah ini terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja dengan berdiam diri.

Sayangnya, Lisa tidak tertarik untuk bergabung bersama teman-teman barunya bermain di luar. Gadis itu memilih untuk berdiam diri di dalam kelas. Kepalanya ia letakkan di atas meja, matanya memandang ke luar jendela dengan hampa. Di dalam kepalanya, berputar berbagai bayangan dan pertanyaan.

Apakah Sehun sedang makan siang bersama perempuan tadi?

Perempuan itu benar-benar beruntung karena berada di satu kantor dengan Sehun. Dan jangan lupakan kenyataan bahwa perempuan tersebut adalah perayu ulung. Ugh, siapa tadi namanya? Lisa tidak ingat dan tidak peduli. Tapi Lisa tak juga bisa mengenyahkan bayangan senyuman Sehun yang terlihat begitu lebar di depan perempuan tersebut.

Well, perempuan tadi jelas beda kelas dengannya. Lisa yang masih masa-masa remaja tentu tidak dapat dibandingkan dengan perempuan dewasa seperti dia kan? Meskipun kesal, Lisa harus mengakui bahwa perempuan itu terlihat cantik dan anggun. Penampilannya benar-benar mencerminkan jati diri seorang perempuan dewasa yang anggun dan memikat. Berbeda dengan Lisa yang berpenampilan seperti remaja pada umumnya.

Apakah Sehun lebih menyukai wanita berpenampilan dewasa seperti itu?

Tangan Lisa bergerak untuk meraih rambut pendeknya yang tergerai. Rambut pendeknya jelas berbeda dengan rambut panjang dan gelap milik perempuan itu. Ah, apakah ia harus memanjangkan rambutnya? Mungkin saja dengan rambut panjang, Lisa akan terlihat lebih dewasa dan cantik di mata Sehun?

"Lisa?"

Lamunan Lisa terhenti saat sebuah suara berat memanggil namanya. Gadis itu mendongak, mendapati Lee Jeno duduk di hadapannya. Ia menggumam seadanya, tidak berniat untuk mengangkat kepalanya dari atas meja.

"Hari ini aku ada waktu kosong, bagaimana jika kita mengerjakan tugas dari Miss Dara hari ini?" Jeno bertanya, merujuk pada tugas kelompok yang diberikan guru mereka dua hari yang lalu.

Lisa terdiam sebentar, mengingat tugas mana yang dimaksud oleh Jeno. "Ah, untuk presentasi beberapa hari lagi itu?"

Jeno mengangguk singkat. "Kau ada waktu hari ini?"

Lisa kembali diam, mencoba mengingat agendanya sendiri. Well, sebenarnya Lisa tidak pernah memiliki acara khusus selama ini. Ia bahkan belum berminat untuk mengikuti les atau pun belajar di luar waktu sekolah. Gadis itu diam-diam meringis prihatin dengan kemalasan yang ada pada di dalam dirinya.

"Call."

Jeno tersenyum, lalu secara otomatis kedua matanya membuat lengkungan serupa bulan sabit.

"Wow, kau memiliki eye smile yang sangat indah." Lisa berujar spontan. Gadis itu kemudian mengangkat kepalanya untuk memandang Jeno dengan seksama.

"Kau harus sering tersenyum, kau terlihat tampan." Pujian itu kembali terlontar dari bibir Lisa.

Jeno sempat terkejut, tapi kemudian ia kembali tersenyum. "Thanks, I know I am." Ujarnya dengan sebuah kerlingan.

PUPPY LOVEWhere stories live. Discover now