RINDU #5

75 24 2
                                    

"Perkenalkan nama gue Randa Putra Carnell gue pindahan dari Amrik." ucapnya memperkenalkan diri.

"Kok dia sekelas sih sama gue..Yang ada nanti dia bikin gue kesel teruss.." batin Rindu.

📖📖📖

"Tuh cewek pada ngapain sih deket-deketin pangeran guee..Iihh mana sok cantik lagi..iih kan gue kesel jadinya." celoteh Faya sedari tadi.

"Lo bisa diem nggak sih pay??" tanya Rindu.

"Pay pay nama gue FAYA bukan PAY." marah Faya.

"Suka-suka gue." ucap Rindu santai.

"Aahh kok lo ganteng bat sih Randa?"

"Boleh minta no WA nya nggak sih Randa?"

"Kok lo bisa nyasar kesini sih?"

"Jadiin gue pacar lo dong..Jadi yang kedua ataupun yang keberapa aku ikhlas kok asal sama kamuu."

"Mereka juga ngapain sih gitu banget ama tuh si cowok ngeselin.Apa coba yang keren dari dia? Gantengan juga abang gue." ucap Rindu.

"Mata sih karatak lo..nggak jadi bisa liat Randa kegantengan." ucap Fio seperti biasa yaitu terbalik-balik.

"Pusing gue denger lo ngomong" ucap Tarisha dingin.

"Eeh mata gue nggak salahkan ya?? Itu si Randa jalan ke arah kita kan?? Demi apa tuh si Randa beneran kesini kan?? Ya Allah beneran mata gue nggak salah aaa.." heboh Faya ketika Randa berjalan ke arah mereka.

"Hai." Sapa Randa dengan senyuman manisnya yang membuat seisi kantin heboh karna melihatnya.

"Kenapa pada histeris sih lo pada?" ucap Rindu yang tak terpengaruh dengan senyuman Randa.

"Eh bener nih kata Pio noh mata si Rindu udah katarak stadium akhir,sono lo operasi dulu pasti jatoh lo sedalam-dalamnya ke pesona indonesianya si Randa." ucap Faya yang membuat Randa terkekeh pelan.

"Gak bakalan." cuek Rindu lalu berlalu dari sana.

"Eh tunggu dulu." tahan Randa pada Rindu yang membuat Rindu membalikkan badannya karna kepo.(yang kepo Rindu apa author😉)

"Apaan?" tanya Rindu.

"Noh digigi lo ada lampu merahnya." ucap Randa santai badai.

"Eh iya ya? Perasaan gue belum makan apa-apa deh." tanya Rindu entah pada siapa.

"Coba sini gue tengok.Aaa." saran Randa.Rindu pun membuka mulutnya lalu memperlihatkannya pada Randa.Entah mengapa dia menurut saja apa kata Randa padahal dia merasakan akan ada bencana yang akan menimpanya.

Wush!

"Buahahaha." tawa Randa pun lepas saat dia berhasil mengerjai Rindu dengan memasukkan kertas ke dalam mulut Rindu.Semua hanya akal-akalannya dengan mengatakan bahwa digigi Rindu terdapat cabe padahal ia ingin memasukkan kertas kedalam mulutnya.Randa pun bingung mengapa Rindu dengan mudah menurut begitu saja kepadanya.

RINDUWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu