11. Air Mata Park Jinyoung

1.3K 166 49
                                    

ALUNAN musik instrumental mengisi keheningan yang tercipta diantara manusia-manusia yang kini sedang dirundung cemas. Nayeon sengaja memutar musik demi menetralisir rasa khawatir dalam benaknya, tapi nyatanya musik itu malah semakin membuat hati Nayeon dan yang lain kalut.

Jaebum, Mark, Mina, dan Tzuyu baru saja sampai di Rumah Sakit satu jam setelah Nayeon mengabarinya tadi.

Saat ini dilorong sudah ada Jinyoung, Hyunjin, Nayeon, Chaeyoung, Jaebum, Mark, Mina, Tzuyu, dan seorang gadis kecil yang entah siapa dia. Gadis itu adalah gadis yang tadi diselamatkan oleh Jisoo, Nayeon sengaja tidak memberitahu perihal siapa gadis kecil itu kepada Jinyoung. Bukan tanpa alasan, ia hanya takut Jinyoung akan menyalahkan gadis itu jika sampai terjadi sesuatu pada Jisoo.

"Siapa dia?" cetus Mark tiba-tiba ketika ia menyadari ada seorang gadis kecil yang duduk menunduk disamping kanan Nayeon.

Jantung sang gadis berpacu cepat seakan sedang dikejar sesuatu. Jelas saja ia merasa takut, semua ini terjadi karena Jisoo berusaha menyelamatkannya.

"Jeoneun--" belum sempat ia melanjutkan, Nayeon segera menyela.

"Dia Eunha"

"Eunha? Kenapa dia ada disini?" Jaebum ikut terpancing rasa penasaran.

"Dia..dia.." tampak Nayeon memutar bola matanya berusaha mencari jawaban yang tepat. Sungguh sial batin Nayeon, otak cemerlangnya bahkan tidak bisa digunakan disaat genting seperti ini.

Semua mata kini tertuju pada Nayeon yang masih memikirkan jawaban yang tepat. Suasana sempat menegang, bahkan instrumental yang mengalun masih belum cukup untuk meredakan ketegangan ini.

"Dia adalah temanku"

Terkejut. Semua pandangan kini beralih pada Hyunjin yang ada disamping Jinyoung.

"Eunha adalah temanku. Dia datang kemari karena ia mengawatirkan eomma" lanjutnya penuh percaya diri. Sorot mata bocah laki-laki itu tajam dan tegas, karena itu tidak ada yang tahu jika Hyunjin sedang berbohong sekarang.

Dalam hati Hyunjin juga kesal pada Eunha, tapi ia bisa apa. Jika Jisoo ada disini mungkin perempuan itu juga akan melakukan hal yang sama, ia pasti akan membela eunha.

"Geurrae" ujar Jinyoung menyudahi percakapan menegangkan ini. Sebenarnya ia sudah tahu siapa Eunha, dia sudah sangat mengenal gadis itu jauh sebelum kejadian hari ini.

Sesudah Jinyoung mengatupkan mulut, dokter keluar dengan beberapa perawat dibelakang jas putihnya. Dokter yang sudah mulai beruban itu mengatakan jika Jisoo harus segera di operasi karena kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal.

Pendarahan yang tadi Jisoo alami ternyata adalah bagian dari pendarahan pra-melahirkan.

"Lakukan apa saja, tolong pastikan isteri dan calon anakku baik-baik saja" pinta Jinyoung dengan nada tegas namun sedikit terdengar memohon.

"Kami akan mengusahakan yang terbaik" kata dokter.

Setelahnya dokter dan perawat itu pergi untuk mempersiapkan operasi Jisoo. Jelas saja semua orang yang ada disana merasakan kekhawatiran yang semakin membuncah. Kondisi Jisoo bisa dibilang terlalu lemah untuk melahirkan dan memang akhir-akhir ini kondisi Jisoo sedang tidak stabil, jadi jangan salahkan pikiran liar mereka. Mereka hanya manusia yang merasa takut kehilangan orang yang mereka sayang.


••••••


RERUMPUTAN hijau yang terlihat segar setelah hujan menjadi daya tarik tersendiri bagi Jinyoung. Pria bermarga Park itu memilih duduk menyendiri ditaman Rumah Sakit, memisahkan diri dari kerabatnya. Tepatnya Jaebum sang kakak dan Mark serta Mina sang kakak ipar karena keempat anak mereka sudah pulang.

YOU ARE S3 ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now