7

18.8K 3.2K 113
                                    

Surat itu akhirnya berada di tangannya, gulungan putih dengan pita berwarna emas yang mengikatnya dan aroma tanaman harum yang bersumber dari kertas itu.

Akhirnya, surat itu sampai juga kepadanya.

"Lebih cepat dari dugaanku," sahut Ibu Ryena sembari membawa surat itu masuk ke dalam rumahnya.

Dibukanya ikatan pita itu dan dilebarkannya gulungan surat itu. Sesuai dugaannya, pesan itu memang berasal dari Kerajaan Cahaya.

Sebenarnya bisa saja surat itu berasal dari kerajaan lain yang lebih dahulu tahu mengenai keberadaan Ryena, tetapi mengingat bahwa Kerajaan Cahaya adalah kerajaan yang paling dekat dengan desa mereka dan mengingat bahwa ini baru hari kelima sejak semua orang mengetahui kekuatan Ryena.

Surat dari kerajaan lain untuk sampai di sini adalah perjalanan panjang yang mungkin memakan waktu berminggu-minggu.

Tengah memperhatikan isi kertas, Ryena keluar dari tempat ia beristirahat, sebenarnya hendak menanyakan apakah ibunya sudah menyantap makanan manis pemberian bangsawan tadi malam. Namun saat menemukan ibunya bersama dengan surat yang bahkan belum dibacanya itu, Ryena tiba-tiba saja merasa ketakutan.

"Oh, Ryena! Kebetulan sekali."

Ibunya melangkah menhampirinya dan Ryena langsung menghindar dengan kembali masuk ke dalam ruangannya, meminta pelindungan dari ayahnya. Ibunya menyibak kain dengan agak kesal, sebelum akhirnya menghampiri Ryena lagi.

"Ryena, itu tidak baik," ucap Ayah Ryena saat berhasil membaca keadaan, bahwa Ryena sedang melarikan diri dari sang Ibu. Ayahnya kembali menoleh ke Ibu, "Kenapa? Apa itu yang kau bawa?"

"Akhirnya undangannya datang!" ucap Ibu Ryena sembari menunjukkan surat itu kepada suaminya.

Ayah Ryena menaikkan sebelah alis, "Sejak kapan kau cara membaca?"

"Kata siapa aku bisa? Maksudku kan memang ingin meminta Ryena membacakannya untukku, tapi dia malah pergi," jawab Ibu Ryena sambil menyerahkan kertas itu kepada putrinya. "Ryena, bacalah."

Karena mendapatkan perhatian langsung dari kedua orangtuanya, mau tidak mau, Ryena akhirnya menerima surat itu dengan berat hati dan mulai membaca. Walaupun tidak mendapatkan ajaran yang baik dan cenderung tidak adil ketika Ryena belajar di tempat yang sama dengan anak para golongan menengah hingga bangsawan, tetapi Ryena cukup cerdas untuk mampu memahami apa yang telah dipelajarinya dulu.

Membaca bukanlah hal yang mudah untuk masyarakat yang tergolong miskin sepertinya, mungkin hanya Ryena yang bisa membaca di antara teman-teman sepantarannya, dalam golongan yang sama, tentu saja.

Kerajaan Cahaya mengundang Ryena Shin bersama keluarga untuk memasuki istana Cahaya sekaligus menjenguk pangeran yang sedang sakit. Raja Matahari—Raja Zeolard mengharapkan kedatangan keluarga Shin dan pintu gerbang Kerajaan Cahaya akan terbuka untuk kalian.

Ryena membaca dengan perasaan campur aduk.

Pertama, dia yakin benar bahwa ibunya bisa langsung mengetahui bahwa surat ini berasal dari Kerajaan Cahaya karena kertas ini menggunakan tinta emas.

Kedua, ini pertama kalinya dia membaca namanya sendiri dalam tinta emas dan aksara yang begitu cantik, membuat hatinya berdebar tanpa sebab.

Ketiga, ucapannya benar-benar terjadi. Raja Zeolard yang dikenal dengan sebutan raja matahari (raja dari segala raja), mengundangnya ke Kerajaan Cahaya!

"Jadi, apa katanya?" tanya ibunya penasaran.

"K-kita diundang ke Kerajaan Cahaya," balas Ryena dengan suara kecil.

ZEMBLANITY - The Kingdom of Light [END]Where stories live. Discover now