PART 7

5 1 0
                                        

Aku benci segala yang diawali dengan keterpaksaan, karena itu membuat segalanya berantakan.

07.12am

"Bi, aku berangkat dulu ya." Pamit Shenna pada asisten rumah tangga nya.

"Yailah dah non, mau kamanah? Bibi kan gabut bener kalo kaga ada Non Shenna, lagi juga ini kan hari libur bujug dah." Ucap Bi Ami dengan segala bahasanya yang kadang membuat Shenna tertawa geli karena pengucapan yang aneh.

"Haha, apa sih bi, aku mau jenguk Vernon dulu dia sakit. Ini aku bawain bubur yang tadi bikin bareng Bibi." Ucap Shenna sembari menunjukan Wadah bekal yang berisi bubur.

"Udaah yaaaa aku pamit dadaaaah." Ucap Shenna memasuki mobil merah kesayangannya. Tanpa sadar Ganendra sedari tadi memperhatikannya dari balik jendela lantai dua kamarnya.
.
.
.
.
Tok.

Tok.

Tok.

Shenna mengetuk rumah Vernon saat telah sampai. Menekan bel berkali-kali hingga pintu membuka.

"Lo apain Vernon sampe dia kaya gitu?" Tanya sang pembuka. Dirga. Sembari memegang tangan Shenna dengan keras

Shenna yang kaget karena perlakuan Dirga yang sangat tiba-tiba ini langsung melakukan perlawanan.

"Apasih? Gue gangerti apa yang lo maksud. Lepasin ih, sakit dirga!" Shenna mencoba meronta-ronta.

"Lo gausah boong, gue tau Vernon. Dia gabakal kambuh penyakitnya kalo gak mikirin macem-macem. Dan inget ya, seterpuruknya Vernon lo harus ada disamping dia!" Bentak Dirga.

"Apasih? Gue serius gue gak ngapa-ngapain dia. Dan satu hal yang musti lo tau, gue gasejahat lo, gue masih punya hati! Gue tetep bakal ada disamping dia gimanapun keadaanya." Ucap Shenna.

"terserah. gue gamau tau dia harus bahagia!." Telak Dirga.

"Dengan mengorbankan perasaan gue? Iya? Dengan ngerusak seluruh kehidupan gue demi dia juga? Iya? Kalo kaya gitu lo gaada bedanya sama iblis!" Balas Shenna.

"Ini! Kasih ke Vernon, bilang dari gue, gue mau pulang." Lanjut Shenna menyodorkan buburnya.

"Nggak! Lo yang bawa! Dia lagi butuh lo. Lo masuk! Sekarang!" Perintah Dirga.

"Gue gak mau, mood gue ancur gara-gara lo." Ucap Shenna.

"Lo lupa perjanjian kita?" Ucap Dirga dengan smirk diujung bibir kirinya.

"Tck kapan permainan konyol ini berakhir? Gue cape! Gue mau mati aja." Batin Shenna.

Shenna menghapus jejak air matanya dan melangka masuk kedalam.

"Gausah drama benerin muka lo yang kusut di depan Vernon! Gue gamau dia nambah pikiran ngeliat lo kaya gitu." Ucap Dirga meninggalkan rumah Vernon untuk berjalan kearah sepeda motor nya.
.
.
.
.
TBC

It's Problem.Where stories live. Discover now