"Nah pake."
Cici mengambil sweater itu dan kemudian memakainya. "Makasih."
"Pegangan, gue mau ngebut." Belum sempat Cici berkomentar, Jimmy sudah lebih dulu menancapkan gasnya. Dengan terpaksa Cici memeluk tubuh Jimmy dari belakang.
"Woy, pelan-pelan aja kalik. Rok gue terbang tau." Ucap Cici sedikit berteriak.
"Etdah ni cewek, bentar lagi juga sampe." Jawab Jimmy, kemudian menambah kecepatan motornya sehingga membuat Cici kembali mengeratkan pelukannya yang terpaksa itu.
Sepuluh menit kemudian mereka sudah sampai disebuah taman. Tamannya sangat luas, terdapat bunga warna-warni yang sangat indah terbentang dari ujung taman ke ujung taman yang lainnya.
Cici sempat takjub. Dia tidak pernah ketempat ini sebelumnya. Disini juga tidak ada satupun orang, hanya mereka berdua.
Cici turun dari motor dengan perlahan, lalu menatap sekitar taman bunga itu dengan saksama. Memastikan kembali apakah dia pernah ketempat ini sebelumnya.
Jimmy mematikan mesin motornya, lalu berjalan tepat dibelakang Cici. Berjalan dengan memasukkan tangganya kedalam saku celananya.
Cici kemudian duduk disalah satu gazebo yang terdapat disana. Gazebo bernuansa klasik, dengan kayu yang di vernis tipis sehingga membuatnya tampak lebih elegan.
Jimmy membuka helmnya kemudian meletakkannya disebelahnya. Cici yang melihat Jimmy sudah melepaskan helmnya juga ingin melakukan hal yang sama.
"Ish, susah banget sih." Cici kesal saat dia tidak bisa melepaskan kaitan helmnya.
Jimmy yang melihat itu berdecak pelan sambil menggelengkan kepalanya. "Sini gue bantuin." Jimmy meraih kaitan helm yang dikenakan Cici dan sedikit mendekatkan wajahnya kearah Cici.
Cici hanya diam saja, dia tidak tahu harus berbuat apa. Wajah mereka terlalu dekat. Cici tidak bisa menahan jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang.
Jimmy sudah berhasil membuka kaitan helm Cici, kemudian dia melepaskan helm dari kepala Cici.
Cici masih tidak bergeming, saat Jimmy tidak sengaja menyenggol helm miliknya yang tadi terletak disebelahnya, Cici langsung kembali ke dunia lagi.
"Makasih." Ucap Cici pelan sambil mengalihkan pandangannya kearah taman.
"Hm."
"Ini dimana? Kok gue gak pernah tau ada tempat ini." Cici langsung menanyakan hal lain agar melupakan kejadian tadi.
Jimmy menghela nafas perlahan. "Ini taman rancangan bokap gue. Kita lagi di taman yang ada di hotelnya. Yaiyalah lo ga pernah kesini, disini cuma bisa dimasuki sama duta besar di seluruh dunia. Jadi ini tempatnya bisa dibilang tempat resmi. Biasanya kalo ada rapat, pasti dihotel ini. Kalo ada acara, mereka nginapnya disini."
"Wahhh, keren banget. Jadi cuma orang terpilih aja dong berarti." Wajah Cici terlihat lebih bersemangat, sepertinya dia sudah melupakan kejadian tadi.
Cici beranjak dari duduknya lalu berjalan mengelilingi taman dengan bahagia, sedangkan Jimmy hanya melihatnya dari gazebo tempat dia duduk.
"Jimmy, bunganya boleh gue petik gak?" Cici berteriak dari tengah-tengah taman itu.
Jimmy hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Cici yang melihat anggukkan Jimmy langsung teriak kegirangan.
Cici memetik bunga yang berwarna biru dan putih kemudian disatukan menjadi bucket. Kemudian dia memetik bunga yang berwarna merah dan pink, lalu disatukan. Begitu pula dengan bunga yang lain.
Jimmy masih senantiasa memperhatikan Cici dari kejauhan. Tiba-tiba ponsel Cici berdering. Cici meninggalkan ponselnya di tasnya.
Jimmy kemudian membuka tas Cici dan mengambil ponselnya.
10 panggilan tidak terjawab
15 pesan diterima
5 panggilan video tidak terjawab
Jimmy tidak berani membuka pesannya, saat dia ingin mematikan ponsel Cici pesan Line masuk.
Ting!
Zena UzlyAini
Ciciiii!!!
09:10✓✓
Lo dimana sih Ci?! Lo ga kenapa-napa kan? Gue nyariin lo daritadi. Gue ga berani nelpon nyokap lo, takut lo dimarahin. Lo dimana?!!!!!!!!!!
09:10✓✓
woy curut!! Lo dimana ini Bu Nani tanyakin ke gue bego!
09:11✓✓
tanggung jawab lo! Gue jadi bohong kan sama tuh guru! gwu bilang Lo sakit.
09:11✓✓
gue*
09:11✓✓
kambinggggggg!!!!!!!
09:11✓✓
Jimmy ber- Oh ria saat dia membaca pesan yang melayang di notifikasi layar ponselnya.
"Jadi dia yang namanya Cici."
♕♕♕♕♕♕♕♕♕♕
Long time no see me,right?
Love, GhenardyAbby ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA♕[ON GOING]
Teen Fiction⚠️FOLLOW SEBELUM BACA!!!⚠️ Takdir memang suka bermain dengan kehidupan, seperti takdir Cici yang bertemu kembali dengan Divo diwaktu yang tidak disangka. Mereka kembali bertemu dan masih dihantui oleh masa lalu yang kelam. Divo berusaha mencari seb...
♕Eleven♕
Mulai dari awal
![AURORA♕[ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/60544432-64-k75216.jpg)