PART 3

9 3 0
                                        

Ganendra POV.

"Woy! Yah, gila sih gue cariin keman-mana taunya nongski disini." Seseorang mendekat ke arah Ganendra.

Ganendra hanya menyahut dengan satu alis yang tertaut.

"Lo galau gara-gara Aura apa gara-gara Shenna sama nyokap nya yang jadi saudara tiri lo sih?" Ucap Woozi to the point.

"Apaansih zi, gajelas lo. Gue males bahas dua-duanya." Jawab Ganendra dingin.

"Gue yakin pasti lo masih gabisa lupai—" belum selesai Woozi berbicara seorang perempuan mendekat. Menghampiri duo sahabat itu.

"Ganendra!"

Ganendra hanya menggerakkan matanya menuju sang pemanggil, lalu melanjutkan bermain ponselnya kembali.

"Ganendra ih liat aku!"

"Udah deh Au, kalo Nendra gamau gausah dipaksa." Woozi yang sudah jengah mendengar rengekan Aura pun akhirnya buka mulut.

"Gausah ikut campur, lo gaada urusan sama gue." Sahut Aura.

Woozi hanya mengangkat bahu, tanda dia sudah menyerah menenangkan kaleng rombeng satu ini.

"Dengerin penjelasan aku dulu Dra." Aura memohon.

"Gaada yang perlu dijelasin, gue udah liat lo dikamar sama cowok lain. Apa yang mesti dijelasin? Semuanya jelas." tukas Ganendra, sembari membereskan barang-barangnya dan siap untuk pergi meninggalkan Aura.

Aura tak tinggal diam, dia menyambar tangan Ganendra.

"Itu.. Itu, itu sepupu aku Dra." Ucap Aura yang masih tak henti-hentinya mengemis kepada Ganendra.

"Gue gapeduli. Gausah ngemis cinta ke gue kaya gini, malah nambahin kesan murahan di diri lo." Ganendra pergi meninggalkan Aura yang sudah membeku tanpa kata.

"WOY DRA TUNGGUIN GUE." Woozi, manusia dengan tampang anak kecil ini berteriak sembari berlari mengejar Ganendra.

"Gue gabakal ngelepas lo gitu aja dra." batin Aura.
.
.
.
.
Shenna POV.

"Shen?" Vernon memanggil Shenna dengan lembut.

"Apa?" Shenna yang merasa terpanggil mengalihkan pandangannya dari arah macbooknya ke arah sang kekasih.

"Ini buat kamu, jangan fokus-fokus ngerjain skripsi. Waktu ngumpulin nya juga masih lama, bawa santai aja." Cercah Vernon.

"Ver, aku harus lulus tahun ini, aku gamau ngulang semester kaya yang lain." Jawab Shenna.

"Lah kamu kan gapernah ngulang semester. Emang aku?!"

"HAHAHA. Apasih Ver, sebentar yaa aku kerjain 1 slide lagi abis itu kita free." Jawab Shenna.

"Serius nih?" Vernon memastikan.

"Mau banget di seriusin?"

"Idih udah bisa gombal yaa." Vernon mencubit pipi Shenna. Mereka tertawa bersama-sama.

Tanpa sadar ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan pandangan tidak suka.
.
.
.
.
TBC

It's Problem.Where stories live. Discover now