Stephen menggerutu di dalam hatinya, kenapa Tony gak marah aja sih. Kan canggung jadinya. Duh kenapa ngeliriknya kayak gitu sih, kan jadi salting gue. Holy shit, kenapa dia ngejilat bibirnya!? Oke dia abis minum es kuwut tadi. Tapi kenapa jadi keliatan seksi?!

Stephen menggeleng keras. Kemudian dia berdiri! Mengundang perhatian banyak orang.

"Gue pindah! Gue bukan setan diantara lo sama Bucky atau lo sama Bruce. Bhay!" Stephen melirik kedua temannya bergantian kemudian pergi menjauh dari keramaian sambil membawa piringnya yang penuh dengan sate, Stephen pindah ke pos ronda depan balai desa.

Stephen bisa bernafas agak lega disana.

Stephen sadar, kalo dia itu suka sama Tony. Stephen cuma belum tau gimana cara dia ngomong ke Tony, secara mereka dikenal sebagai musuh bebuyutan selama bertahun-tahun!

"Stephen..."

Stephen melebarkan kedua matanya ketika sadar, Tony yang sedang ia pikirkan sekarang berdiri di depannya.

"Tadi ak.. g- gue liat lo gak bawa air minum. Gue takut aja lo keselek kaya waktu di burjo itu."

Tony mengulurkan segelas teh hangat kepada Stephen.

Stephen menerimanya dengan kedua tangannya, mencegah Tony menyadari jika tangannya sedikit bergetar gara-gara gugup.

Tony duduk di samping Stephen. Berbeda dengan Stephen yang kakinya sampai menapaki tanah, kaki Tony sedikit menggantung di pinggir pos ronda.

"Stephen, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Stephen hampir nyemburin teh yang ada di mulutnya. Soalnya udah jelas banget Tony mau ngomong apa.

Stephen tetap menutupi setengah wajahnya dibalik lingkaran gelas di dipegangnya. Menghalangi pandangan Tony dari wajahnya yang memerah.

"Kayaknya gue suka sama lo, Steph," Tony menundukkan kepalanya, menatap pada kedua kakinya yang digerakkan.

"Gue juga suka sama lo," balas Stephen, ia meletakkan gekas bekas teh hangat dari Tony.

Tony kaget bukan main! "Apa?"

Stephen mengangguk kecil, membenarkan pikiran Tony, "ya, aku juga menyukaimu, Tony."

"O- oke... J- jadi sekarang kita... p- pacaran?" Tony yang sangat Shock sampai tergagap-gagap bicaranya.

Stephen mengangguk kecil, bibirnya tidak bisa tidak melengkungkan senyuman, "kalo itu gak masalah untuk -kamu?"

Stephen rasanya ingin berteriak sekarang juga, dengan penerangan pos ronda yang sempurna, Stephen bisa melihat wajah Tony yang sangat merah.

"K- kalau begitu, ciumakusekarangjuga!"

Tanpa berpikir dua kali, Stephen langsung memberikan Tony kecupan pada bibirnya.

"Stephen, karna ini lebaran, aku minta maaf ya..." Tony berkata dengan nada yang sangat lemah lembut. Membuat hati Stephen meleleh.

"Aku juga udah banyak salah ke kamu, maafin aku ya?"

Tony menganggukan kepalanya. Keduanya, baik Tony dan Stephen bergeser, bergerak mendekati duduk satu sama lain.

"Tadi makasih ya, udah bantuin ngangkatin box."

"Eum... makasih juga ya, waktu itu kamu ngasih aku air minum waktu keseles bakwan..."

Tony terkekeh mendengar penjelasan Stephen yang konyol.

"Eum.. Stephen, maafin aku kalo aku suka ngatain kamu tiang listrik pak setnov."

"Maafin aku juga ya, aku sering ngatain kamu pendek. Tapi itu jadi bikin kamu keliatan ngegemesin tau!"

Stephen tersenyum jahil, ia berhasil membuat Tony merona lagi.

"Oh, maaf juga waktu itu bikin kamu jatoh dari pohon pinang. Padahal kita udah tinggi banget, pasti sakit ya?"

"Aku juga mau minta maaf, sebenernya ini rahasia, tapi aku pernah nyoba mau nyantet kamu."

"APA?"

Teriak Tony, dia langsung berdiri di hadapan Stephen.

"NYANTET APAAN LO KE GUE?!" teriak Tony lagi.

"LAGIAN JUGA GUE DITIPU, BUKTINYA SEKARANG LO BAIK-BAIK AJA!" Stephen balik berteriak.

"IYA TAPI KENAPA? JAHAT BANGET TAU GAK?"

"SOALNYA GUE WAKTU ITU UDAH GAK KUAT DIJADIIN BABU SAMA LO!"

Suara teriakan yang saling sahut menyahut itu mengundang perhatian anggota Karang Taruna yang lain.

"YA TAPI GAK USAH NYANTET JUGA KALI!"

"LAGIAN JUGA GUE CUMA MINTA LO BISULAN SATU BULAN!"

Bruce, Thor, Steve, dan Bucky sudah siap berlari menghampiri Stephen dan Tony.

"APA?"

"YAUDAH SIH, LAGIAN JUGA GUE DITIPU!"

"IYA, UNTUNG LO DITIPU, KALO BERHASIL? KULIT MULUS GUE RUSAK NANTI!"

"LO JUGA JATOHIN GUE PAS LAGI PANJAT PINANG! KALO GUE CEDERA TERUS MATI GIMANA?"

Kemudian warga sekitar mulai berdatangan, menyaksikan adu mulut antara Stephen dan Tony.

"YA GUE KAN UDAH MINTA MAAF TADI!"

"GUE JUGA UDAH MINTA MAAF TADI!"

"YAUDAH GAK USAH TERIAK GITU DONG!"

"YA KAN LO DULUAN YANG TERIAK!"

Kemudian keduanya terdiam, mata mereka mengunci satu sama lain. Stephen dan Tony tidak menyadari di mereka sedang menjadi tontonan orang sekampung.

Tony merentangkan tangannya, kemudian berhambur memeluk Stephen dengan erat, "maafin aku ya, aku banyak banget salah sama kamu. Sampe kamu kepikiran buat nyantet aku."

Kedua tangan Stephen melingkari pinggang Tony, "maafin aku juga, aku banyak salah juga sama kamu," Stephen mengecupi kepala Tony.

"HOLY SHIT!"

"WHAT THE FUCKING HELL HAPPEN IN HERE?? Apa ini udah kiamat?"

"Ini bukan mimpikan? Gue gak lagi nonton sinetron kan?"

•••

AHAHAHAHHAW
Duh, Stephen sama Tony lagi Lebaran malah mesum.

Selamat membaca gays ;)

Panjat Cinta (IronStrange)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें