RINDU #2

95 22 20
                                    

Pagi yang cerah namun tidak dengan Rindu. Sampai sekarang ia masih teringat dengan ucapan Papanya tadi malam dan juga luka pada lengannya yang masih sakit apalagi saat dia mandi tadi.

"Sayang..kamu udah bangun belum??" teriak mamanya dari depan kamarnya.

"Udah kok ma ini lagi masukin buku ke dalam tas.." teriak Rindu juga dari dalam kamarnya.

"Semoga mama nggak liat luka-luka gue.." ucapnya sebelum keluar dari kamarnya dan berjalan perlahan ke meja makan yang sudah ada mama dan papanya.

"Pagi ma..Pagi pa.." ucapnya sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Pagi juga sayang.." ucap Mama Rindu namun tidak dengan Papanya.

"Pa...Apa ucapan papa semalam beneran??" tanya Rindu pelan sambil memandang Papanya dengan lekat.

"Menurut kamu aja...Papa duluan ya Ma." ucap Papanya dengan tegas lalu pergi setelah berpamitan kepada Vina Mama Rindu.

"Suatu saat nanti, Papa Mama sama Abang akan tahu alasan mengapa aku kayak sekarang ini,tetapi tidak sekarang karna belum waktunya, karena aku belum bisa mengatakannya sekarang. Maaf udah buat kalian khawatir tapi aku nggak mau dikhawatirin sama kalian karna aku masih bisa jaga diri aku sendiri tapi pasti ada saatnya aku minta tolong sama kalian.. Jadi aku minta maaf udah bikin kalian khawatir dan juga makasih udah khawatirin aku..Aku duluan." jelas Rindu panjang lebar yang membuat Papanya berhenti lalu Rindu jalan mendahului Papanya.

📖📖

Selama di perjalanan Rindu merasa bersalah sama Papa dan Mamanya karna sudah bicara yang menurutnya sudah keterlaluan. Ia juga tidak tahu mengapa ia berbicara seperti tadi.

Sesampainya di sekolah ia langsung menuju kelasnya yang sudah diisi oleh banyak teman-temannya karena memang 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Rinduuukuuu sayaaaang masih teruus berjalan walau telapak kaki penuh darah penuh nanah.." nyanyi Faya salah satu sahabat Rindu di Grisham High School yang memang sekelas dengannya yaitu kelas XI Ipa 1.

"Suara lo nggak enak banget di denger njing." ucap Rindu dengan wajah datar. Namun, itu sudah biasa bagi temannya.

"Badmood lo pasti ya??" tanya Fio sahabat Rindu yang menurutnya absurd abis, karena setiap kali dia bicara selalu saja kalimatnya ada yang terbalik.

"Hadeeh..Mending lo nggak usah ngomong deh, pusing gue denger lo ngomong, kebiasaan banget ngomong dibalik-balik..Pusyiing deh inces dengernya.." celoteh Faya yang memang paling cerewet daripada yang lain.

"Diem.." ucap Tarisha dingin. Tarisha ini orangnya dingin, tetapi diam-diam dia orangnya perhatian juga. Menurut Rindu.

"Eh ngiming-ngiming nih yee..Kelas kita kedatangan murid baru, cowok lagi..Semoga cowoknya ganteng Ya Allah Amiinn..." ucap Faya lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangannya persis seperti orang selesai berdo'a.

"Ganteng cowok bukan emang cantik..Faya aja ada-ada.." ucap Fio.

"Lo ngomong apasih Pioku sayaang ..Kagak ngarti gua, Ca lo terjemahin nih apa kata dia.." ucap Faya yang gemas melihat cara ngomong Fio.

"Cowok emang ganteng bukan cantik..Faya ada-ada aja.." ucap Tarisha a.k.a Caca tanpa ekspresi.Obrolan mereka membuat Rindu melupakan masalahnya seketika.

Brak!

"Ya Allah terima kasih telah mempertemukan hamba dengan Fio, Tarisha, dan Faya. Hamba bersyukur bertemu dengan mereka. Sifat mereka sungguh luar biasa entah dengan apa engkau menciptakannya sehingga mereka seperti itu. Yang Fio, kebiasaan banget kalau ngomong selalu aja terbalik-balik tapi alhamdulillah ada Tarisha yang selalu bisa membalikkan kembali apa yang dikatakan Fio tapi, mengapa seorang Tarisha tidak memiliki ekspresi sedikitpun?? Apa waktu dia lahir ke dunia ini ekspresinya masih tertinggal di rahim mamanya?? Entahlah hanya dia dan engkau yang tahu. Tapi,mengapa juga ada seorang Faya yang selalu cerewet mengalahi seorang Mama Rindu yang suaranya sangat merdu ketika sedang menceramahi hamba?? Semoga saja setelah saya berdo'a kepada engkau mereka berubah Ya Allah..Amiinn.." do'a Rindu yang membuat semua teman kelasnya melongo seketika dengan apa yang Rindu katakan termasuk Guru yang akan mengajar yang entah kapan sudah berada di depan pintu kelas tanpa mereka ketahui.

"RINDU ANAKCHYA GRISHAM!! Apa yang barusan kamu katakan? Kamu nggak boleh seperti itu sama sahabat kamu sendiri. Tadi apa kamu bilang, berubah? Kamu kira sahabat kamu power ranger yang bisa berubah. Sudah sekarang kita mulai aja belajarnya. Dan kamu, Rindu jangan keluar diam-diam waktu saya menjelaskan pelajaran." ucap Bu Riri yang sudah tahu sifat Rindu yang suka kabur diam-diam ketika ia sedang menjelaskan pelajaran.

"Iya Ibu Riri yang cantik jelita tapi lebih cantik Rindu daripada ibu." canda Rindu.

"Baik buka buku paket kalian halaman 72, sekarang juga!!" teriak bu Riri.

"Baik buk." ucap mereka serentak.

📖📖📖

Kriing....Kriing..

Bel berbunyi menandakan semua murid SMA GRISHAM di persilahkan untuk beristirahat.Semua murid SMA GRISHAM pun berbondong-bondong pergi ke kantin mengisi perut mereka yang sedari tadi di demo oleh cacing di perut mereka.Termasuk juga Rindu dan sahabat-sahabatnya.

"Gue mau nasi goreng spesial telor mata sapinya setengah mateng trus nggak pake bawang-bawangan trus pake sosis juga ya..Makasih Faya cantik tapi lebih cantikan gue." ucap Rindu pada Faya karena memang sekarang giliran Faya untuk memesan makanan untuk mereka.

"Okey gue tau apa mau lo karna setiap hari lo juga minta itu mulu kagak bosen apa? Dan lu pada mau kayak yang biasa juga?" tanya Faya pada Tarisha juga Fio.

"Iya" kata Tarisha dan Fio serempak.

"Okey gue pesen dulu." kata Faya lalu pergi untuk memesan makanan untuk mereka.

Drrtt...Drrtt..

"Bunyi lu nya hp." kata Fio yang mendengar hp Rindu.

"Eh iya hp gua bunyi" ucap Rindu lalu mengangkat telpon tersebut.

"Halo ada apa lo nelfon gue di jam sekolah?" ucap Rindu dengan dingin entah siapa yang menelfonnya hingga ia berbicara seperti itu.

"...."

"APAA?? Bangsat!! Okey gue kesana sekarang!!" marah Rindu.

To Be Continued~~

Sama siapa ya Rindu telponan??

Kok bisa Rindu marah kayak gitu??

Kepo kelanjutannya gimana??

Pantengin terus cerita RINDU ya😆

⭐Vote and Comment di tunggu ya⭐
Thank's Reader's

follow ig : @nikeniap_

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang