Chapter 2

14 7 1
                                    

Resentment is like drinking poison and then hoping it will kill your enemies
"Nelson Mandela ~ Presiden Afrika Selatan 94-99"

-- ʆàȿʈ --

KOREA, MARET 2019.
EXPO Science Park Daejon, studio terbesar di Korea yang menyediakan berbagai macam lokasi setting drama itu telihat sangat ramai. Terlihat seorang pria dengan baju pengawal mengeluarkan pistol ke arah seorang dokter perempuan yang tengah menangani pasien berkebangsaan Arab. Beberapa tentara yang berada di depan sang dokterpun menjadi siap siaga untuk mengambil pistol yang berada di saku celana masing-masing. Sang dokter menyuruh tim medisnya untuk mundur.

"Baiklah, aku mengerti aku tidak akan mencobah mengubah aturannya. Tetapi begitu aku mengangkat tangan, dia akan meninggal." Ucap sanga dokter membuat kepala pengawal itu bingung.

"Apa kau... bisa menyelamatkannya?" Tanya kapten tentara kepada sang dokter.

"Apa? Aku tidak akan bisa menjamin hal itu, Tapi, dia mengalami..." Balasnya.

"Aku tidak perduli dengan diagnosismu itu. Jawab! Apa kau bisa menyelamatkannya? Jawab aku sebagai dokter." Desak sang kapten.

"Aku bisa menyelamatkannya." Yakin Sang dokter.

"Kalau begitu, selamatkan dia." Kata sang kapten tentara bersamaan dengan keluarnya senjata dari sakunya.

Pengawal dan tentara itupun saling mengacungkan senjata sementara tim medis membawa masuk pasien ke dalam ruang operasi diiringi teriakan dari kepala pengawal.

(Scenes of DOTS dramas, episode 3)

"Oke cut, kerja bagus semuanya. Break 30 menit." Teriak seorang pria lantang.

Semua pemain yang terlibat langsung membubarkan diri. Begitu pula dengan sosok dokter pemeran utama, Krystal Jung.

Krystal melihat telephone miliknya sekilas, tersenyum masam tatkala melihat sebuah tagar yang menjadi trending topik seluruh dunia sejak sebulan lalu. Apalagi jika bukan berita mengenai pernikahan Kim Jongin, aktor sekaligus pewaris utama Kim Company yang tersohor itu.

Krystal mendengus kesal, dia semakin sebal karena namanya juga ikut terseret. Semua orang di dunia entertaint Korea memang sudah tidak asing dengan kedekatan Jongin dan Krystal. Keduanya diketahui hanyalah sahabat lama, tapi kenyataan tidak.

"Aku tidak tahu. Kenapa kau tanyakan padaku. Aku tidak perduli." Ucap seorang wanita cantik yang tengah berjalan ke arah Krystal dengan telephone genggam berada di tangannya.

"Baiklah akan aku sampaikan. Dasar pria jelek." Sentak Wanita itu lagi dan mematikan benda persegi itu dengan kesal.

"Kau, Jongin dan istrinya itu membuatku pusing. Sudah sebulan tetapi mereka terus dan terus membahasnya." Ujar wanita itu setelah mendaratkan pantatnya di kursi samping Krystal.

Wanita cantik itu merupana manager Krystal, Jessica Jung yang juga adalah kakak kandung dari Krystal.

"Bagaimana aku bisa tahu soal itu!!. Aishh, kenapa aku yang harus berada di peringkat tiga." Seloroh Krystal sebal.

"Bagaimana aku bisa tahu soal itu." Balas Manager Jung kesal menirukan nada bicara Krystal.

"Eonnni." Ucap Krysta dingin dan datar.

"Arrasso, Arasso..., Kau ini jika sudah seperti itu sangat menyeramkan. Aishh, aku hanya ingin menyampaikan pesan si manager jelek itu." Ucap Manager Jung kesal.

"Manager Nam?" Tanya Krystal, wajahnya berubah ceria mendengar nama yang akrab di pendengarannya itu.

"Kau pikir siapa lagi. Tidak bisakah kalian untuk tidak melibatkan kami. Ini sangat merepotkan, aku bukan tukang pos kalian!! Aishh." Sungut manager Jung kesal.

Krystal hanya memandanga wajah kakaknya itu datar. Perubahan raut wajahnya yang sangat cepat memang merupakan kelebihan Krystal dalam hal berakting.

"Ara..ara..kalian yang berkencan tetapi aku yang selalu di repotkan. Intinya Jongin akan menumpang berangat ke Jongno-ju sama-sama nanti malam. Dia akan datang sebelum syutingmu berakhir." Krystal yang semula memasang wajah dingin langsung tersenyum mendengarnya.

"Hilangkan senyum bodoh itu." Seru manager Jung.

"Aku tidak perduli." Jawan Krystal riang sambil berjalan untuk melanjutkan syuting.

Dia harus lebih giat berlatih sehingga dapat menyelesaikan syuting dramanya tepat waktu dan tidak memuat kekasihnya menunggu.

-- ʆàȿʈ --

"Kenapa tidak kau ceraikan saja sih si Nerd itu. Dia benar-benar tidak berguna, parasit." Jongin hanya diam mendengar omelan manager Nam.

Saat ini dirinya beserta manager Nam dan make up artisnya, Park Jiyeon tengah berada di dalam van yang dikendarai oleh manager Nam menuju ke area lokasi syuting drama yang sudah dia bintangi sejak satu 3 bulan lalu.

"Oppa, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu kepada Eonni. Mereka baru menikah satu bulan dan kau menyurruh mereke bercerai." Kali ini penata busana dan make up Jongin yang bicara.

"Dasar anak kecil tidak usah ikut campur. Itu kenyaaan. Memang benar dia hanya seorang parasit yang mengancam karir Jongin." Seru Manager Nam.

"Tapi Sungrin eonni orang yang sangat baik. Lihatlah Jongin Oppa sekarang, dia tampak lebih hidup dan segar semenjak menikah dengan Sungrin eonni. Itu menandakan dia tidur nyenyak dengan Sungrin eonni."Jelas Jiyeon.

"Apa katamu!!" Ucap Jongin dengan mata yang sudah menatap Jiyeon dingin.

"Aku hanya menebaknya saja Oppa jangan marah. Itu karena oppa akhir-akhir ini lebih menyukai tidur di apartmentmu sendiri daripada di rumah istirahat perusahaan dan oppa tidak lagi mengkonsumsi oat tidur." Jelas Jiyeon.

Jongin bernafas lega mendengar jawaban Jiyeon. Setidaknya mereka tidak tahu jika kenyataannya memang selama ini Jongin selalu tidur sambil mendekap erat tubuh Sungrin. Semenjak saat itu baginya Sungrin adalah obat tidur yang sangat manjur. Meski saat terangun Jongin tidak pernah menemukan Sungrin disisinya. Entah dia pindah ke kamarnya ketika Jongin tertidur atau bangun terlebih dahulu, Jongin tidak tahu.

"Itu karena aku mengatur jadwalnya dengan baik, bukan karena wanita parasit itu." Debat Manager Nam.

Perdebatan dua orang itu terus berlanjut sementara Jongin hanya diam sambil menutup matanya, dia sudah terbiasa mendengar celotehan dua orang ini.

"Aku benar-benar tidak mengerti alasan apa yang membuatmu mau menikahinya. Perintah orang tua? Jangan bercanda, kau dulu menolak tegas Krystal yang akan di jodohkan denganmu dan lebih memilih karir, tapi sekarang kau langsung mengiyakan perjodohan konyol ini. Aku tidak paham." Ucap manager Nam.

"Tentu saja, Sungrin eonni sangat baik dan pengertian sementara Si Krystal itu hanya memanfaatkan kepopuleran Oppa, dia itu rubah betina." Ejek Jiyeon.

"Park Jiyeon." Bentak Jongin.

"Maaf." Cicit Jiyeon pelan.

"Dasar anak kecil." Ejek Manager Nam.

"Kau juga Hyung. Kalian diamlah." Perintah Jongin.

Dua orang yang agaikan tom and Jerry itupun akhirnya diam meski mata merka mengisyaratkan bahwa pertempuran belum selesai. Jongin melihat telephone miliknnya dan menemukan sebuah pesan yang sepertinya membuatnya tidak bisa pulang malam ini. Sepertinya dia membutuhkan obat tidur untuk malam ini.

"Setidaknya aku sudah mengambil jatahku." Batin Jongin.

3×25 Watt ≠ 75 Watt, Sebuah bola lampu berukuran 75 watt kelihatan bersinar lebih terang dibandingkan dengan tiga buah bola lampu 25 Watt yang dinyalakan bersamaan
"Clifford Warren ~ Seniman"

-- ʆàȿʈ --

ElsinoéWhere stories live. Discover now