"Rulesnya sih gampang. Jauhin yang punya niat jahat sama lo, pertahanin yang tulus sama lo, cuman ngejalaninnya aja yang susah. Soalnya, kadang ular aja bisa nyamar jadi akar pohon."
.
.
.
Disini Shenna sekarang, di taman bermain anak-anak. Melihat tawa anak-anak yang berderai bebas. Ia iri terhadap anak-anak yang sedang berlarian kesana kemari tanpa beban.
Desh.
Sesuatu yang terasa dingin menempel di pipi kiri Shenna membuat Shenna sedikit terlonjak kaget.
"Buat lo yang lagi galau." Ledek Jimin yang langsung ikut duduk disamping Shenna.
"Asu, gue kaget gue kira om-om pedofil." Timpal balik Shenna sembari mengambil Es Krim cone yang diberikan Jimin.
"Yee, sianying. Udeh baik juga gue malah di asu-asuin."
"dih, haha bahasa mana tuh di asu-asuin?" balas Shenna yang masih tertawa.
"Lo kenapa sih? Ngapain buang-buang waktu buat tetep jalan sama Vernon? Gue tau hati lo buat siapa." tukas jimin to the point.
"Idih gausah sosoan jadi paranormal dah jim, lo kan ga normal." Tukas Shenna.
"Ini anak! Gaada sopan-sopannya sama sekali sama yang tuaan ya! Udah kaga manggil bang, ngatain pula. Gue kutuk jadi kentutnya Naruto tau rasa lo!" Ucap Jimin.
Sementara waktu Shenna melupakan masalah demi masalah yang menimpanya, bersyukur karena masih ada orang seperti Jimin di dunia ini.
"Shen lo tau ga rules dalam hidup gue?" Tanya Jimin ke Shenna yang dibalas gelengan oleh Shenna.
"Rules nya sih gampang, jauhin yang punya niat jahat sama lo, pertahanin yang tulus sama lo. Tapi menurut gue, jalaninnya yang susah, soalnya kadang, ular aja bisa nyamar jadi batang pohon." Tukas Jimin. Yang dibalas dengan panggutan oleh Shenna.
"gue makin yakin kalo lo emang tua ya bang." Ucap Shenna dengan wajah polos.
"Kampret."
"Terima kasih tuhan atas segala kebahagiaan yang kamu berikan padaku, dan penderitaan yang membuatku menjadi sekuat ini." Batin Shenna.
"Kalo gue bisa ngambil seluruh rasa sedih dalam diri lo, gue pasti bakal lakuin, entah selanjutnya gue gakuat dan bakal bunuh diri pun gue gaakan nyesel. Makasih shen lo udah sekuat ini." Batin Jimin.
.
.
.
"Baaanggg bantuin gue balikan sama Ganendra lagi please, kalo gaada dia gue gabisa beli tas channel keluaran terbaru!" Rengek Aura pada Dirga.
"Lagi lo tolol sih mau selingkuh bukannya ditempat yang jauh malah di pub tempat dia nongkrong kaya biasa! Gue kan yang repot!" Ucap Dirga.
"Please bantuinnnnn."
"Gue udah ngejauhin Shenna dari dia, sekarang pinter-pinter nya lo aja manfaatin timmingnya." Ucap Dirga lalu meninggalkan Aura yang kesal diruang tamu sendirian.
.
.
.
.
PUB AKJ
21.45
"Widih pak boss, long time no see." Ucap Dirga pada Ganendra dan Woozi.
"Udah lama?" Tanya Ganen balik.
"Baru stay, mau berapa gelas nih malem ini?." Tanya Dirga.
"Nggak, gue gak minum. Mau berenti kayaknya." Ucap Ganen.
"Terus mau ngapain lo kesini? Gue tau lo bukan orang yang bakal one night with girl on the bad kan?" Tukas Dirga.
"Gue gabut aja, nemenin Woozi yang jomblo."
"Asu, ngatain gue lo." Ucap Woozi yang masih mendengar walaupun dentuman musik semakin keras pada telinga mereka.
"Maafin gue dra, gue yang buat lo jauh sama Shenna. Demi kebahagiaan orang-orang tersayang gue, gue rela lakuin apapun itu." Batin Dirga.
"Emang bener ya, serigala bisa nyamar jadi domba kalo dia mau." Batin Woozi yang dapat membaca pikiran Dirga.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Problem.
Teen FictionYang menceritakan tentang 'mereka' yang mengerti apa arti kepahitan, pengkhianatan, sakit hati yang mendalam hingga pecah belah nya keluarga. 'Mereka' memiliki masalah tersendiri dalam diri. 'Mereka' menyembunyikan nya dengan amat sangat baik. 'Mer...
