8. Curiga

1.2K 177 46
                                    

DERING alarm menggema keseluruh isi ruang kamar Jisoo. Wanita itu mengerjab dan melirik jarum jam bekker yang ada diatas meja. Sudah pukul lima sekarang dan ia harus bangun untuk menyiapkan sarapan.

Ketika Jisoo hendak bangkit, alarm yang sedari tadi berdering itu tiba-tiba mati. Setelah Jisoo mendongak ternyata Jinyoung yang mematikan alarm itu, namja itu kemudian  memberi isyaratkan pada Jisoo untuk merebahkan dirinya lagi.

Jisoo menatap Jinyoung dengan tatapan penuh tanya. Ia terus melihat Jinyoung yang kini sedang bergerak menyingkapkan gorden kamar mereka.

"Kau beristirahatlah" ucap Jinyoung datar.

Setelah mengatakan kalimat itu Jinyoung langsung pergi dari kamar, entah kemana pria itu akan pergi yang jelas kepergiannya menyisakan tanda tanya besar dibenak Jisoo. Tidak seperti biasanya, hari ini Jinyoung terlihat sangat berbeda. Jisoo sendiri tidak tahu pasti apa sebenarnya yang membebani pikiran Jinyoung sekarang, dari guratan dan raut wajah, Jinyoung terlihat sedikit kesal yang bercampur khawatir.

Beberapa menit kemudian Jisoo mengendurkan sandarannya. Ia mendengus lelah sembari menarik selimut dan kembali berbaring.

Beberapa hari yang lalu Jisoo memang sempat masuk ke Rumah Sakit karena pendarahan yang ia alami karena itu Jisoo diharuskan istirahat total demi menjaga kesehatan janinnya.

"Eomma!"

Hyunjin masuk kedalam kamar ibunya tanpa permisi apalagi mengetuk, seperti kebiasaannya. Bocah itu tampak terengah-engah dengan seragam sekolah yang terlihat kurang rapi.

"Ada apa Hyunjin-ah?"

"Appa...appa sedang mengobrol dengan perempuan"

"Siapa?"

"Aku tidak tahu eomma. Perempuan itu tidak mau masuk kedalam, mereka hanya mengobrol didepan gerbang"

Hati Jisoo mendadak panas setelah mendengar penuturan Hyunjin. Ia gusar, pikirannya bergelayut menerka siapa sebenarnya perempuan yang dimaksud Hyunjin.

Dengan sisa kegusaran hatinya, Jisoo beranjak dari kasur. Ia menuju pintu kaca yang memisahkan kamar dengan balkon. Saat Jisoo tiba dibalkon, ia hanya melihat Jinyoung yang sedang tersenyum ramah kearah mobil hitam yang berangsur meninggalkan kompleks.

"Dia siapa eomma? Kenapa appa tidak menyuruhnya masuk?"

"Eomma tidak tahu, eomma tidak sempat melihatnya"

Dari balkon, Jisoo bisa dengan jelas melihat Jinyoung yang turut menoleh kearahnya. Tampak perubahan ekspresi yang sangat kentara dari wajah tampan Jinyoung. Jika sebelumnya ia tampak tersenyum ramah, kini ketika melihat Jisoo ia tampak muram entah mengapa.

Keduanya beradu tatap lumayan lama menyisakan rasa penasaran dibenak Hyunjin. Tatapan keduanya seakan mengisyaratkan sesuatu namun sangat jelas menyiratkan rasa sesal.

Tak ingin berlama-lama dengan situasi canggung seperti ini, Jisoo memutuskan untuk mengakhiri adu tatap dengan suaminya itu. Ia masuk kembali kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya diatas bedcover.

"Eomma gwencanha?" tanya Hyunjin yang membuntutinya dari belakang.

"Hmm"

"Apa eomma membutuhkan sesuatu? Akan kuambilkan jika eomma mau"

"Tidak Hyunjin, eomma hanya ingin beristirahat"

"Geurrae"

Hyunjin pun pergi meninggalkan Jisoo sendiri dikamar. Sebenarnya bocah itu sangat mencemaskan ibunya, ia tahu sesuatu pasti sedang terjadi antara ayah dan ibunya hanya saja mereka kompak merahasiakan itu dari Hyunjin. Sempat kesal memang, tapi ia bisa apa. Ia hanya bisa percaya jika ayah dan ibunya pasti tahu apa yang terbaik untuk Hyunjin.

YOU ARE S3 ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now