Prolog

587 80 54
                                        

Aku memiliki sebuah keluarga kecil yang tidak tahu sebuah ceritaku yang begitu rumit. Aku sengaja menceritakannya kepada anakku saat mereka hendak tidur.

"Mama memiliki satu cerita tentang makhluk importal. Kalian ingin mendengarkan cerita Mama?" Aku menawarkan sebuah cerita kepada kedua anakku.

"Iya, mama. Aku penasaran dengan ceritanya. Ceritakan itu setiap kami hendak tidur." Sahut anakku yang berambut pirang.

"Pasti menarik. Ayo, Ma. Ceritakan." Anakku sangat senang mendengarkan ceritaku.

"Baiklah, tidurlah dipangkuan mama." Aku mengelus kepala anakku dengan lembut dan langsung bercerita.

___

Ada seorang gadis cantik jelita yang rupawan berdarah murni dari keturunan Aslley. Gadis itu tidak tahu dengan kejadian masa kelamnya dan setiap kali ia bertemu dengan seseorang yang misterius. Pertemuan dia bermula ditempat sebuah lorong sekolah. Ini adalah kisah dari seorang gadis yang bernama Keana Mateo.

Disebuah lorong, ia berdiri diam dan menatap mata wajah yang sering ia lihat didalam mimpinya. Keana tidak pernah merasakan hembusan napas ataupun detak jantung lelaki yang dihadapannya sekarang.

"Bagaimana kabarmu?" tanya lelaki itu.

"Baik. Kenapa kamu selalu muncul di setiap mimpiku?" Keana menanyakannya dengan ragu sambil menatap wajahnya.

"Aku hanya menginginkan dirimu, itu saja." Jelasnya dengan tersenyum yang menampilkan gigi taringnya.

"Aku tidak mengerti. Lalu kenapa kau tahu dengan namaku? Aku bahkan tidak pernah mengenalmu." Keana menautkan kedua alisnya sambil tersenyum.

"Suatu saat kamu akan mengerti. Jika ada masalah, panggil aku! Namaku Xander." Lelaki itu langsung pergi dari hadapan Keana.

Pertemuan mereka sangatlah singkat namun akan tetap teringat walaupun Keana mudah melupakan segalanya yang menurutnya tidak penting. Kisah Keana belum selesai. Masih banyak yang harus dihadapinya. Itulah kisahnya dimana pertemuannya dengan Xander.

___

"Ceritakan lagi, Ma." Ujarnya yang segera duduk dihadapanku, tapi kulihat adiknya telah tidur. Jadi aku tidak meneruskan ceritanya.

"Besok kita lanjut. Sekarang kalian tidur, kisah Keana dan Xander belum berakhir. Kalian harus bisa mengerti dengan kisah rumitnya mereka. Selamat tidur." Aku tersenyum kepada anak-anak ku dan ia langsung tidur. Mereka belum tahu bahwa cerita yang kuceritakan adalah cerita tentang diriku.

___

<=>Please Vote and Coment<=>

Salam Manis Dari Banjarmasin

Dibuat pada tanggal 14 Oktober 2018
Direvisi ulang pada tanggal 5 April 2020
Dipublish pada tanggal 30 April 2020

Line Of DescentWhere stories live. Discover now