Memories of the Rain

774 82 1
                                    

By : bunnybugi

5 tahun yg lalu, hujan membuat Jisoo kehilangan dia. Apakah kali ini hujan akan mengembalikan dia pada Jisoo?

30 Desember 2012

"Kau mau kemana?"

Gadis itu tidak berhenti memegang ujung kemeja pemuda di hadapannya. Tidak peduli akan hujan yang kini sudah membasahi keduanya. Gadis itu bersyukur, setidaknya hujan akan menutupi air matanya yang terus mengalir saat ini.

"Maafkan aku, noona! Aku harus pergi!"

"Tapi kemana?"

Pemuda melepaskan tangan sang gadis, namun gadis itu sekali lagi menahannya.

"Kau berjanji padaku bahwa kau menyiapkan kado terindah untukku, tapi mana? Ini maksudmu kado terindah?"

"Noona, aku harus pergi!"

Gadis itu melepaskan pegangannya. Berbalik badan seakan tidak peduli apa yang terjadi selanjutnya.

"Noona..."

"Anggap saja kita tidak pernah kenal! Terima kasih!"

-Sweet to Remember-

30 Desember 2017

Triiittt trriiittt...

"Aish, berisik sekali!"

Gadis cantik bernama Hong Jisoo itu meraih ponselnya dengan malas. Membuka satu persatu pesan masuk yang hanya berisikan ucapan selamat ulang tahun padanya. Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 25, namun gadis itu sama sekali tidak bahagia. Dia sudah lupa kapan terakhir kali dia sangat antusias terhadap kata 'ulang tahun'.

Jisoo turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar hingga akhirnya mendapati ibunya yang sedang sibuk memasak.

"Ibu, apa yang kau lakukan? Kau harus istirahat!"

"Ini hari ulang tahunmu, sayang! Ibu ingin memasak masakan spesial untukmu!"

"Sudahlah, ibu! Istirahatlah! Aku baik-baik saja! Apa yang perlu dipikirkan soal ulang tahun? Semua orang mengalaminya setiap tahun!"

"Kau masih belum melupakannya?"

"Aku harus mandi dan berangkat bekerja!"

"Kau tidak perlu melakukan semua itu, sayang."

"Dan membuat kita menjadi gelandangan? Tidak ibu! Ibu istirahat saja, ya? Aku baik-baik saja! Aku akan siapkan sarapan setelah aku mandi!"

Jisoo segera kembali ke kamarnya, berniat untuk mandi. Mood-nya benar-benar buruk ketika ibunya menyebutkan soal dia. Ah.. Jisoo benar-benar benci itu!

-Sweet to Remember-

"Dimana buku tabunganku?"

Jisoo membongkar semua lacinya untuk mencari buku tabungannya hingga akhirnya dia menemukan apa yang dia cari di dalam lemari pakaiannya. Jisoo membuka buku tabungannya dan membuang napas perlahan. Tabungannya hampir habis dan minggu depan ibunya harus masuk rumah sakit untuk menjalani pengobatan kemoterapi.

"Dari mana lagi aku bisa mendapatkan uang?"

Jisoo ingin menangis namun sekali lagi dia menahannya. Hidupnya benar-benar menyedihkan sekarang. Dia merindukan hidupnya yang baik-baik saja bahkan sangat membahagiakan. Hidup berkecukupan, kedua orang tua yang lengkap, bahkan dia memiliki kekasih yang amat menyayanginya walau kekasihnya itu lebih muda darinya. Namun semua berubah sejak lima tahun yang lalu. Tuhan seperti menghukum gadis itu. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 20, kekasihnya pergi meninggalkannya. Walaupun dia pergi dengan pamit, namun tetap saja itu menyakitkan untuknya. Berselang dua hari, ayahnya meninggalkan karena kecelakaan. Hidupnya masih baik-baik saja saat itu hingga akhirnya beberapa minggu kemudian, Jisoo mendapat kabar buruk. Ayahnya pergi dengan meninggalkan banyak hutang. Ibu Jisoo terpaksa menjual rumah untuk membayar semua hutang itu. Jisoo bahkan harus berhenti kuliah karena tidak ada lagi uang yang bisa dia gunakan untuk membiayai pendidikannya. Setelahnya Jisoo memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran sedangkan ibunya membuka toko kecil di rumah sewaan yang mereka tempati sekarang ini. Hidupnya perlahan membaik hingga akhirnya dokter memvonis ibunya mengidap penyakit kanker. Jisoo terpaksa bekerja lebih keras untuk membiayai pengobatan ibunya walaupun ibunya berkata untuk menjalani pengobatan alternatif yang lebih terjangkau.

Sweet to Remember - SeoksooWhere stories live. Discover now