9. Bingung

862 124 0
                                    


☆☆
(Namakamu) memijat pelipisnya, ia merasa pusing saat ini.
Bagaimana mungkin dalam sehari ini ia di tembak dengan dua lelaki sekaligus.
Ya.. Iqbaal dan Aldi lah yang menembaknya.

Flashback

"(Namakamu), aku mau bicara sama kamu," ucap Aldi. (Namakamu) mengernyitkan dahinya bingung.

"Apa?" Tanyanya.

Aldi berlutut di depan (Namakamu) dan itu membuatnya kaget sekaligus bingung.

"Al, bangun ih, nanti kalau ada orang gimana," ucap (Namakamu) sembari melihat sekeliling.
Yah.. saat mereka berada di kelas, hanya mereka berdua.

"Aku cinta sama kamu (Nam), kamu mau kan jadi pacar aku?"

(Namakamu) membolakan matanya. Tak menyangka teman baik lelakinya itu mempunyai perasaan lebig terhadapnya.

"Kamu nggak harus jawab sekarang (Nam). Aku akan selalu menunggu jawaban kamu," ucap Aldi.

Flashback off

  "Woy, lo kenapa sih!" (Namakamu) terperanjat dari lamunannya.
Ia menoleh ke seseorang yang mengagetkannya.

"Kamu, Sal," ucapnya.

"Lo kenapa?" Tanya Salsa yang melihat wajah lesu (Namakamu).

"Aku bingung Sal," jawab (Namakamu).

"Bingung kenapa? Cerita dong sama gue!"

"Eum.."

"Kalau ada masalah cerita saja. Siapa tau gue bisa bantu."

(Namakamu) mengangguk.

"Mereka berdua nyatain perasaannya kepada ku Sal. Aku bingung! Selama ini aku nggak pernah pecaran.
Aku harus jawab apa besok?"

Salsa menatapnya menebak.

"Iqbaal sama Aldi?"
(Namakamu) mengangguk.

"Aku bingung (Nam).
Masalah ayah aku saja belum selesai. Aku harus apa?" (Namakamu) menunduk. Salsa pun memeluk sahabatnya itu.

"Lo ikutin saja kata hati lo (Nam).
Siapa yang berada di hati lo untuk saat ini. Gue yakin, lo bisa temuin jawaban yang tepat," ucap Salsa.

(Namakamu) melihat Salsa sebentar, kemudian mengangguk.

"Terima kasih Sal," ucapnya. Salsa tersenyum.

Gadis itu berhenti dari jalannya. Ia lalu bersembunyi di balik pohon yang cukup besar.
Ia menguping pembicaraan ke dua sahabatnya. Air matanya telah meluncur keluar.

"Aldi nembak (Namakamu)?" Batinnya lirih.
Dengan cepat, gadis itu berlari meninggalkan sekolahnya dan

Bruk..
Gadis itu terjatuh terduduk. Rasa sakit pada pantatnya, tak membuatnya mengeluh.

"Zidny, lo nggak apa-apa kan?" Pria hitam manis itu membantu Zidny berdiri.

"Lo kenapa nangis? Ada yang terluka? Di mana, biar gue obatin!"

"Hati gue," ucap Zidny cepat.
Lalu ia meninggalkan Aldi yang diam tak bergeming.
Merasa bingung dengan sahabat gadis yang di sukainya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Dengan cepat, ia mengangkat telephon itu

..........

"Waalaikumsalam, ada apa ma?"

...........

"Apa ma, pulang?" Tanyanya memastikan

..........

"Mama yang ke apartement aku aja ya!"

..........

"Kakak aku? Jadi selama ini aku punya kakak?"

..........

"Yaudah nanti aku pulang ke rumah.
Yaudah, Aldi udah mau masuk nih.
Bye ma, Assalamualaikum."
Aldi mengakhiri percakapannya dengan mamanya.

"Masasih gue punya kakak?" Batinnya. Lalu, ia berjalan pergi menuju kelasnya. Karena memang ini sudah jam masuk.

Happy reading

SUNRISE❌IDROnde histórias criam vida. Descubra agora