1. Napas Pertama di Zona 3

74 8 1
                                    

       Sinar matahari menyinari wajah Ore Rui melalui sela-sela pepohonan. Menandakan bahwa hari sudah siang. Hutan itu masih memiliki kehidupan. Suara kicauan burung terdengar dari segala penjuru secara bergantian, seakan burung-burung tersebut terdengar seperti saling berbicara. Angin bertiup pelan diatas hutan, membuat daun-daun saling bersentuhan dan menciptakan suaranya sendiri.

       Mata Ore Rui akhirnya terbuka. Jantungnya berdebar tidak karuan. Mendapati dirinya tengah berada di dalam hutan sontak membuatnya berdiri. Melihat sekeliling memastikan bahwa dia mengenal tempat ini, namun jawabannya nihil. Ini tempat baru yang tidak pernah dia ketahui, bahkan dia meragukan apakah keberadaan tempat ini sungguh ada. Ore kembali terduduk. Kekuatan kakinya masih belum bisa untuk menopang tubuhnya. Sistem motorik dan kekuatan ototnya masih belum stabil semenjak dia membukakan matanya. Lahir dan hidup ternyata membutuhkan penyesuaian.

       Sepuluh menit telah berlalu. Ore memutuskan untuk kembali melihat sekeliling untuk mencari sumber cahaya terdekat menyimpulkan bahwa itu jalannya untuk keluar dari hutan ini. Ore melihat sumber cahaya tidak jauh dari posisinya. Lima belas menit telah berlalu sejak dia kembali terduduk, dia memutuskan untuk kembali berdiri. Kali ini Ore berdiri lebih tegap, menunjukkan bahwa badannya sudah siap untuk digunakan. Berjalan bukanlah suatu hal yang perlu diajarkan untuknya yang baru saja lahir di dunia, semuanya sudah ada dalam sistem otaknya.

       Berjalan sebentar membuat Ore Rui sudah berada diluar hutan, pandangannya kabur, matanya masih menyesuaikan untuk menangkap intensitas cahaya yang lebih besar. Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya dia bisa melihat dengan jelas. Jauh dari tempatnya berdiri, Ore melihat pemandangan yang tidak biasa. Puing-puing bangunan besar tersebar dimana-mana, bangunan tinggi yang tersisa hanya setengah dari badannya, tidak ada yang tersisa, hanya meninggalkan sejarah. Apa yang Ore lihat membuat kepalanya terasa sakit, membangkitkan sekilas ingatan. Tunggu, apa yang terjadi?

       Sakit di kepala Ore hanya bertahan sebentar. Ore kembali memandangi tempat tadi sembari berpikir.

       "Tempat itu sebelumnya pusat kota." Ore berbicara pada dirinya sendiri, memberikan jawaban kepada matanya atas apa yang dia lihat. Dimana ada pusat kota, tidak jauh dari sana pasti ada perdesaan, mata Ore mulai mencarinya. Tepat sebelah Barat dari kota, mata Ore menemukan rumah-rumah kecil yang terlihat masih berdiri kokoh. Berharap tempat tersebut masih berpenghuni—atau setidaknya ada kehidupan—Ore memutuskan pergi kesana untuk mencari jawaban. Tanpa berpikir panjang, Ore langsung melangkahkan kakinya. Meskipun kemungkinan untuk menemukan kehidupan disana seperti akan berakhir sia-sia, tetapi itu masih lebih baik daripada tinggal di dalam hutan.

***

       Setelah tiga jam perjalanan dengan berjalan, akhirnya Ore Rui menghentikan langkah kakinya di jalan utama perdesaan itu. Disamping kanan jalan, berdiri sebuah papan tanda terbuat dari kayu. Tulisan "Windland" terukir di papan tersebut dengan sangat jelas.

       Ore memutuskan untuk melanjutkan langkahnya. Tidak membutuhkan waktu lama, dia sekarang sudah berada di tengah desa. Dugaannya benar, perdesaan itu tidak memberikan tanda-tanda kehidupan sama sekali, hanya suara angin yang menemani desa itu.

       Desa ini tidak terlalu besar. Hanya ada 6-7 rumah berdiri dekat pusat desa saling berdekatan yang masih tersisa. Sisanya? Tidak berbeda jauh dengan keadaan pusat kota, sudah menyatu dengan tanah meninggalkan puing-puing bangunan. Selain itu, Ore juga mendapati sebuah panggung kayu besar—tempat Ore sekarang berdiri—dengan sebuah podium kayu menjadi aksesoris pelengkap. Panggung itu dipercantik dengan ukiran ornamen mengelilingi setiap sisi panggung, menunjukkan tempat itu merupakan tempat istimewa bagi penduduk desa. Panggung itu sepertinya dahulu dibangun sebagai pusat tempat penduduk desa berkumpul.

Bingkisan untuk SemestaWhere stories live. Discover now