First and Last [Slow Updates]

Prolog

"Mama! Papa! Kalian pada kemana ci?" pekik seorang gadis kecil berumur 4 tahun yang sedang berkeliling bersama kedua sepupunya di sebuah taman.

"Mama cama Papa kamu 'kan lagi ada ulucan bental, kamu cama kita aja.." ucap sepupu perempuannya.

"Iya, kamu tungguin Mama cama Papa kamu baleng kita aja!" ucap sepupu laki-lakinya.

Gadis kecil itu tertarik untuk melihat badut yang berada di dekat air mancur taman, sedangkan kedua sepupunya tadi tertarik untuk membeli balon. Tanpa mereka sadari, ternyata mereka terpisah.

"Chika! Chiko! Kok aku ditinggal?!" pekik gadis kecil tadi, memanggil kedua sepupunya.

Gadis kecil itu kembali berjalan mendekati badut tadi, dan menyalami tangan si badut.

"Nama kamu siapa adik manis?"

"Sefa!"

"Nama yang bagus untuk gadis manis seperti kamu.." badut itu menggendong gadis kecil bernama Sefa itu. Hingga perhatian Sefa teralihkan karena suara tangisan seorang anak kecil, mungkin seumuran dengannya.

"Om badut, Sefa mau pelgi dulu ya. Dadah om badut," Sefa berlari menjauhi badut tadi sambil melambaikan tangannya.

Sefa sibuk mencari suara tangisan tadi, dan ia menemukan seorang anak laki-laki kecil sedang terduduk sambil menangis memegang lututnya.

"Kamu kok nangis? Kok lutut kamu beldalah?" tanya Sefa

"Tadi aku jatuh, telus lutut aku kena batu.."

"Sini aku kacih plestel.." Sefa mengeluarkan sesuatu dari kantongnya kemudian menempelkannya pada lutut anak laki-laki tersebut.

"Makacih ya. Nama kamu ciapa?" tanya anak laki-laki tadi.

"Nama aku.."

"Sefa!" ucapan Sefa terpotong oleh panggilan kedua sepupunya.

"Aku pelgi dulu ya! Aku kacih tau nama aku nanti ya!" ucap Sefa kemudian berlari menghampiri kedua sepupunya.