Jookyun; apology [END]

3.6K 282 37
                                    

Untuk pertama kalinya aku tidur di kamar Jooheon, umh kami hanya tidur karena aku menangis semalaman.

Yang ku tahu. sebelumnya aku tak pernah merasa sekesal itu dalam hidupku.

Cahaya sang surya menusuk masuk di kamar ini, jendela berada tepat diarah matahari terbit membuatku terbangun.

Seakan terbiasa aku mengangkat tanganku menyambut surya, dimana aku pernah melakukan hal ini sebelumnya?

Aku sudah pernah tidur disini?

Ah sudahlah.

Aku menatap Jooheon yang masih terlelap di sebelahku tangannya pun masih melingkar cukup erat di pinggangku.

Mataku beralih menjelajahi ruangan, tidak banyak benda di dalam kamar ini. Hanya ada seperangkat perangkat keras komputer.

Dan kurasa ia tidak suka membaca, karena tidak banyak buku di sini sangat berbeda dengan kamar yang ku tempati, meski buku-buku itu bukan berada dibidang ku.

Waktunya bangun, jika diingat lagi kurasa aku ada kelas pagi hari ini.

Mengangkat pelan tangan yang cukup kekar itu aku sedikit tak percaya tangan lembut ini memukul seseorang.

Bangkit dari tempat tidur aku melangkah pelan menuju pintu.

Namun sesuatu membuat langkahku terhenti, di atas meja ada sebuah bingkai foto kecil yang terjatuh.

Kalian tahu niatku ini sungguh mulia aku hanya ingin mengembalikannya ke posisi semula, tapi sepertinya begitulah posisi yang diinginkan orang yang tengah tertidur itu.

"Ini....aku?"

Benarkah yang kulihat ini, benarkah laki-laki berseragam SMA di sebelah Jooheon itu adalah aku?

"Kau sudah bangun"

Tubuhku dengan spontan berbalik dan menyembunyikan foto itu, ayolah jangan terlihat gugup.

Aku pandai berakting.

"Ne, aku ada kelas pagi. jadi aku harus siap-siap"

"Kau masih marah?"

Aku menggeleng cepat, jangan buat terlalu banyak obrolan cepat pergi dari sini Im Changkyun

"Aku akan naik bus jadi kau tak perlu mengantarku hari ini"

"Kau benar-benar marah"

"NE! aku tidak akan duduk di mobilmu lagi karena tempat itu sudah diduduki orang lain. Sampai jumpa!"

BLAMMM!!

Waahh aku tak percaya dengan apa yang baru saja kuucapkan.

Alasan yang kuberikan tadi seakan benar-benar menunjukan bahwa aku cemburu dengan pria itu.

Ah iya benar, pria itu.

.

Aku terus melirik jam yang melingkar di tanganku, di depan gedung jurusan teknik aku sedang menunggu. Bukan menunggu Jooheon tentu saja, aku bahkan berharap ia tidak datang dalam waktu dekat.

Itu dia.

"Lee Minhyuk sunbaenim!!" teriakku cukup nyaring membuat pria berambut pirang itu menghentikan langkahnya dan langsung menatapku.

Aku tahu sepertinya ia tidak suka denganku, tapi mau bagaimana lagi.

Aku mengajaknya ketempat yang terlihat nyaman untuk bicara.

.

"Kenapa tidak kau tanyakan langsung pada orangnya"

"Jika aku bertanya denganya ia akan menghentikanku bahkan sebelum aku bertemu denganmun, jika begitu maka aku tak akan pernah tahu kebenarannya"

xxx ; JooKyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang