Sebuah kesalahan

66 7 0
                                    

"Dasar brengsek..gak pantes lo sakitin gue kayak gini" ucap Abel marah sambil mengacak acak boneka beruangnya di dalam kamarnya

"Ternyata semua cowok itu sama aja. Gak pernah nepatin janji, brengsek, sok ngajak kenalan trus akhirnya dicampakkan"

"Gue kira lo beda sama cowok cowok brengsek diluar sama Fer, tapi ternyata lo sama aja" Abel mulai menangis dengan tenang agar mamanya tidak mendengar

"Gue benci sama lo Fer. Benci gue"

Drttt...Drttt...Drrrttt

Terlihat handpone Abel berdering. Abel langsung melihat siapa yang telah mengirim pesan padanya

Icha: Bel gue kerumah lo ya, ada yang mau gue ceritain

"Pasti Icha mau cerita tentang pertemuannya sama Ferdi. Ahh gue males denger, gue bilang aja gue lagi pengen sendiri" gumam Abel

Abel: sorry ya Cha, gue lagi pengen sendiri

Tak lama menunggu, Icha pun membalas pesan Abel

Icha: lo kenapa? Baik baik aja kan. Tumben banget pengen sendiri

Abel dengan cepat memainkan jarinya pada keyboard untuk membalas pesan dari sahabatnya itu

Abel: yaaa gitu deh

.......

Icha: ohh cepet sembuh ya bro

"Perhatian banget sih Icha, jadi nggak enak gue marahan sama dia" gumamnya lagi

Abel: iya Cha

********

"Apa yang harus gue lakuin sekarang?"

"Plise Bel lo percaya sama gue"

"Ah masa baru PDKT udah berantakan kek gini" Ferdi terlihat memukul kepalanya karna merasa jenuh dengan dirinya sendiri

"Pokoknya besok senin kalo sampe Abel masih marah sama gue, gue harus nyuruh Icha buat ngejelasin semuanya. Terserah lah kalo Icha tau hubungan gue sama Abel"

Kini Ferdi berjalan menuju pojok kamarnya dan mengambil gitar. Ia pun mulai bernyanyi

Takkan ada yang bisa
Menggantikan dirimu
Tlah kurelakannnn
Mati untuk muu
Meencintaimu selamanya kan begitu
Apapun terjadi
dirimu diriku menyatu
Padamu hatiku berlabuh
Ooo cintaku sejati

Tanpa sadar Ferdi metikan air mata

"Lah kok gue nangis"

"Woy lo cowok Fer, cowok itu harus tegar oke" ucap Ferdi pada dirinya sendiri


*******

Hari senin pun telah tiba. Abel berniat untuk tidak masuk sekolah karna malas melihat Ferdi tetapi ia harus tetap masuk karna jika Abel tak masuk ia terkesan menghindar dari Ferdi. Lain halnya dengan Ferdi, ia malah sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah, ia tak sabar ingin menjelaskan semuanya pada Abel.

Kali ini Abel ke sekolah dengan berjalan kaki, tak menggunakan apapun. Ia seperti tak berdaya pada siapapun dan apapun. Ngambeknya sama Ferdi, semua benda didiemin, bahkan sampe  mobilnya gak dipake buat ke sekolah.

"Bosen bangettt" teriak Abel namun tak ada orang yang mendengar

"Nyanyi aja ah"

Tolong AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang