Part 1 - Coffe? Ewww!

Start from the beginning
                                    

"Makasih, Kak Jin."

"Ngomong-ngomong ini hari Minggu loh, Kookie kan libur sekolahnya. Pada nggak mau ngajak si cantik maen?" tanya Seokjin.

"Maen diranjang maksudnya? Kalau itu mah hayu!" Tuh kan, Hoseok dihadiahi gamparan dari para calon-calon Kookie :)

"Udah bosen hidup rupanya, Seok?" imbuh Yoongi.

"Yeeeh, suruh siapa Kookie mukanya semanis itu. Kan bawaannya pengen ngekhilafin."

Emang ya, si abang gak takut mati.

Namjoon memegang dagu, mikir tempat yang mau mereka kunjungi untuk ngajak Kookie jalan-jalan. Soalnya, akhir-akhir ini Kookie suka keliatan stres gitu gara-gara tugas SMA yang numpuk warbyazah. Kasian kan.

Yoongi juga mikir, tapi nggak selama Namjoon. "Gimana kalo ke pantai? It's summer right? The weather is comfort to swim."

"Atur aja, Yon. Gue setuju aja sih selama perginya sama Kookie," jelas Seokjin

"Oke, yang lain gimana?"

Namjoon celingak-celinguk, baru inget Tae sama Jimin masih ngejar si kelinci nakal keluar rumah sampe dapet. "Yaudah, kita tungguin Tae sama Jimin dulu deh."

oOo

Jungkook nyenderin tubuh semoknya ke dahan pohon kelapa. Kaos putih tipisnya udah basah gara-gara keringetan waktu lari. Si kelinci memandang kopi hasil curian ditangannya, bingung sendiri kenapa Seokjin nggak pernah ngasih dia minum kopi sedikitpun.

"Padahal, Mingyu sama Hao bilang kopi itu enak. Lisa sama Bambam juga sering minum kopi. Kenapa Kookie nggak boleh?"

Lama berpikir akhirnya tuh kopi diminum juga. Tapi ada yang aneh, si kelinci kok malah nyemburin kopinya ke tanah.

"Ih, pahit! Kookie nggak suka!" rengek Kookie sambil mengernyitkan hidungnya persis kelinci, gigi bak makhluk putih berbulu itu juga semakin menyembul ketika mulutnya berkomat-kamit.

Hmmm, dia nggak tau aje kalo kopi standarnya Yoongi itu kopi tanpa gula.

"Aduh, nggak ada minum lagi. Lidah Kookie pahit, huekkk!" Kookie mengedarkan pandangan berusaha nyari tukang Aqua, eh tapi yg ketemu malah tukang cendol.

"Ah gapapa deh, Kak Namjoon sama Kak Seokjin nggak ada di sini kok. Jadi Kookie bisa bebas jajan apa aja."

Salah besar kamu mendekati tukang cendol itu, cantik. Pasalnya dua orang pemburu kelinci jitu sedang bersembunyi dibalik tiang listrik, siap membawa pulang dirimu ke hadapan para singa lapar.

"Ah, Tae lu jangan nongolin kepala gitu dong. Kalo ketauan bisa kabur tuh kelinci, mana larinya cepet lagi!"

Tae malah makin nongolin kepalanya, berasa gerah harus sembunyi-sembunyi di balik tiang begini. "Gua nggak tahan, Jim! Bawaannya mau ngegeret Kookie ke pelaminan aje."

"Hands off  kalo nggak bisa ngelangkahin mayat kita berlima." Jimin sukses ngebungkam Tae nih ceritanya.

Jungkook udah beli segelas cendol, diminum sampe abis. Beli lagi ampe dua kali. Pergerakan itu nggak luput dari si alien dan si mochi.

"Setidaknya kita bisa lapor kalo Kookie jajan sembarangan ke Kak Seokjin."

"Mantul!" Sahut Tae.

Akhirnya setelah dapet cendol dua gelas, Kookie duduk di rerumputan sambil masang earphone dengerin lagu, karena kekenyangan tuh mata nggak kuat nahan ngantuk.

Our Little BoyWhere stories live. Discover now