DAY III : A SILENCE BETWEEN US

1.1K 101 20
                                    

Theme: "FANTASI"

Disclaimer: Gintama is not mine! It's Sorachi-sensei masterpiece.

#OkikaguWeek2018 #Day3

.

.

.

Alkisah dari sebuah negeri yang sangat jauh nan damai. Ada sebuah desa kecil perbatasan yang hanya berisikan beberapa warga penghuni. Walau termasuk sangat terpencil, desa itu tidak pernah sepi dari para peziarah yang lalu-lalang melintas.

Secara geografis, letak desa itu terletak pada jalur perjalanan antara dua kota besar Edo dan Kyoto. Desa bernama Kabukicho itu memiliki penduduk yang sangat ramah, semua tersenyum pada sesama, kecuali dua orang tua pemilik toko souvenir yang memiliki rivalitas kuat hingga usia senja mereka.

Sebut saja kakek Gin dan kakek Hiji, dua orang tua yang memiliki kedai souvenir, toko mereka hanya terpisah oleh jalan setapak yang mampu dilewati oleh kereta kuda. Rivalitas mereka sudah terjadi sejak puluhan tahun, karena menjual barang pernak-pernik yang kurang lebih sama.

Kakek Gin, lelaki berusia diatas 70 tahun ini memiliki surai gelombang yang sudah beruban sejak usianya kecil. Memiliki tempramen yang tinggi, mudah marah pada generasi muda yang bermain di depan tokonya, karena merasa terganggu.

Berbeda dari kakek Hiji, beliau adalah sosok dengan rambut abu-abu yang dihormati... namun sepeninggalan istrinya, nenek Mitsuba... kelakuannya sudah hampir sama dengan sang rival, mudah marah bahkan pada cucunya sendiri yang bernama Yamazaki.

Dua orang ini menjual barang oleh-oleh yang mereka dapat dari para pedagang yang melintas. Hingga dua orang pedagang menjual sebuah barang yang hampir identik, sehingga membuat persaingan mereka semakin menjadi.

Kedai Yorozuya milik kakek Gin, menjual sebuah boneka porselin asli dari kerajaan Tiongkok, panjang kurang lebih sekitar 15 cm dengan pola warna dominan merah... memiliki nama Kagura. Desainnya adalah bentuk wanita bangsawan kerajaan Tiongkok, terlihat dari rambut panjang yang berwarna merah senja... beberapa hiasan yang berwarna emas menempel pada rambut dan badannya.

Di sisi lain, kakek Hiji menjual boneka porselin dari daerah utara Bushu. Figur seorang samurai berjuluk serigala salju mengenakan zirah perang samurai berwarna biru langit. Seorang tokoh legendaris dari masa kejayaan samurai Jepang, salah satu pahlawan bernama Okita Sougo dari kelompok penolak restorasi Meiji... Shinsengumi, nama yang diabadikan menjadi nama kedai kakek Hiji.

Tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa terdapat sebuah kisah... menceritakan dua boneka porselin yang saling memperhatikan antara satu sama lain ini, mereka mendamba untuk dapat bertemu dan menemukan kehidupan mereka bersama di suatu masa, di masa depan.

.

.

.

Dua boneka porselin yang berasal dari dua tempat yang berbeda, namun benang takdir mengikat dan mempertemukan mereka di sebuah desa bernama Kabukicho. Dua boneka ini terisi oleh dua jiwa yang telah lama pergi dari tubuhnya, dalam sebuah perpisahan yang menyakitkan ratusan tahun lalu. Reinkarnasi membawa jiwa mereka untuk mengisi benda mati berupa boneka porselin.

Hari demi hari dua boneka ini hanya mampu melihat sosok yang didamba, tanpa mampu berucap atau bahkan mendekatinya. Kerinduan mereka tertelan dalam kehampaan sebuah benda mati. Baik sang samurai, atau sang bangsawan tidak mampu memberikan ekspresi akan kebahagiaan mereka karena telah bertemu kembali.

Mari kita dengarkan sedikit kisah masa lalu antara dua hati yang saling mencintai namun tidak kunjung dapat bersatu, karena sebuah perpisahan tragis yang telah mereka pilih.

Okikagu Week 2018 x JUSTAWAY-MADAO!Where stories live. Discover now