Hello

1K 122 1
                                    

SEVENTEEN - HELLO

By : @DoKin9

Hello, namaku Lee Seokmin dan ini adalah cerita saat aku pertama kali berkencan dengan cinta pertama dan terakhirku, Hong Jisoo.

I can't stop smiling in the mirror

Baby (Oh ahahah cause you)

Like I got a gift, I can't hide my face

My heart pounds like a child

Pagi yang cerah untuk mengawali hari Sabtu. Tepat pukul delapan lebih lima belas menit Seokmin keluar dari kamar mandi dengan wangi sabun yang luar biasa menusuk hidung.

"Hei, anak kecil. Kau pakai semua sabun, ya!?" tuduh kakaknya saat Seokmin keluar dari dalam kamar mandi.

"Eyy, Jihoon noona jahat sekali." Seokmin sok sakit hati karena tuduhan kakaknya.

"Oh, hyung mau kencan dengan-hmmph." Seokmin membekap mulut adik bungsunya.

"Apa, Chan?" Jihoon bertanya dengan pandangan menyelidik.

"Ti-AW!" Seokmin meniup tangannya yang digigit oleh Chan dengan brutal sampai memerah dan hampir berdarah.

"Seokmin hyung mau kencan dengan Jisoo sunbae!" Chan langsung berlindung dibalik Jihoon. Jihoon sendiri langsung menyipitkan matanya, menatap tajam pada Seokmin.

"Ku adukan pada ibu kau!" ancam Jihoon dan Chan menunjukkan wajah puasnya karena mengerjai kakaknya.

"Noona, aku tidak kencan, sungguh! Aku hanya mengantar Jisoo sunbae beli buku, sungguh!" Seokmin memohon pada Jihoon dengan wajah panik. Sedangkan Jihoon dan Chan malah tertawa puas.

"Anak-anak, ayo, sarapan!" Mendengar panggilan ibu mereka, Jihoon dan Chan langsung berpandangan.

"Noona, please?" Seokmin sudah hampir menangis kalau Jihoon sampai mengadukannya pada ibu mereka.

Bukan, bukannya ibu mereka tidak mengijinkan mereka untuk berkencan tapi Seokmin malu karena pasti ibu mereka akan mewawancarai Seokmin sampai detail. Ini pernah terjadi pada Jihoon makanya Seokmin diam-diam. Seokmin tidak mau ditanya-tanya, apalagi dulu Jihoon sampai ditanya "Sudah pernah ciuman?", ya Tuhan, ibu.

"Ayo, Chan!" Jihoon langsung menarik Chan untuk bergabung dengan ibunya di ruang makan dan meninggalkan Seokmin yang mematung seperti kehilangannya nyawanya.

'Habislah sudah.'

-Sweet to Remember-

Seokmin menatap dirinya di depan cermin dengan senyum yang mengembang. Untuk sementara melupakan Chan dan Jihoon yang mungkin sudah mengadu pada ibu mereka.

Kaos hitam polos ditambah kemeja kotak-kotak berwarna hitam, biru dan abu-abu. Celana jeans gelap. Dan nanti ia akan menggunakan sneakers putih dengan dua garis hitam pada tiap sisinya. Oh, jangan lupa jam tangan yang melingkari pergelangan tangannya. Parfum tidak lupa Seokmin semprotkan pada beberapa bagian.

"Perfect!"

Seokmin belum berhenti tersenyum sambil menatap dirinya sendiri. Jantungnya berdegup kencang jika ia membayangkan akan menghabiskan hari Sabtu bersama dengan orang yang ia sukai.

Ini sulit dipercaya. Ini seperti hadiah dari Tuhan.

-Sweet to Remember-

Sweet to Remember - SeoksooWhere stories live. Discover now