Chapter 15: Change Of Plans (Zayn)

124 20 0
                                    

Dalam beberapa jam, mereka telah tiba di Italia. Zayn datang terlebih dahulu bersama Jack dan Carrie, kemudian disusul dengan Anna yang datang bersama Josette dan Zanna. Beberapa saat kemudian disusul Sonja, Michael, Trevor serta Tanya menyusul Zayn dan Anna. “Change of plans, Lycan akan menyerang klan kalian dalam waktu tiga hari. We have to move fast.” Ujar Tanya, tidak banyak reaksi dari Anna, tetapi berbeda dengan Zayn yang tidak mengetahui apa-apa.

“Anna, bawa anak-anak ke kamar mereka masing-masing.” Zanna menggeleng keras dan menarik tangannya yang sudah berada di genggaman Anna. “No. I want to know, dad. I want to enter the fight.” Zayn menghela nafas kemudian berdiri diatas lututnya untuk menyamakan tinggi dengan anaknya. “Zanna, ini terlalu berbahaya. Ayah tahu kamu ingin bertarung, tetapi ayah tidak mengambil resiko untuk kehilangan anak ayah.” Anna hanya diam saja ketika mendengar pikiran Zanna.

“Zayn, let her. Biarkan mereka semua ikut bertarung.” Zayn segera menatap Anna dengan tatapan tajam sekaligus marah. “Anna, she’s my daughter, and they are my family. I can’t let her do that.” Anna tersenyum sembari mengusap pipi suaminya. “Zayn, she’s also my daughter. Aku percaya dengannya.” Anna mengangguk, ketika Zayn hendak membalas omongannya, Anna sudah membuka pintu menuju throne room. “Come on, kurasa Kim sudah menunggu.”

•••

“Wait, so it’s like a revenge?” Tanya Kim. Baik Sonja, Michael dan Tanya telah menjelaskan semuanya. Bahkan Tanya merelakan darahnya diminum oleh Bella sebagai bukti kebenaran bahwa mereka tidak berbohong. “Terdengar seperti itu. Suamiku—maksudku mantan suamiku selalu membicarakan tentang hal ini, namun aku selalu menahannya karena klan vampire merupakan klanku, aku tidak pernah setuju akan idenya untuk membalaskan dendam klannya.” Jelas Tanya.

“Kemarin ia datang ke kediaman kami, ia masih berusaha mengubah pikiran kami. Bahkan ia menawarkan sebuah perdamaian padaku. Namun keputusan kami sudah final, kami akan memihak pada klan vampire.” Jelas Michael. “Why would you do that?” Tanya Grim kali ini. “Oh, good question, dad. Jika Kol sudah menawarkan sebuah perdamaian padamu, mengapa kalian tidak memilih untuk hidup damai sebagai sebuah keluarga? Mengapa kalian harus memilih berpihak pada klan kami dan berperang?” Tanya Josette.

“Aku tidak ingin membela ayahku, karena ia tidak pernah sekalipun mendengarkan pendapatku dan Sonja. Ia selalu memaksakan kehendaknya, dan kami harus selalu tunduk dengannya. Ia masih saja berpikir kalau aku atau Sonja tidak cukup baik menggantikan posisinya sebagai pemimpin kaumnya. Aku muak dengan hal itu.” Trevor angkat suara. “Kami ingin melihatnya tunduk pada kami, dan membuktikan bahwa kami tidak sepayah yang ia kira.” Lanjutnya lagi.

“Baiklah.” Kim beranjak dari takhtanya. “Apa rencana kalian?” Tanya Kim. “Kami akan mengumpulkan orang-orang dari klan kami sebanyak mungkin besok, dan aku harap kalian melakukan hal yang sama.” Tanner mengangguk mengerti. “It’s not a big deal.” Katanya. “Kami akan mengumpulkan mereka disini untuk bersiap dan berlatih untuk melawan pasukan Lycan.” Lanjutnya.

“Cut it off, aku paham bagian itu, Sonja. Sebuah pasukan sudah pasti diperlukan disini. Apa strategimu untuk perang ini?” Tanya Kate. “Kurasa kalian hanya perlu melatih kemampuan spesial kalian. Dan itu juga berlaku untuk kalian, jika kalian ingin bertarung, maka kalian harus berlatih.” Saran Michael.

“Kau melupakan hal penting dalam perang ini, Anna.” Kim tersenyum miring kemudian. “Teman manusiamu. Kau harus segera mengakhiri hidup mereka.” Anna menggeleng setelah mengerti apa maksudnya. “Maksudmu kau memintaku mengubah Chloe? No, no way. Tidak akan ada nyawa yang terenggut disini.” Kim tergelak. “Kurasa Kim tidak hanya menuju pada Chloe, Anna.” Balas Kate yang mengerti apa maksud lain dari ucapan Kim tadi.

“Kau ingin aku mengubah seluruh teman-teman band Zayn menjadi vampire?!” Tanya Anna yang menangkap maksud Kate kemudian. “Well, kau melupakan kakak tercintamu.” Anna semakin emosi melihat ekspresi Kim yang tenang-tenang saja menghadapi hal ini. “Anna, kau tahu Kim benar dalam hal ini. Cepat atau lambat kita harus mengubah mereka. Aku tidak ingin kehilangan mereka semua. Tidak, aku tidak akan mengambil opsi itu, Anna.” Zayn menahan lengan Anna yang hendak menyerang Kim. “But I can’t! Aku tidak ingin mereka terbebani, Zayn. Kumohon, jangan.”

“Kim benar, tidak ada yang aman disini, Anna. Bisa saja para Lycan sudah mengintai mereka dan merencanakan sesuatu. Satu-satunya jalan hanya mengubah mereka.” Bella mengangguk menyetujui. “Bagaimana dengan Emily? Kita bisa meminta mereka membisikkan mantera apapun untuk melindunginya!” Anna masih tetap berdiri tegak pada pendiriannya. “They have a witch on her side. Anything could happen.” Sambung Tanya.

“Aku tetap tidak akan menyetujui hal ini. Tidak akan ada yang berubah!” Anna terlihat sangat marah dan wajahnya nampak mengerikan sekarang. Zayn mendesah pasrah, ia harus melakukannya. “Please forgive me.” Bisiknya pelan sebelum ia mematahkan leher istrinya, detik selanjutnya Zayn bersama Grim dan Tanner menjemput keempat temannya, sedangkan Bella dan Kim menjemput Theo serta Chloe untuk dibawa ke Italia.

“Kau mengenal seorang atau dua orang crew untuk dipercayai?” Tanya Grim sebelum ia meninggalkan Italia. “Well, aku selalu bisa mengandalkan Paul, tour managerku.” Grim menangguk. “Good. Kau tahu ia tinggal dimana?” Zayn membelalakkan matanya. “No way, kau akan mengubahnya juga?!” Tanyanya. “Just a little compel wouldn’t kill him. Kau pikir yang lain tidak akan ada yang curiga dengan perubahan yang akan teman-temanmu alami nanti, hah?” Zayn terdiam sesaat untuk berpikir. Kemudian mengangguk membenarkan Grim, dan mereka melesat pergi menuju London.

•••

Hayooo, One Direction mau dijadiin vampire! :))))) aku coba cari adegan yang pas, cuma nemu yang kaya di multimedia. Jadi bayangin aja itu Zayn yang ngelakuin itu ke Anna sebelum dia pergi xD

My Immortal [Sequel to: Behind the Eyes] (Discontinued)Where stories live. Discover now