Part 6 .... Klarifikasi

3.1K 286 8
                                    

Masalah dini hari yang menimpa Rizky dan teman-temannya menjadi perbincangan hangat di media. Syifa dan Rizky yang berjalan ke arah luar melihat jelas, banyak wartawan yang siap memberondongnya dengan berbagai pertanyaan.

"Santai ajah, Broh. Kakak kan gak salah," ujar Syifa sambil mengusap lengan Rizky yang  dipeluknya.

Satria dan Rizna sempat menyarankan agar mereka jalan lewat pintu belakang, tapi Rizky tidak menerimanya. "Aku bukan maling dan aku gak bersalah, aku akan kedepan untuk nemuin mereka. Kalian temenin aku ya," ujar Rizky dengan menggandeng Syifa.

Benar saja, sekeluarnya dari kantor polisi, mereka pun langsung dikerubungi para awak media. Rizky terus merangkul bahu mantan kekasihnya erat agar ia tidak lecet sedikit pun.

"Kita nongkrong biasa ajah sih. Kebetulan Boy nge DJ di club itu. Ya, bentuk support teman sesama pekerja seni ajah. Cuma mungkin kita gak beruntung karena tadi pagi ada razia narkoba." Rizky mulai menjawab satu per satu pertanyaan yang diarahkan kepadanya.

"Oh enggak dong, bersyukur saya dikelilingi orang-orang tersayang dan saya gak mau mengecewakam mereka. Saya berusaha menjaga diri agar gak pakai barang-barang haram itu. Saya masih peduli dengan orang di sekitar saya yang menyayangi saya sepenuh hati mereka."

Rizky menatap Syifa yang juga menatapnya saat menjawab pertanyaan wartawan. Seolah kalimat terakhir juga ditunjukan untuk Syifa.

"Pertanyaan terakhir, jadi Syifa datang ke sini sebagai bentuk support untuk Rizky? Bukankah kalian sudah putus dan Rizky sedang menjalin hubungan dekar dengan Dara?"

Syifa menegang, dadanya sesak, senyumannya tidak setulus sebelumnya. Namun genggaman Rizky menguatkannya.

"Perlu saya pertegas, bahwa saya dan Dara memang memiliki hubungan...."

Syifa menatap nanar Rizky. Namun yang ditatap justru memberikan senyuman manis yang membuat Syifa semakin sakit.

"Kami menjalin hubungan baik sebagai teman. Karena saya masih mencintai gadis di samping saya," tambah Rizky yang menghapus jejak air mata di pipi Syifa, "doakan, semoga saya bisa mendapatkan hatinya kembali dan menjadi satu-satunya laki-laki di kehidupannya di luar daftar kartu keluarganya sekarang. Thankyou ya."

Rizky pun membawa Syifa pergi setelah menjawab rentetan pertanyaan media. Rizna tidak habis pikir jika tembok tinggi keegoisan dan gengsi yang selama ini mereka bangung bisa roboh dalam satu malam. Yeah, the power of love.

"Aku pamit yaa, Syif. Maaf gak bisa anterin kamu pulang. Kan udah ada si bewok," ujar Ilham yang dari tadi hanya menjadi nyamuk.

"Bisa ajah. Anyway, thanks yaa, Ham, kamu udah mau nemenin aku ke Jakarta. Nanti kita kabar-kabaran lagi."

"Siap."

"Punya ongkos pulang, Broh?" canda Rizky "bye the way, thanks yaa lo udah temenin dan jaga Syifa sampai sini."

"Santai ajah lah. Dia ini kan kembang kampus, jadi harus dijaga ekstra 24 jam.. Haha."

Ilham pun pamit kepada Rizna dan yang lainnya. Menaiki taksi dan membelah kota Jakarta yang sudah semakin terik.

Di mobil Satria, Syifa menjelaskan semua alasan kepergian dan keputusannya untuk mengakhiri hubungan dengan Rizky. Karena saat di ruang tunggu tadi, Rizna memberikannya nasehat agar Syifa menjelaskan semuanya pada Rizky hari ini juga agar tidak ada lagi kesalah pahaman. Dan yang lebih penting agar Syifa tidak menyesal.

"Astaga sayang! Aku gak nyangka kalau udah sedalam itu nyakitim kamu." Rizky menarik Syifa dalam pelukannya. Merasakan jelas getaran hebat di tubuh Syifa yang menangis dengan sesegukan.

"Kenapa gak bilang kalau selama ini kamu marah aku pergi sama cewek-cewek lain?"

"Karena kakak gak pernah peka. Aku juga mau kakak yang jujur. Kenapa harus bohong kalau kalian pergi? Aku kecewa banget sama kakak. Aku ngerasa gak dihargain." Syifa memukul-mukul dada bidang Rizky dalam pelukannya.

Rizky semakin mengeratkan pelukannya. Menenggelamkam kepalanya di bahu Syifa. Aroma cokelat menyesap kuat di hidungnya.

"Aku minta maaf karena gak pernah peduli dengan perasaan kamu. Merasa kamu gak dihargai. Dan, aku juga minta maaf atas keegoisan aku selama ini yang gak pernah hubungin kamu karena gengsi. Aku minta maaf."

Tidak ada jawaban apa pun dari Syifa. Ia masih larut dalam emosi yang membuatnya sulit berucap. Lidahnya keluh untuk menjawab ucapan-ucapan Rizky. Yang dia lakukan hanya menganggukan kepala dan membalas pelukan Rizky.

Chiiitt!!!

Rizna dan dua penumpang di belakangnya oleng dari tempat duduk ketika Satria ngerem mendadak.

"Sorry, ada kucing di jalan!"

Rizna menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kekasihnya. Ia tau itu hanya alasan Satria yang melihat pertikaian dua insan di kursi belakang.

"Kak, nanti kakak cukur brewoknya yaa. Udah mulai lebat kayanya. Rambut kakak juga udah panjang" ujar Syifa ketika terlepas dari pelukan Rizky.

"Kalau kamu temenin aku ke salon, aku mau," ucap Rizky seraya menghapus sisa-sisa air mata di wajah Syifa. Dan menyandarkan kepala Syifa di bahunya.

"Hon, kayanya kita perlu belajar romantis kaya mereka deh," bisik Rizna tepat di telingan Satria yang sedang menyetir.

- Bersambung -

Bekasi, 10 Juli 2018

Stuck In One HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora