Part 5 ..... Rindu pun Berlabuh

2.9K 295 16
                                    

Syifa menyatukan alisnya saat membaca chat dari Rizna. Ia pun langsung menghubungi gadis yang sering disapa Ina ini. Namun sayang tidak juga diangkat. Syifa kembali membaca ulang chat kiriman Rizna. Ada ungkapan kebencian di sana.

"Ada apa dengan Ka Rizky? Bersalah dalam hal apa? Kenapa aku yang disalahkan? Ya Allah, inikah sebabnya perasaanku tidak enak dari tadi." Syifa terus bertanya-tanya.

Berkali-kali Syifa mencoba menghubungi Rizna tapi belum juga diangkat. Entah apa penyebabnya.

"Rizky butuh dukungan kamu. Dia ada di kantor polisi sekarang."

Syifa menutup mulutnya saat membaca pesan singkat yang dikirim Nathan. Apa yang terjadi dengan Ka Rizky?

Tanpa pikir panjang Syifa langsung memesan tiket ke Jakarta. Setelah subuh dia langsung menghampiri budeh Rina untuk mengungkapkan niatnya datang ke Jakarta.

"Memang kuliahmu libur, Nduk?" tanya Budeh yang sedang membersihkan pernak-pernik hiasannya di lemari.

"Ya belum budeh, kan baru dua bulan. Syifa kangen sama mama, papa dan abang di rumah. Ya ya, cuma tiga hari ajah kok."

Dengan segala jurus rayuan maut akhirnya budeh pun memberi izin dengan syarat Syifa membawa teman agar bisa menjaga keponakannya.

"Tiketnya mahal budeh kalau beli dua. Syifa ke sini juga sendiri kok."

"Budeh yang akan beliin. Yang penting kamu aman."

Syifa tidak mampu lagi mencari alasan agar ia tidak merepotkan teman-temannya dan Budeh Rina tentunya.

*****

Rizna masih setia menemani Rizky menjalani proses pemeriksaan di kantor polisi. Matanya menatap tajam Dara sebagai gadis seorang diri yang ikut dalam ringkusan razia club semalam.

"Jangan menatap Dara kaya gitu! Gak sopan!"

"Aku benci banget sama dia, Sayang. Obsesi dengan Rizky dengan cara kotor."

Satria merangkul bahu kekasihnya dan mengusapnya perlahan. Mencoba memberikan ketenangan pada Rizna.

Nathan dan Aji yang sudah lebih dulu diperiksa bisa bernapas lega. Demi solidaritas, keduanya menunggu hasil pemeriksaan Rizky, Noe dan Dara.

Dengan keadaan mata sembab dan hidung yang memerah, Rizna mengingatkan Nathan dan Aji agar tidak lagi mengunjungi tempat-tempat berbahaya seperti itu.

"Terlalu banyak hal negatif yang kalian dapat ketimbang positifnya," pesan Rizna.

Jarum jam menunjukan angka sepuluh. Rizky belum juga selesai diperiksa. Noe dan Aji sudah lebih dulu pulang karena ada callingan siang. Nathan masih setia bersama Rizna dan Satria di ruang tunggu.

"Ka Ina!"

Rizna mengalihkan pandangannya dari ponsel dan melihat ke arah pemilik suara. Bangkit dari duduknya dan memeluk tubuh mungil Syifa.

"Apa yang terjadi sama Ka Rizky? Syifa khawatir banget. Ka Ina juga, kenapa gak angkat telepon Syifa. Untung Nathan ngabarin aku."

"Rizky sial ajah, kena razia di club," jelas Rizna dan mengajak Syifa duduk di sampingnya. "Aku sengaja gak angkat telepon kamu. Emosi sesaat ajah kok, Syif. Maaf ya," jelas Rizna.

"Jadi Ka Rizky ke tempat itu lagi? Kenapa gak dilarang sih, Kak?"

"Sorry, Syif. Gue gak maksud buat ajak Rizky ke tempat itu lagi. Gue cuma kasian ajah setelah lo ninggalim dia, Rizky galau banget. Ya pikiran gue cuma tempat itu yang bisa bikin dia happy lagi."

Mata Syifa membulat sempurna mendengar penjelasan Nathan. Seburuk itukah perubahan Ka Rizky? Kenapa Ka Ina gak pernah cerita ke aku?

Syifa yang bertanya-tanya dalam hatinya pun tersadar saat Satria menanyakan laki-laki yang datang bersama Syifa dari Jogja.

"Pacar baru, Syif? Kenalin dong ke kita-kita."

Ilham yang mendengarnya tersenyum malu. Dia jadi bahan obrolan juga rupanya.

"Apaan si, Kak. Ini teman aku, namanya Ilham. Budeh gak izinin aku ke Jakarta sendiri jadi harus bawa temen buat jagain aku. Kenalin, Kak."

Saat sedang berkenalan, polisi datang bersama Rizky dengan wajah lelahnya. Syifa menatap wajah mantan kekasihnya yang sangat tidak terawat. Tanpa bisa menahan emosinya, Syifa langsung berlari ke arah Rizky dan memeluk tubuhnya erat.

"Maaf!"

Satu kata yang keluar dari mulut Syifa dan membuat Rizky bahagia.

Laki-laki dengan penampilan berantakan ini membalas pelukan Syifa dengan erat. Berkali-kali mengecup rambut hitamnya yang terurai.

"Aku kangen kamu, Syif. Jangan buat aku gila untuk kedua kalinya."

Rizky melepaskan pelukannya. Menatap dalam mata hitam Syifa. Menakupkan kedua pipinya, "I love you," ujar Rizky dan mengecup kening Syifa.

Rizna dan lainnya bahagia melihat dua sejoli yang akhirnya melepas kerinduan setelah dua bulan menahan ego dan gengsi. Meski harus melewati masa tegang dengan kejadian razia, tapi akhirnya mereka bersyukur ada hikmah dibalik musibah ini.

"Kalau kita gak ajak Rizky ke club, mana mungkin mereka bisa baikan. Masih mau nyalahin kita karena ngajak adik lo main ke club, Kak?"

Rizna menoyor kepala Nathan dengan ucapan konyolnya.

"Dasar generasi milenial micin kalian," Satria membuka suara.

- Bersambung -

Bekasi, 09 Juli 2018

Stuck In One HeartDär berättelser lever. Upptäck nu