You

4.6K 246 14
                                    

"Sayang, Mom sama Dad mau pulang ya." ucap Tante Maura setelah dia puas mengobrol banyak denganku.

"Iya, aku anter ke bandara ya." kata Niall.

"Iya ayo buruan takut telat." ujar om Bobby.

"Ikut yuk, babe." ajak Niall padaku.

"Ayo deh." aku mengiyakan ajakan Niall.

Aku Niall Tante Maura juga Om Bobby menuju ke bandara, sedangkan yang lainya menunggu dirumah. Setelah beberapa menit akhirnya kita sampai di bandara, tidak banyak waktu karena pesawat akan lepas landas Tante Maura dan Om Bobby pamit.

"Tante sama Om pulang dulu ya Ayesa, senang bisa bertemu. Tante titip Niall ya." ucap Tante Maura seraya memelukku lalu bercipika cipiki denganku.

"Iya Om titip Niall ya." kata om Bobby juga sama memeluk lalu bercipika cipiki denganku.

"Sayang, Mom pulang dulu ya jaga diri baik-baik kalau udah ada tanggalnya kasih tau Mom." Tante Maura memeluk Niall.

Tanggal? Tanggal apa ini?

"Dad pulang dulu jaga kesehatan." kata Om Bobby sambil menepuk pelan bahu Niall.

"Be careful mom dad bye." ucap Niall sambil melambaikan tanganya, akhirnya Mom dan Dad nya Niall langsung pergi meninggalkan kami berdua di bandara.

"Ikut yuk!" ujar Niall merangkul lembut pundakku.

"Kemana?" tanyaku penasaran.

"Udah ikut aja." jawab Niall.

Aku dan Niall masuk kedalam mobil dan Niall pun melajukan mobilnya lalu membawaku kesuatu tempat yang entah apa nama tempatnya, yang pasti tempatnya lumayan jauh dan hanya aku dan Niall. Ini moment berdua yang sangat aku tunggu-tunggu, Niall mengajakku kesuatu tempat dan hanya kita berdua. Niall mengajakku ke daerah pegunungan gitu deh, sepi, entah mengapa Niall lebih suka dengan tempat yang sepi tidak ramai.

Akhirnya Niall menghentikan mobilnya di sebuah tempat yang sangat sepi dan berada lumayan jauh dari kermaian kota. Kita berada seperti di sebuah pegunungan yang banyak pepohonan indah banget, lumayan jauh dari perkotaan tadi aja kesini sekitar tiga jam lebih baru sampai. Hari sudah mulai gelap, jam sudah menunjukan pukul 5:00 pm. Aku dan Niall pun keluar mobil, dan wow pemandangan yang sangat menakjubkan, bunga-bunga mawar merah merekah, pepohonan yang rindang bisa terlihat dari atas sini, sungai yang mengalir sangat terlihat jelas sungguh menakjubkan sangat indah dan lebih indah lagi hanya aku dan Niall.

"Babe, ini keren banget!" seruku terkagum saat melihat pemandangan sekeliling.

"Gimana? Suka?" tanya Niall.

"Banget!" jawabku.

Aku serius memperhatikan pemandangan sekeliling dan tanpa kusadari Niall sudah tak ada di sebelahku.

"Babe, sini kejar aku."

Aku memutar tubuhku mencari keberadaan Niall dan ternyata dia berada di balik pohon. "Ih kayak anak kecil aja kejar-kejaran." gerutuku.

"Ya udah aku tinggalin." ucap Niall yang langsung berlari menjauh. Aku tergelak lalu berlari menyusuh Niall.

Aku dan Niall akhirnya kejar-kejaran di sebuah padang ilalang dan Niall pun kelelahan akhirnya Niall pun terjatuh dan langsung tiduran di atas rumput, aku langsung menghampiri Niall dan kita berdua tertawa lepas seperti tak ada beban apapun.

"Kamu kenapa nggak ganti baju?" tanyaku pada Niall yang masih memakai kemeja serta jas lengkap, memang ini bukan Niall yang biasanya sih tapi dia sangat tampan dan sangat rapih.

My Idol is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang