Bertemu

26 2 0
                                    

Aku benci ditatap seperti itu

•Anata•
=

===================================

Pagi ini masih sama tidak ada yang berubah seperti 5 tahun yang lalu, bunyi alarm yang membangunkanku, kilauan matahari dari celah jendela yang dibuka oleh bi minah.
Jangan tanya kemana orang tuaku, karena aku saja tidak tahu, oh lebih tepatnya tidak ingin tahu !!

"Selamat pagi duniiiaaaaaa" sapaku setiap pagi di balkon kamar sambil menatap matahari pagi yang kebetulan pagi ini begitu indah dan cerah, tanpa ada awan hitam yang menggumpal.

"Selamat pagi non, bangun non jangan merem terus" sapa bi minah sambil merapihkan tempat tidurku yang seperti kena angin topan, lalu tertawa cekikikan karena selalu mengejek mataku yang selalu dibilang merem, padahal udah dari pabriknya mataku seperti ini. Dasar bi minah menyebalkan tapi aku sayang hufftt.

"Udah dari pabriknya merem terus bu, bodo ah aku mau mandi" jawabku sambil berlalu dari balkon langsung masuk ke kamar mandi, dan ku dengar bi minah tertawa karena mendengar jawabanku

Setelah selesai mandi aku mencari baju kaos dan celana jeans, karena ini hari minggu jadi aku bermain di taman dan belanja beberapa cemilan untuk menemaniku menonton drakor.
Aku harap tidak ada gangguan di hari minggu ini, semoga anak gorilla tidak datang ke rumah dan merusak rencana hari mingguku yang indah.

***

"Wah gila rame banget" aku menatap segerombolan orang yg sedang bercengkrama bersama keluarga, merajut kasih bersama pacar, bahkan ada yang hanya memandang hamparan danau.

Niatku keluar yang ingin membeli beberapa cemilan di minimarket malah berbelok ke sebuah taman dengan hamparan danau yang indah, aku sudah tidak berniat menonton drakor karena ada yang lebih memanjakan mata setelah melihat banyak penjual makanan dari mulai rujak, gulali, bahkan mainan anak-anak.

Akhirnya setelah kebingungan aku memilih duduk di pinggir danau, sambil memakan makanan yang tadi sempat aku beli. Aku melihat indahnya danau yang bersih dan gelembung air yang dihasilkan dari lemparan batu para pengunjung, aku sudah tidak tertarik memakan makananku dan lebih memilih menatap tenangnya air danau.

"Andai......" Ucapku lelah dan memilih memejamkan mata, menutup telinga dari bisingnya taman.

"Dunia itu indah" ucap seseorang yang membuat aku membuka mata lalu menengok ke samping kanan, dan ternyata ada seorang lelaki yang sedang menatap danau sambil melempar batu.

"Bahkan hidup cuma sekali, jadi jalani, nikmati, dan syukuri. Karena belum tentu kita besok masih bisa memandang langit cerah, melihat senja tenggelam, merasakan manisnya gulali, bahkan bahagianya menonton drama korea" lalu laki-laki itu menatapku dan Tersenyum

"Jangan merasa sendiri karena masih banyak yang peduli sama lo, inget jangan lupa tersenyum karena...... lo kelihatan lebih manis setiap lo senyum" ucapan terakhir laki-laki itu sebelum berdiri dan pergi meninggalkan aku dengan sejuta pertanyaan.

"Siapa dia? Ko dia tahu aku suka gulali, suka senja, bahkan dia tahu aku suka nonton drakor" setelah beberapa lama aku mikir dan mengingat siapa dia akhirnya aku ingat.

"Bukannya dia yang sering ngeliatin aku di sekolah sambil natep mata aku sedih" iya aku yakin dia laki-laki yang sering melihatku jika aku sedang berjalan sendiri di koridor kampus setiap pulang.

Ah aku pusing memikirkan sosok laki-laki tadi, dan dia mengatakan kalimat tadi seolah" dia tahu kehidupan aku.

====================================

AnataWhere stories live. Discover now