Part 13 - Project

104 6 0
                                        

"Woi! Jangan ngelamun terus! Kerjain tuh tugas sulit lo," ucap Chika sambil mengayunkan tangannya didepan Sefa dan Aviano yang terdiam, dengan penekanan pada kata sulit.

"Gue nggak ngelamun."

"Terus?"

Sefa mengangkat kepalanya dan menunjukkan cengirannya. "Gue nggak ngerti."

Satu persatu dari mereka menjitak kepala Sefa. "Kepala gue jadi korban kejahatan kalian semua."

"Ya udah, lanjut ngerjain tugasnya."

***

"Oke, gue baca dulu cara ngerakit rangkaian listriknya. Pertama, potong kabelnya dan dililit di saklar. Kedua, lilit ujung kabel lainnya di baterai. Dan ketiga, lilit kedua ujung kabel dari baterai dan saklar ke dinamo," ucap Vano, lebih pada dirinya sendiri.

"Lo ngerti, Van?"

Vano mendongakkan kepalanya dengan tampang bodoh, dan menampakkan cengiran kocaknya. "Kagak," jawabnya dan mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

"Eh Van, mending kita siapin dulu kerangka mobilnya sama ukuran kotaknya, rangkaian listrik belakangan dan kalau udah selesai, kita buat kotaknya pake ukuran yang udah disesuain sebelumnya. Setuju?"

"Oke."

---

"Ih, caranya gini Van!"

"Justru lo yang salah! Rangkaian listriknya diselesain dulu, baru dipasang ke kerangka mobil! Udah rangkaiannya kita pasang dan ujung dinamo-nya dimasukkin ke lubang belakang, baru deh baling-balingnya dipasang di ujung dinamo."

"Au ah, kesetrum jangan salahin gue."

Aku terdiam memperhatikan dia yang masih baca petunjuk sambil merakit rangkaian listrik. Tampang seriusnya lucu juga kalau diliat-liat. Harus aku akui, dia manis. Minta ditelen idup-idup ini anaaakk'-')/

"Apa liat-liat?" tanyanya masih fokus pada rangkaian listrik.

"Idih, pede amat lo. Gue nggak ngeliatin lo," aku berusaha sebisa mungkin untuk mengelak.

"Kalau nggak mau ketauan, liatinnya sembunyi-sembunyi, jangan terang-terangan."

"Ngeliatin aja kagak, mana mungkin bisa liat secara terang-terangan?"

Vano mendengus dan memasang wajah datar. "Lo aja merhatiin gue sambil melotot, malah senyam-senyum nggak jelas."

Aku melotot, seakan mata ini siap keluar. "Gue nggak melotot merhatiin lo!"

"Nggak perlu mengelak, gini-gini mata gue tajam."

Aku sengaja menaikkan sebelah alisku dan memasang senyum miring, mungkin dia liat. "Setajam apa?"

"Setajam silet!"

-__________-

"Gue denger Kiwi ilang, ya?"

"Iya."

"Mau gue bantu nyariin?" tanyaku ragu-ragu.

Dia langsung mendongak. "Serius lo?! Ya ya ya gue mau!" ucapnya dengan mata berbinar-binar dan senyum lebar.

***

Vino dan Sefa masih sibuk baca cara merakit rangkaian listrik. Awalnya mereka sempet bertengkar gara-gara ngerakit rangkaian listrik, tapi sekarang mereka serius, malah ngebacanya sambil duduk bersebelahan.

Menurut aku mereka terlihat serasi.

:')

"Fa, bisa tolong ambilin power glue nggak? Gue lagi ribet nih," ucap Vino dengan sebuah senyuman kecil. Senyumnya manis.

Ehem, Back to Earth, lo bukan gay.

Dan apa tadi Vino bilang? Dia manggil Sefa dengan sebutan 'Fa'? Bahkan dia punya panggilan khusus buat Sefa.

Sefa menanggapinya dengan senyuman. "Bentar ya Van, gue ambilin."

Sefa juga punya panggilan khusus buat Vino. Oh my god.

Senyum Sefa juga manis. Duh, mereka makin keliatan serasi. Entah apa yang tadi terjadi, mereka berdua terus senyam-senyum daritadi. Gue iri.

"Mereka keliatan serasi ya."

"Dan gue juga suka liat senyum mereka, gue nggak tau tuh ada angin apa sampe mereka senyam-senyum berdua daritadi."

"Mungkin mereka pacaran."

"Yah, mungkin."

Hening sejenak.

Gubrak.

Kita semua melihat ke sumber suara jatuh tadi. Ternyata Vino jatuh dengan posisi duduk dan kaki lurus ditindih barang-barang project.

"Aduh," Vino meringis kesakitan sambil mengusap keningnya yang dijatuhi kayu untuk project.

"Ya ampun, lo ceroboh banget sih, Van. Sini, gue tolongin berdiri," Sefa mengatakannya sambil mengulurkan tangannya ke Vino, dengan senyum kecil.

"Thanks, Fa," Vino membalas dengan senyum kecil juga.

Mereka berdiri sambil memegang kerangka plastik mobil dan rangkaian listrik. Kemudian Sefa bertanya, "Mau dikasih power glue sekarang?"

***

26 Juli 2014

First and Last [Slow Updates]Where stories live. Discover now