Kata-020: Cinta

336 36 8
                                    

"Jadian~ jadian~🎵" Rinto bersenandung di sepanjang koridor sekolah. Memang benar, setelah dia resmi pacaran sama (y/n) ada Len disitu.

Rinto cuma tersenyum lebar dan kembali ke gedung sekolah tanpa memperhatikan keberadaan Len. Pasti Len sedang memakinya sekarang.

Sedangkan (y/n) main ke perpus sekolah bersama Gumi. "Lu serius?" tanya Gumi memancarkan aura senangnya.

"Gak usah berlebihan deh. Gua pacaran sama Rinto cuma karena janji gua pas kecil."

"Apaan?"

"Gua janji mau pacaran sama dia di saat dia ulang tahun ke 16... eh pokoknya pas dia sma."

"Serius?"

(Y/n) cuma menatap Gumi. Gumi balik tertawa. Cewek itu udah tau maksud sahabatnya itu.

"Memang sih, sikap pdkt cowok itu nganggu banget."

"Berarti lu sebenarnya benci sama dia?" Gumi bertanya, berdiri mencari-cari buku anatomi.

"Nggak juga." Anak itu tersenyum tipis sambil melihat ke arah ponselnya, berkata, "Rinto itu baik, memang sih.. secara keseluruhan dia ganteng, baik, apasih kurangnya? Kau pasti mau bilang apa kurangnya diakan?"

Anak itu masih melihat-lihat isi instagram teman sekolahnya yang lain. Melanjutkan kalimatnya yang belum selesai, "Jujur ya... dulu aku pernah suka sama dia--ah... pas tk. Itu bisa diitung cuma bercanda mungkin... lagian kalo rasa suka itu udah ada, susah tau gak! Gua suka sama--"

"(Y/N), gua suka sama Len." Kata-kata itu terucap dari mulut Gumi. Seakan stresnya telah terlepas berkat sahabatnya dan Rinto telah berpacaran. "Lo apa?" mata (y/n) membesar terkejut.

Waktu tak akan bisa terulang kembali, ucapan tetaplah membekas di masa waktu. Itu mungkin cocok bagi keadaan (y/n) saat ini.

"Gua... suka sama... Kagamine Len! Anak OSIS!" Seru Gumi hingga akhirnya anak itu menutup mulut temannya, "shh! Kita ada di perpus bego..."

"Lah lu nanya tadi sama gua, pintar. (Y/n), temenin gua minjam buku ini."

Akhirnya (y/n) dan Gumi jalan ke daerah konternya yagitu namanya. Seorang siswi menegur kedua anak gadis itu, dirinyapun menoleh. Dilihatnya anak perempuan berambut sekuning jagung dengan kucir kuda samping.

"Oh Neru-"

"Lu beneran jadian sama Rinto?"

Itu pertanyaan pertama dari Neru. "Ah.."

"Itu gak benerkan?"

"Nel, dia beneran pacaran sama Rinto. Seratus persen gak salah," koreksi Gumi. Gumi malah mempertambah masalah dengan mengatakan hal itu. Mata Neru berkaca-kaca, tetapi mulutnya kaku untuk berbicara.

"Kau... jangan bilang kau suka Rinto?" tanya anak berambut netral itu. "Aku--bukan urusanmu."

"Maaf--"

"Diamlah, perjuanganku malah berbalik kepadaku. Heh.."

"Maksudmu apa?"

Neru tak membalas, malah pergi tanpa kata. "Widih, kasar banget," komentar Gumi.

Ponsel anak berambut netral itu bergetar dan masuk notifikasi,

'Pulang sekolah, mau kencan gak?'

Kali ini Rinto mengirim pesan. Selama Gumi sedang berurusan dengan bukunya, anak itu membalasa dengan perasaan tak enak. Namun,

'Kata apa yang bakal ngegambarkan gua kali ini?'

Pesan Len juga sampai. 'Cinta' balas (y/n).

Give Me 100 Words [LEN X READERS] [INDONESIA] 《SLOW-UPDATE》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang