Awal Dari Akhir

11.2K 1.3K 112
                                    

Taeyong menatap mobil-mobil yang terlihat kecil dari balkon apartemennya. Ini hari pertamanya di rumah setelah tiga minggu lamanya berada di rumah sakit. Beberapa kali ia menghela napas dan memijat pelipisnya.

"Hyung? Ayo masuk, udara semakin dingin.."

Taeyong menoleh dan mendapati Ten baru saja keluar dari kamar mandi sambil menggendong Mark, omega manis itu sibuk berjalan kesana kemari untuk mengambil keperluan Mark.

Taeyong terdiam melihat Ten yang telah selesai menyiapkan keperluan Mark, ia tersenyum miris saat Ten menghampirinya lau mendorong kursi rodanya masuk kedalam kamar.

"Setelah ini aku akan menyiapkan makan malam, tolong jaga Mark ya hyung."

Taeyong menatap Ten lalu menghela napas dan hal itu membuat Ten menyerit.
"Kenapa hyung?"

Taeyong menepuk pahanya pelan, "aku takut tidak bisa menjaganya dengan baik dalam kondisi seperti ini."

Ten tertawa pelan lalu menangkup wajah Taeyong. "Hyung menggendongnya menggunakan tangan, bukan kaki okay."

"Kau percaya pada ku?" Tanya Taeyong ragu.

Ten menghentikan tawanya, ia pikir ini sedikit serius. "Tentu aku percaya, kau ayahnya hyung, ayahnya. Sejak pagi tadi setiap Mark membuka mata dia selalu menatap mu, ia ingin bersama mu dan hyung tidak mungkin mengecewakan malaikat kecil kita kan?"

"Benarkah?"

Ten tersenyum lembut, "sangat benar."

Sesaat Taeyong masih terlihat ragu, tapi saat matanya bertemu dengan mata bening Mark yang terus menatapnya dengan senyum dan kedipan polos membuat hati Taeyong menghangat.

"Baiklah.. Aku akan menjaga Mark kapanpun itu."

Ten merengut dengan bibir mencebik lucu. "Jaga aku juga.. Aku omega dan istri mu!"

Taeyong tertawa pelan lalu membawa Ten kedalam ciuman singkat yang manis.
"Mencintai mu, menjaga mu dan melakukan apapun untuk mu adalah tujuan hidup ku Ten-ie.. Dan dengan kehadiran Mark membuat tujuan hidup ku bertambah."

Ten mengangguk pelan lalu merapikan rambut Taeyong, Taeyong menatap Ten penuh arti lalu mengusap wajah omega manis itu dengan gerakan mengambang.

"Ten.."

"Y-ya?"

"Aku merindukan mu." Katanya serak.

Ten membulatkan matanya kaget, ia segera menatap Mark dan Taeyong bergantian. Taeyong tertawa pelan lalu mencubit hidung mancung istrinya.

"Apa salahnya aku merindukan mu, apa yang kau pikirkan eh?" Kata Taeyong sambil menyentil kening Ten.

Wajah Ten memerah. "Ishh hyung..."

Dengan kesal Ten mendorong kursi roda Taeyong ke sisi ranjang tempat Mark dibaringkan, setelahnya ia mengurus Mark dengan telaten.

"Mark-ie sangat tampan ya.." Kata Taeyong sambil memainkan pipi putranya dengan jempolnya yang dipenuhi bedak.

Ten tersenyum lalu menepuk lembut bibir Mark menggunakan telunjuknya.
"Coba buka mulut mu Mark-ie, agar papa melihat taring mu yang menggemaskan itu."

"Taringnya tumbuh?"

"Sejak lahir, hyung." Jawab Ten disertai kekehan.

Taeyong tersenyum lalu mengintip sudut bibir putranya saat Mark menunjukan senyum khas bayinya.
"Alpha tampan yang kuat.." Gumam Taeyong bangga.

"Seperti papanya?" Tanya Ten menggoda.

Taeyong tertawa pelan lalu mengangguk, "ya, seperti papanya ini."

Begin - TaeTenWhere stories live. Discover now