"Aku sedikit galau. Kau tahu kan, aku pernah meniduri Alexa. Rasanya aneh saja saat tahu dia hamil."

"Cemburu?" tanya Baekhyun.

Chanyeol berdecak, "Kau ada-ada saja. Si Piggy itu sudah seperti adikku sendiri."

"Adik tapi kau tiduri." Lay mencemooh.

"Selama memiliki lubang dan ovarium, nenek tua juga dia tiduri. Iya, kan Yeol?" Sehun terkekeh.

Chanyeol yang dijadikan bulanan-bulanan hanya diam. Ia malas meladeni teman-temannya. Pikirannya melayang mengingat momen kebersamaannya dengan Alexa yang dulu sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari ke-tiga temannya. Sejak kepindahan Alexa ke Amerika,  komunikasi di antara mereka memburuk, hingga Chanyeol tidak tahu sahabatnya menikah dan memiliki anak.

 Sejak kepindahan Alexa ke Amerika,  komunikasi di antara mereka memburuk, hingga Chanyeol tidak tahu sahabatnya menikah dan memiliki anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol kira hanya dia satu-satunya pria yang dekat dengan Alexa. Tapi nyatanya tidak seperti itu. Buktinya Alexa memiliki anak dari pria lain.

Menghembuskan nafas pelan, Chanyeol beranjak dari mejanya. "Kita pulang saja. Aku tidak bisa mabuk."

"Kenapa tidak dari tadi?" Baekhyun berseru jengkel. Ia menaikkan hoodie-nya, lalu berjalan ke luar dari kelab.

"Kau yakin bisa menyetir, Yeol?" tanya Sehun saat mereka sampai di basement.

Chanyeol mengangkat tangannya di udara, tanda dia baik-baik saja. Fisiknya yang kuat membuat Chanyeol susah mabuk. Berbeda dengan Lay yang meminum dua gelas vodka saja langsung kolaps.

"Hati-hati di jalan." Baekhyun berseru kencang. Ia dijemput oleh manajernya, sedangkan Lay menumpang di mobil Sehun.

"Hem.... Nanti hari minggu kita kumpul di rumah Sehun," seru Chanyeol.

"Oke!"

Kemudian Chanyeol menghidupkan mobilnya, melesat keluar dari kelab, diikuti teman-temannya yang pulang ke rumah masing-masing.

Saat di jalan, perut Chanyeol tiba-tiba mual. Ia berhenti sebentar di pinggir jalan untuk muntah. Setelah dirasa kedaannya cukup baik, Chanyeol mengemudikan mobilnya ke mini market. Ia membutuhkan air dan beberapa cemilan penghilang mabuk. Jika sampai menabrak, Chanyeol bisa diberi surat peringatan, atau parahnya ia bisa dipecat. Bagaimana pun juga Chanyeol bekerja untuk negara. Citra baik adalah caranya untuk bertahan hidup.

Setelah mengambil air, ice cream dan beberapa cemilan, Chanyeol pergi ke kasir untuk membayar.

"Tidak boleh di-cancel saja? Sudah aku bilang uangku kurang. Kau ini bagaimana sih.... bisa kerja tidak?"

"Tidak bisa, Nyonya. Struk pembeliannya sudah keluar."

"Ya sudah hitung sebagai utang. Besok aku bayar!"

"Tidak boleh, Nyonya." Penjaga kasir itu menghela napas lelah.

"Kau ini bagaimana sih, di-cancel tidak boleh. Maumu apa sebenarnya?"

Mr. Police and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang