24. Siuman

828 98 31
                                    

MARK, Jinyoung, dan Jisoo dengan gugup menunggu kabar dari dokter Kang dan dokter Sunwoo. Mereka dibayang-bayangi rasa takut sekaligus cemas, Eunwoo adalah harapan mereka satu-satunya.

"Ahjumma, ahjumma, ayo kita cari udara segar saja. Udara disini kurang baik untuk ahjumma" terdengar suara Mina yang sedang menahan ahjumma untuk tidak datang ke depan ruang rawat Yuju.

Atensi mereka kini beralih pada ahjumma dan Mina yang datang dari arah lift, sementara itu Tzuyu tampak mengekor dibelakang mereka.

"Ahjumma, apa yang ahjumma lakukan disini?" tanya Jisoo dengan nada yang sedikit meninggi.

"Maafkan aku Jisoo-sshi, tapi aku ingin bersama dengan puteriku, apa itu salah?"

"Tapi ahjumma--"

Perkataan Jisoo terpotong karena Jinyoung lebih dahulu menarik lengan isterinya itu. Ia memberikan isyarat pada Jisoo lewat sorot matanya. Jisoo terpaksa menurut.

"Itu tidak salah ahjumma" Jinyoung mulai angkat suara.

Disamping Jinyoung, Jisoo berbisik kecil, "Kya apa kau akan mengatakannya pada ahjumma!?"

Jinyoung menggenggam tangan Jisoo erat, "Aku rasa sudah waktunya ahjumma tahu. Kita tidak mungkin selamanya merahasiakan ini dari ahjumma. Bagaimanapun juga Yuju adalah puterinya, darah dagingnya"

Awalnya Jisoo kesal, tapi pada akhirnya ia sadar jika perkataan Jinyoung memang benar.

"Maafkan kami ahjumma, sebenarnya Yuju bukan sedang mengalami anemia, tapi ginjalnya mengalami penurunan fungsi. Kami terpaksa merahasiakan ini dari ahjumma karena kami tahu ahjumma memiliki riwayat penyakit jantung, kami hanya khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada ahjumma jika ahjumma mengetahuinya. Maafkan kami ahjumma"

Ahjumma tampak berkaca-kaca, kakinya seakan lemas tak bertulang hingga harus tumbang bersimpuh di ubin porselen yang dingin.

"Ahjumma!!" semua kompak berteriak.

Perempuan renta itu tampak memegangi bagian dadanya. Sorot mata ahjumma tampak kosong namun tersirat kesedihan yang mendalam disana. Nafas ahjumma mulai tersengal menandakan jantungnya mulai bereaksi karena realita ini.

Jisoo dengan tangisnya mencoba untuk mengguncang tubuh wanita itu. Ia sangat menyanyangi ahjumma sehingga ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada ahjumma, "Ini yang kami takutkan ahjumma, kumohon sadarlah, Yuju masih membutuhkanmu ahjumma!!" tangis Jisoo semakin menjadi tatkala kelopak mata ahjumma mulai meredup.

"Aku akan memanggil dokter" ujar Mina.

Mark dan Jinyoung pun berinisiatif mengangkat tubuh ahjumma dan memindahkannya ke ruang perawatan.

•••••

SUASANA kembali hening, ahjumma sudah ditangani oleh dokter. Untung saja kondisi ahjumma tidak terlalu mengkhawatirkan, ia hanya butuh istirahat selama beberapa waktu.

Setelah dokter memberikan obat tidur pada ahjumma, Mina menyuruh Jisoo, Mark, dan Jinyoung untuk kembali ke tempat Yuju sementara ia dan Tzuyu akan menjaga ahjumma.

Mereka bertiga hanya menurut. Mereka pun kembali ke koridor ruang rawat Yuju.

Ketika mereka sampai, kebetulan kedua dokter Yuju datang bersama dengan Eunwoo.

"Bagaimana dok?" tanya Mark.

"Maafkan aku hyung" Eunwoo menunduk lesu. Laki-laki itu menahan isakannya karena ia tidak bisa membantu Yuju.

YOU ARE S3 ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now