friendship

4.8K 108 4
                                    

Alan terlihat saat ini sedang asyik bermain bersama brayen di ruang tv dan terlihat brayen sangat senang dan nyaman saat berada di dekat alan. Karna alan terlihat lebih berbaur dan pintar merayu anak kecil, berbeda dengan frans yang dingin yang super duper cuek. Ya walau kadang ia sedikit mengalah dan terlihat sabar tatap saja yang nama nya frans punya batas kesabaran. Maklum wkwk mungkin papa muda jadi kudu terbiasa, kaget gtu lho cerita nya baru punya anak satu hehe..

Hei Brayen sayang lihat paman Alan bawakan apa? Tutur Alan saat ini menyembunyikan sesuatu di belakang tangan nya. Dan tentu saja di tatap antusias dan penasaran Brayen yang saat ini terlihat berbinar

" memang paman Alan bawa apa Brayen ingin lihat. Tunjukan paman" tutur Brayen polos mendekati Alan yang tersenyum. Anak manis itu saat ini merangkak mendekati alan."

" baiklah paman akan berikan hadia yang ada di belakang tangan paman tapi cium paman dulu. Tutur alan yang saat ini penunjuk- nunjuk pipi nya tersenyum" brayen manatap paman tampan nya itu lalu tanpa berlama- lama ia mencium pipi kanan alan, dan di balas alan menciumi anak manis itu dengan gemas seperti anak sendiri"

" mana hadia ku paman berikan? Tutur Brayen menagih kembali hadia nya"

" baiklah paman kan sudah janji Ini hadia mu, ucap Alan mengeluarkan benda di tangan nya tadi. Sebuah mobil mobilan yang seperti nya harga nya lumayan mahal. Mobil mainan itu terlihat berbeda dari yang biasa" tentu saja Brayen yang melihat nya langsung senang dan mengambil dengan cepat mainan tadi

" wahh ini bagus paman, terimah kasih" tutur brayen.

" kau suka? Tanya Alan tersenyum"

" ya paman Brayen suka bagus"

"Wahh seperti nya bahagia sekali, apa itu mobil baru? Bagus" tutur Vero datang dari dapur menghampiri Alan dan putra nya"

" kau membelikan nya mainan lagi, tidak usah berlebihan seperti itu. Nanti dia akan bergantung" tutur vero menasehati alan karna terlalu memanjakan putra nya brayen, takut tidak fokus saja saat nanti ia masuk sekolah"

" tidak apa apa vero ini tidak berlebihan, aku senang melihat nya senang. Kau tidak perlu menganggap kebaikan ku memiliki maksud tertentu percayalah aku suka saja melihat putra mu ini bukan karna maksud dan tujuan lain" tutur alan tersenyum ramah.

" baikalah terserah kau saja, selagi ini tidak menggangu pekerjaan mu karna terus menemani nya sepanjang hari di sini" tutur vero yang membalas senyuman alan dan memberikan teh ke pada alan yang tadi ia bawakan.

" sayang jam tangan hitam ku kau taruh di mana!" tutur frans yang saat ini berteriak di lantai kamar atas.

" dia kenapa lagi?" tanya alan bingung.

" entahlah sehari tidak membuat ku pusing bukan frans nama nya, aku menemui nya dulu ke atas kalau tidak Tuan muda bernama frans itu akan marah dan kalau marah kau tau gunung efrest terbelah menjadi dua. Tutur vero tertawa saat ini lalu beranjak meninggalkan alan naik ke atas"

Cleckk,.....

Suara bunyi pintu kamar yang terbuka memunculkan sosok vero yang berdiri menyandar di pintu kamar tentu nya menatap frans yang sedang sibuk mencari sesuatu dan astaga kalian tau bagaimana kamar itu di buat frans saat ini seperti kapal pecah

" apa yang kau lakukan pada kamar kita frans, kenapa bentuk nya seperti ini. Sebelum nya terlihat rapi, apa kau melalukan perang di kamar hah" tanya Vero menautkan alis nya menatap frans, yang malah mendekati vero dan menunjukan tangan nya dengan tampang polos"

" apa?" tanya vero tak mengerti maksud dari ia mengulurkan tangan nya.

" bodoh!" tutur frans ceplos menoel kepala vero, sakit frans rintih vero.

The Husband In My Dream [LENGKAP]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora