It's Problem.

PART 1

09.45pm

Hawa dingin malam yang semakin menusuk kulit semakin terasa, tapi tidak di suatu tempat yang sering disebut pub oleh orang-orang. Lampu kerlap-kerlip, suara musik berdentuman, dan lautan Manusia yang sedang berdansa ria di lantai dansa. Yang makin malam justru makin panas.

Ada seorang pria yang terlihat tanpa semangat sedang duduk didepan bartender, entah sudah berapa gelas yang ia habiskan, yang terlihat hanya ada beberapa tumpukan gelas didepannya.

"Ganendra!" Teriak seseorang. Dia menengok, merasa terpanggil, menyapu pandangan mencari siapa yang memanggil.

"Lo gila? Udah berapa gelas?" Belum ada beberapa detik perempuan yang memanggil telah sampai dihadapan Ganendra.

"Ayo pulang!" Bentak perempuan itu.

"Apasih Shen! Gausah atur-atur gue! Gue masih mau disini!" bentak Ganendra kepada perempuan yang sering disebut Shenna tersebut.

"Lo kenapa sih? Lo putus sama Aura? Gak kaya gini caranya!" Tanpa disadari mereka menjadi pusat perhatian seluruh orang yang ada diruangan tersebut.

"Ayo cabut anjing!"Shenna menyadari pandangan-pandangan itu. Shenna menarik paksa Ganendra keluar. Ganendra terpaksa menurut, mengikutinya.

Mobil.

Bugh.

Bugh.

Suara pintu mobil terdengar terbanting oleh keduanya, ya. Ganendra yang kesal oleh Kakaknya yang memaksa dia untuk pulang. Dan Shenna yang kesal dengan ulah adiknya yang selalu membuatnya susah karena kebiasaannya.

"Lo gabisa sehari ga nyusahin gue?!" Bentak Shenna.

"Lo gabisa sehari ga ganggu kehidupan gue?" Timpal Ganendra.

"Lo kenapa sih? Gue selalu nyoba ada buat lo Dra, kenapa gue selalu dianggap orang lain sama lo?" Ucap Shenna putus asa.

Ganendra diam tidak menjawab.

"Gue saudara lo, gue yang seharusnya nemenin lo disaat lo down kaya gini, bukan gelas-gelas setan itu!"

"Diem. Gue mau pulang." Bentak Ganendra kelewat dingin.

Shenna tidak menjawab ia hanya menahan air matanya yang sudah tak terbendung lagi, dan menancapkan gasnya. Tanpa sepatah katapun.
.
.
.
.
TBC