Part 3 - Troublemaker

200 8 0
                                        

"Sialan lo Janet! Liat aja pembalasan gue!"

Janet, si troublemaker kontroversial kembali beraksi. Dia tumpahin jus alpukatnya ke aku. Kalian mau tau gimana dia tumpahin jusnya? Bukan sengaja senggol, tapi dia langsung tuang jus itu dari atas kepala aku. Jenius.

"Nih biar nggak lengket," ujar kedua sidekick Janet lalu menyiram aku dengan seember air.

"Udah udah, jangan terlalu banyak nyiramnya. Nanti kalau makin kita bully, bisa-bisa dia pengen bunuh diri! Hahaha.."

"Sialan lo bertiga! Ketahuan guru BK baru tau rasa lo!"

"Dih? Ngapain takut?"

"Gue yakin lo bertiga bakal langsung Drop Out dari sekolah ini!"

"Jaga ya omongan lo!" Janet menjambak rambut aku.

"Harusnya lo yang jaga omongan lo!" aku juga ikutan jambak rambut dia.

"Stop! Jangan ribut terus! Lo bertiga tau malu dong! Nggak puas juga lo udah nge-bully temen-temen kelas?!" ucap Daffa yang tiba-tiba muncul.

"Lo nggak usah sok jadi pahlawan kesiangan deh," ujar sidekick Janet.

"Ya ampun, Sefa! Lo bertiga bisa berhenti kagak?!" pekik Chika yang udah ada di belakang Daffa.

Aku cuma bisa diem kalau udah gini, berantem di koridor lantai 4, rambut aku dijambak terus sama mereka bertiga, dan diliatin sama anak-anak yang kelasnya di lantai 4, itu udah hal biasa.

"Bantuin gue!"

Daffa sama kedua temennya narik Janet dan temennya, sedangkan Chika dan Chiko jalan ngedeketin aku.

"Lo diapain mereka?!"

Aku cuma diem, karena mereka pasti tau apa alasannya.

"Lo disiram pake jus alpukat?! Mending lo ganti baju aja!" ujar Chiko.

Aku, Chika, sama Chiko jalan ke loker buat ngambil seragam cadangan. Dan kita semua dikelilingin anak-anak kelas lain.

"Sefa! Lo di-bully sama Janet lagi?!" ujar seorang cowok.

"Kebal amat tu orang! Udah beberapa kali dipanggil sama guru BK juga!" timpal cewek yang ada di deket cowok itu.

"Lo diapain sama Janet?!" ucap cowok yang ada di deket mereka berdua.

Chika dan Chiko sibuk jelasin tentang kejadian tadi dan berusaha buat menenangkan kerumunan, sedangkan aku lagi nyari seragam hari selasa yang sengaja aku simpan di loker. Duh, kemana ya?

"Lo nyari ini?" ucap seseorang dengan nada mengejek, sontak kerumunan di sekitar aku nengok.

Aku alihin pandangan aku ke arah dia, sial.

Seragam aku:(

---

"Kalau Janet terus-terusan ngeganggu lo, apa kata orang tua lo nanti? Perlu gue ingetin kalau besok ada pertemuan orang tua siswa dengan guru?"

"Iya iya, gue tau."

"Kalau orang tua lo akhirnya tau, gimana?"

"Nggak akan," ucapku meyakinkan mereka berdua.

"Yakin lo?"

"Gue yakin, karena gue bakal buat mereka kapok duluan sebelum ngerjain gue. Tapi gue butuh bantuan kalian berdua."

---

"Lo yakin mau ngerjain mereka?"

"Tenang aja, gue ngerjain mereka nggak akan keterlaluan. Ini cuma kejutan kecil kok.."

"Kita ikut!" aku denger ada 3 orang yang mengatakan itu dengan serempak. Mereka anak kelas lain yang tadi nyamperin dan nanyain aku pas di loker, 1 cewek dan 2 cowok. 2 cowok itu yang tadi bantuin Daffa buat misahin aku dan Janet. Mereka adalah Keira, Dika, dan Petra.

"Kalian yakin mau terlibat disini?" tanya Chiko, dan dihadiahi anggukan oleh mereka bertiga.

"Bawa perlengkapannya besok, kita susun ini semua sebelum Janet dan sidekick-nya dateng. Besok ke sekolah pagi-pagi."

---

"Kayaknya lo berambisi banget buat bales perbuatan Janet," ujar Chika.

"Ya iyalah, gue juga lama-lama males diginiin terus sejak kelas 7. Sekalian kita kasih dia kenangan manis di awal tahun ajaran kelas 8 ini haha," jedaku, "Kan jarang banget kita bisa malu-maluin Janet di depan temen-temen.."

"Haha setuju gue sama lo!" timpal Chiko.

***

07 Mei 2014

a/n

haloooo. part 3 udah jadi loh, gimana menurut kalian? maaf kalo ga seru, ini kan masih diawal-awal. dan maaf juga kalo terlalu sedikit.

pada tau gak? gunanya part 2 buat apa? liat aja nanti :3

First and Last [Slow Updates]Where stories live. Discover now