Kemarahan Icha

61 8 3
                                    

"Ichanya ada bik?" tanya Abel khawatir

"Oh non Icha ada didalem kamarnya non" kata Mbok nis sambil menunjuk arah dalam rumah

"Yaudah aku masuk ya bik" ucap Abel izin masuk

"Ya non, silahkan masuk" ucap Mbok nis mempersilahkan

Abel kemudian memasuki rumah Icha lalu ia menaiki tangga satu persatu karna kamar Icha ada dilantai dua rumahnya.

Setelah susah payah menaiki tangga, Abel perlahan lahan membuka pintu kamar sahabatnya itu.

Krekkkkk.....

Abel melihat Icha sedang duduk di atas tempat tidurnya dengan tatapan kosong, tubuhnya terlihat tak sehat, wajahnya terlihat lemas dan lesu.

Abel terkejut melihat sahabatnya itu sedangkan Icha menghiraukan kedatangan Abel. Abel langsung menghampiri Icha, perlahan lahan ia mulai menangis.

"Cha lo kenapa? Kok lo keliatan nggak sehat gitu. Terus tadi kenapa lo bolos? Kan bisa izin sama guru BK" tanya Abel khawatir

"Lo masih tanya kenapa?" tegas Icha tanpa melihat Abel

"Maksud lo apa?" tanya Abel benar benar tak mengerti

"Tega ya lo hianatin sahabat sendiri!! Jijik gue liat muka lo" ucap Icha menaikkan nada suaranya sambil melihat Abel

"Kok lo bilang gitu sih? Gue salah apa?" tanya Abel masih bingung

"Jangan sok lugu deh lo!! Lo emang dari dulu tuh kayak gini. Sok lugu, sok manis, sok baik, dan lo gak sadar kalo semua itu bikin semua orang jadi nyaman sama lo dan gue? Gue selalu berada dibelakang lo" kini Icha mengeluarkan semua isi hatinya

Abel terlihat kaget mendengar ucapan dari sahabat baiknya itu, ia pun meyakinkan diri untuk bertanya lagi pada Icha.

"Cha...kita itu sahabatan, nggak ada yang namanya didepan dan dibelakang, kita sama! Kita berjalan sejajar, beriringan bukan saling meninggalkan" Abel terlihat memegang tangan Icha untuk meyakinkan

"Itu kita? Kita kaya gitu? Atau cuma definisi lo aja yang terlalu berlebihan" ucap Icha sambil melepaskan tangan Abel kasar

"Gue masih gak ngerti Cha. Lo marah ya sama gue? Jelasin dong biar gue ngerti" Abel kini benar benar bingung

"Lo jadian kan sama kak Ferdi" tanya Icha terang terangan

"Kok lo.." perkataan Abel dihentikan oleh Icha

"Jadi gini? Lo selalu ketemu sama kak Ferdi dengan alasan ini lah itu lah, tapi ternyata kalian saling punya perasaan masing masing dan gue? Kenapa lo tega sama gue Bel, gue sahabat lo tapi apa yang lo lakuin sama gue seperti lo ngelakuinnya sama kaya anjing" ucap Icha kasar

"Nggak gitu Cha, gue sebenarnya mau bilang sama lo, tapii.." Icha kembali menghentikan perkataan Abel

"PERGI!!!!!" teriak Icha

"Cha gue bisa jelasin" Ucap Abel masih berusaha

"Pergi atau persahabatan kita sampai disini" tegas Icha

"Oke gue pergi, jaga diri lo baik baik ya" ucap Abel lirih dan memaksakan diri tersenyum

Icha menangis karna ia tak pernah berkata kasar seperti itu kesahabatnya, ia tak tau kata kata itu tiba tiba saja terucap oleh mulutnya.

Sedangkan Abel, ia tak sanggup untuk menuruni anak tangga, kakinya lemas, matanya merah berair. Ia tak tau harus gimana lagi.

Dengan sekuat tenaga ia berjalan menuju rumahnya dan masuk kekamar tanpa mengucapkan salam dan tanpa bersalaman dengan mamanya.

Tolong AkuWhere stories live. Discover now